zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Hanya di INDONESIA, Ada Jaksa Agung Diancam Pengusaha, Ngadu ke DPR
Jaksa Agung Bicara Blak-Blakan Beberkan SMS Ancaman
Yang Diduga Dari Hary Tanoe



Jaksa Agung Bacakan SMS dari yang Mengaku Hary Tanoe di DPR
Yohannie Linggasari, CNN Indonesia
Rabu, 20/01/2016 16:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Jaksa Agung Muhammad Prasetyo membacakan pesan singkat (SMS) dari orang yang mengaku sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo. Pesan singkat itu diduga dikirimkan kepadanya terkait pengusutan kasus Mobile 8.

"Kita buktikan siapa yang salah dan benar. Kekuasaan tidak akan langgeng. Catat, saya pasti jadi pimpinan negeri ini. Indonesia akan dibersihkan. Mengakunya dari Hary Tanoe. Ini ancaman bukan, ya?" kata Prasetyo saat membacakan pesan singkat tersebut dalam raker dengan Komisi III, di DPR, Jakarta, Rabu (20/1).

Mendengar hal itu, beberapa anggota Komisi III DPR langsung mencurigai ada masalah pribadi antara Hary dan Prasetyo. Anggota Komisi III Sufmi Dasco Ahmad mengatakan dirinya juga telah mendapatkan informasi bahwa benar ada masalah pribadi antara keduanya.

"Saya juga mau sampaikan saya dapat informasi katanya kasus ini (Mobile 8) karena Anda ada masalah pribadi dengan Hary Tanoe," kata Dasco.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III Benny K. Harman mempertanyakan pengirim asli pesan singkat tersebut. Menurutnya, bisa saja orang iseng yang mengirimkan pesan tersebut.

"Saya juga punya mimpi. Jaksa Agung menyampaikan SMS tidak jelas di sini? Bagaimana Jaksa Agung bisa pastikan SMS itu dari Hary Tanoe? Ini kan aneh. Kalau belum jelas enggak usah diekspos," katanya.

Lagi-lagi, Prasetyo dituding punya masalah pribadi dengan bos media tersebut. "Jangan-jangan Jaksa Agung punya kepentingan pribadi dan ketidaksukaan subjektif pada pihak ini (Hary)," kata Benny.

Prasetyo kemudian diminta untuk mengklarifikasi pengirim pesan singkat tersebut dengan bantuan tim intel Kejaksaan Agung. Bila belum jelas juga siapa sebenarnya pengirimnya, Prasetyo dinilai tidak perlu mengumbar pesan singkat tersebut.

"Saya sama sekali tidak pernah punya masalah pribadi dengan Hary Tanoe. Saya tidak pernah berhubungan dengan dia. Sebenarnya SMS-nya masih panjang, silakan nanti dilihat sendiri," kata Prasetyo menanggapi.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya membacakan pesan singkat dalam raker ini untuk menyambung pernyataan sebelumnya dari salah satu anggota Komisi III. Prasetyo juga menilai aksi walk out Fraksi Gerindra kemarin juga disebabkan oleh masalah ini.

Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah mengatakan Hary Tanoe akan dipanggil setelah penyidik merampungkan pemeriksaan terhadap para Komisaris PT. Mobile-8.

Penyidikan para komisaris PT. Mobile-8 hingga kini belum terlaksana karena mereka selalu mangkir dalam panggilan yang diberikan.

Dugaan korupsi muncul setelah penyidik Kejaksaan Agung menemukan transaksi palsu antara PT. Mobile-8 Telecom Tbk dan PT Jaya Nusantara pada periode 2007-2009, yang menjadi dasar pengajuan permohonan restitusi oleh perusahaan telekomunikasi tersebut.

Pada kurun tersebut, PT. Mobile-8 Telecom Tbk diduga memalsukan bukti transaksi dengan Jaya Nusantara senilai Rp80 miliar.

"PT Jaya Nusantara sebenarnya tidak mampu untuk membeli barang dan jasa telekomunikasi milik PT Mobile-8. Transaksi pun direkayasa, seolah-olah terjadi perdagangan dengan membuatkan invoice sebagai fakturnya," ujar ketua tim penyidik perkara tersebut, Ali Nurudin, pada Selasa (12/1).

Setelah diajukan, permohonan restitusi pajak pun dikabulkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa Jakarta pada 2009. Bukti transaksi yang menjadi dasar pengajuan restitusi tersebut diduga merupakan barang palsu yang dibuat sendiri oleh PT Mobile-8.
http://www.cnnindonesia.com/nasional...-tanoe-di-dpr/


Siapa yang Menekan Pengusutan Kasus Mobile 8? Jaksa Agung Jawab Hary Tanoe
Rabu, 20 Januari 2016 | 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung M Prasetyo mengaku bahwa pihaknya mendapat pesan singkat dari Harry Tanoesoedibjo ketika mengusut kasus dugaan korupsi restitusi pajak di PT Mobile 8.

Hal itu diungkap Prasetyo dalam rapat dengar pendapat antara Kejaksaan dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

"Harry Tanoesoedibjo," kata Prasetyo ketika ditanya siapa pihak yang mencoba melakukan tekanan terhadap penyidik saat mengusut kasus itu.

Dalam rapat sebelumnya, Prasetyo mengungkapkan bahwa salah seorang penyidiknya yang menangani perkara itu menerima pesan singkat dari seseorang. (baca: Kejagung Sebut Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mobile 8)

Ketika itu, Prasetyo tak mau mengungkap siapa orang yang mengirimkan SMS dan apa isi pesan tersebut. Namun, ia merasa isi pesan itu merupakan tekanan terhadap penyidik.

Dalam rapat hari ini, Prasetyo meyakini pengirim pesan singkat itu adalah Hary Tanoe yang juga Ketua Umum Partai Perindo.

Ketua Komisi III Aziz Syamsudin yang memimpin rapat tersebut sempat meminta pendapat dari Prasetyo bahwa pengirim pesan singkat itu masih diduga HT.

Namun, Prasetyo tetap meyakini jika pengirimnya adalah Hary Tanoe.

"Mungkin kalau dilihat nomor yang ada di hape ini (nomor HT) sama dengan nomor yang bapak-bapak punya," kata dia.

Prasetyo kemudian membacakan potongan isi pesan singkat yang diterima bawahannya itu.

"Mas Dwiyayanto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat bahwa kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik salah satu tujuannya memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional dan abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan di sini. Di situlah saatnya Indonesia akan dibuktikan," tutur Prasetyo bacakan pesan singkat.

Sementara itu, Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution membantah pernyataan Jaksa Agung. (baca: MNC Group: Hary Tanoe Bukan Pengusaha Kecil, Masa Menekan Kejagung)

"Logikanya gini aja, apa masuk diakal secara logika? Pak Hary Tanoe itu bukan seorang pengusaha kecil. Dia tahu posisi dia sebagai seorang public figure. Masa melakukan hal-hal yang seperti itu," kata Syafril saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Syafril justru balik menuding bahwa langkah Kejagung mengusut restitusi pajak ini sangat politis.

Menurut dia, sampai saat ini tak jelas siapa yang mengadukan kasus tersebut. Tiba-tiba saja Kejagung langsung mengusut kasus ini.

"Kalau katanya ada kerugian negara, dari dirjen pajak tidak pernah mengadukan ada kerugian," ucap dia
http://nasional.kompas.com/read/2016...wab.Hary.Tanoe


MNC Group: Tak Masuk Akal Hary Tanoe SMS Jaksa Agung Soal Mobile 8
Kamis, 21 Januari 2016 01:43 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MNC Group berkomentar soal pernyataan Jaksa Agung HM Prasetyo yang menerima pesan singkat dari orang yang mengaku Hary Tanoesoedibjo.

Hal tersebut Prasetyo sampaikan di dalam rapat kerja Kejaksaan Agung dengan Komisi III DPR di kompleks parlemen DPR-MPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

"Apa masuk di akal secara logika? Pak Hary bukan seorang pengusaha kecil. Dia tahu posisi dia sebagai seorang public figure, masa melakukan hal-hal seperti itu," kata Corporate Secretary MNC Media, Syafril Nasution, ketika dihubungi wartawan, Rabu (20/1/2016).

Ia mempertanyakan dasar Jaksa Agung mengusut PT Mobile 8 Telecom, karena kasus tersebut tidak termasuk unsur korupsi.

"Kalau mengusut kerugian negara, siapa yang mengadukan kerugian negara itu. Dari dirjen pajak tidak pernah mengadukan ada kerugian," beber Syafril.

Di awal rapat, Jaksa Agung mengungkapkan adanya pesan singkat kaleng menyangkut penanganan kasus dugaan korupsi PT Mobile 8 Telecom yang dikirim seseorang mengaku Hary Tanoesoedibjo. ‎

Prasetyo lalu meminta izin kepada Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin, untuk membacakan pesan pendek tersebut.

"Kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang personal siapa yang preman. Anda harus ingat bahwa kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik salah satu tujuannya memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena. Yang transaksional dan abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan di sini. Di situlah saatnya Indonesia dibuktikan," imbuh Prasetyo.

"Saya tidak tahu apakah ini bentuk ancaman atau tidak," tambah dia.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...-soal-mobile-8


Komisi III Minta Kejagung Pastikan SMS Bernada Menekan dari Hary Tanoe atau Bukan

Rabu, 20 Januari 2016 | 19:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi III Aziz Syamsudin meminta Jaksa Agung M Prasetyo memastikan kebenaran soal pengirim pesan kepada penyidik Kejaksaan Agung terkait restitusi pajak PT Mobile 8.

Dalam rapat dengar pendapat antara Kejagung dan Komisi III DPR, Rabu (20/1/2016), Prasetyo mengatakan bahwa pesan singkat itu berasal dari nomor bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo.

(Baca: Siapa yang Menekan Pengusutan Kasus Mobile 8? Jaksa Agung Jawab Hary Tanoe)

"Sekarang kan yang jadi masalah yang kirim itu HT atau tidak. Untuk memastikan itu, Jamintel (Jaksa Agung Muda Intelijen) bisa melacaknya untuk memastikan," kata Aziz di Kompleks Parlemen.

Menurut politisi Partai Golkar itu, Kejagung memilik alat untuk mendeteksi dan melacak asal-usul serta identitas sebuah nomor ponsel.

Alat itu seharusnya digunakan untuk memastikan kebenaran identitas nomor pengirim pesan tersebut.

"Alatnya Jamintel sudah ada dan Jamintel punya. Kami sudah anggarkan pembelian alat itu," kata dia.

Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman mengingatkan agar Jaksa Agung berhati-hati dalam menyampaikan pendapat ke publik. Terlebih lagi, jika pendapat itu menyangkut nama baik seseorang.

"Kalau memang belum yakin, jangan diekspos. Kalau memang belum jelas, tolong dibikin jelas dulu," kata Benny.

Prasetyo yakin bahwa pesan singkat yang diterima bawahannya berasal dari Ketua Umum Partai Perindo. Ia memastikan bahwa jika nomor pengirim pesan singkat itu dibandingkan dengan nomor yang dimiliki oleh anggota Dewan, akan sama.

"Mungkin kalau dilihat nomor yang ada di HP ini (nomor HT) sama dengan nomor yang bapak-bapak punya," kata Prasetyo.

Secara terpisah, Corporate Secretary MNC Group Syafril Nasution membantah bahwa Hary Tanoe menekan Kejaksaan Agung soal pengusutan kasus tersebut.

Menurut Syafril, sampai saat ini tak jelas siapa yang mengadukan kasus tersebut. Tiba-tiba saja Kejagung langsung mengusut kasus ini.
http://nasional.kompas.com/read/2016...ampaign=khiprd


"Ngotot" Cecar Jaksa Agung, Gerindra Dinilai Bela Hary Tanoe
Rabu, 20 Januari 2016 | 19:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kengototan Fraksi Gerindra mencecar Jaksa Agung M Prasetyo dalam rapat Komisi III DPR, Selasa (19/1/2015) dinilai sebagai bentuk pembelaan terhadap bos MNC Group yang juga Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo.

Sebab, Kejaksaan kini tengah mengusut kasus restitusi pajak PT Mobile 8, perusahaan yang sempat dikelola oleh MNC Group.

"Pasti hubungannya Gerindra membantu Perindo, polarisasinya begitu," kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago saat dihubungi, Rabu (20/1/2016).

"Kan Mobile 8 itu milik Hary Tanoe yang selama ini orang penting di Koalisi Merah Putih," ujarnya.

Dalam rapat kemarin, Gerindra sampai melakukan aksi walkout karena merasa pertanyaannya tidak dijawab oleh Jaksa Agung.

Pertanyaan pertama yang tak dijawab adalah mengenai ditariknya Jaksa Yudi Kristana dari Komisi Pemberantasan Korupsi.

Yudi adalah Jaksa Senior KPK yang menangani kasus korupsi Bansos Sumatera Utara yang menjerat OC Kaligis.

Selain itu, ada pula pertanyaan mengenai kasus restitusi pajak PT Mobile 8. Jaksa Agung menyebut sudah mencekal Dirut PT Mobil 8 Harijaya. Namun menurut Gerindra, Harijaya tak pernah menjabat posisi tersebut.

"Ini kan menunjukkan bargaining Gerindra membela Hary, karena Hary Tanoe gerbong KMP. Mungkin Gerindra ingin menunjukkan soliditas," ujar Pangi.

Dalam rapat lanjutan yang berlangsung Rabu siang ini, Jaksa Agung pun menjelaskan bahwa kejaksaan memiliki bukti Hari Jaya tercatat sebagai direktur Mobile 8.

Prasetyo juga mengungkapkan pihaknya mendapat pesan singkat yang disebut dari Harry Tanoesoedibjo ketika mengusut kasus dugaan korupsi restitusi pajak di PT Mobile 8.

"Mas Dwiyayanto, kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar. Siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat bahwa kekuasaan itu tidak akan langgeng. Saya masuk ke politik salah satu tujuannya memberantas oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional dan abuse of power. Catat kata-kata saya di sini, saya pasti jadi pimpinan di sini. Di situlah saatnya Indonesia akan dibuktikan," tutur Prasetyo membacakan pesan singkat tersebut.
http://nasional.kompas.com/read/2016...ela.Hary.Tanoe

-----------------------------

Jangan ada yang bilang, Jaksa Agung kita sekarang sebagai "ayam sayur" .... emoticon-Big Grin
0
1.8K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan