politicusAvatar border
TS
politicus
Janggal, 2 Mayat Bom Sarinah Hilang? Ini Analisa Jack Soetopo & Esther Wijayanti
Jenazah salah satu korban bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016). (Kompas.com/Robertus Bellarminus)

Sekian hari berlalu pasca teror bom Sarinah, euphoria #KamiTidakTakut belum berhenti. Hanya di Indonesia ada bom malah jadi euphoria. Media sosial dibanjiri oleh foto-foto para polisi heroik menaklukkan teroris dalam waktu kurang dari 3 jam. Membalik persepsi masyarakat termasuk saya, akan prestasi polisi kita. Selamat Pak Polisi! Anda keren sekali.

Terlepas dari segala spekulasi yang beredar, peristiwa teror Sarinah ini menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.

Jumlah korban

Berikut ini nama pelaku yang dirilis Polda Metro Jaya

1. Ahmad Muhazan – pelaku. Tewas meledakkan diri di dalam Starbucks Cofee.

2. Muhamad Ali – pelaku. Tewas di depan Starbucks Coffee.

3. Dian Juni Kurnadi – pelaku. Tewas akibat ledakan di pos polisi.

4. Afif alias Sunakin – pelaku. Tewas ditembak polisi di depan Starbucks Coffee.

5. Sugito – Warga sipil. Tewas akibat ledakan di pos polisi.

6. Rico Hermawan – Warga sipil. Tewas akibat ledakan di pos polisi.

7. Amir Quali Tamer – WNA Kanada. Tewas di Starbucks Coffee

Tewas di dalam Starbucks Coffee 1 orang: Ahmad Muhazan,

Tewas di area teras Starbucks Coffee 1 orang: Amir Quali Tamer.

Tewas di depan Starbucks Coffee 2 orang: Muhammad Ali, Afif.

Tewas di pos polisi 3 orang: Sugito, Rico Hermawan, Dian Juni Kurniadi.

Total korban tewas: 7 ( tambah 1 beberapa hari kemudian)

Ahmad Muhazan. Foto pelaku tewas meledakkan diri di dalam Starbucks tidak ditemukan di dunia maya. Tidak ada yang upload. Menurut saksi mata, Frank Feulner, di dalam starbucks hanya ada dirinya yang mengadakan pertemuan dengan Johan Kieft, Manfred Stoifl warga Belanda, serta ada 7 pria yang semua sudah keluar bersama, namun setelah itu tidak ada lagi yang keluar masuk hingga terjadi ledakan. Saksi mata tidak melihat ada orang yang meledakkan diri di dalam Starbucks.
Amir Quali Tamer. Dari foto yang beredar di dunia maya, Tamer tewas di depan Burger King. Diperkuat oleh saksi kasir Burger King, Ardila, yang melihat korban diseret dari Starbucks hingga depan Burger King, lalu ditembak. Ardila mengambil video, namun handphone dirampas lalu dibanting pelaku.
Dalam hal tewasnya Amir Quali Tamer, jelas ini adalah pembunuhan, bukan terorisme.

Muhamad Ali dan Afif, tewas di pelataran parkir depan Starbucks. Bergabung dengan 2 orang lain yang sudah tewas terlebih dahulu. Yang satu tewas tertembak di kepala. Dalam gerak lambat video yang beredar di youtube, terlihat Muhamad Ali dalam kondisi tertembak memberi amunisi kepada Afif yang terlibat baku tembak dengan polisi. Kemudian, Muhamad Ali terlihat tidak sengaja menarik sesuatu dari ransel, lalu terjadi ledakan.

Dalam video yang beredar di youtube, jelas terlihat bahwa korban tewas di parkiran Starbucks ada 4. Namun korban tewas yang direlease Polda Metro Jaya hanya 2.

Penghitungan korban tewas berdasarkan gambar-gambar yang beredar di dunia maya dan Muhazan yang di dalam starbucks tanpa foto berjumlah: 9 orang. Bukan 7 orang.

Dimana dan siapa mayat yang 2? Apakah hilang?

Target Penembakan

Dari video-video yang beredar di youtube, pelaku Afif dan M. Ali memiliki target menyerang polisi, bukan masyarakat. Namun serangan terhadap polisi tidak dimaksudkan sebagai serangan mematikan. Terlihat dari penembakan terhadap polisi di perempatan oleh M. Ali yang mengarah ke perut. Bukan ke muka/kepala.

Sementara di area lain, ada Amir Quali Taher yang diduga merupakan target pembunuhan sesungguhnya. Amir Quali Taher adalah warga Kanada berdarah Aljazair. Ditembak setelah sebelumnya sempat disandera berdua dengan seorang warga Aljazair. (Sumber Tempo: Teror Sarinah, Peneror Sandera Dua WNA di Starbucks). Keduanya orang Aljazair.

Kejanggalan Teroris

Belum pernah terjadi, ada teroris menggunakan perempatan jalan besar sebagai panggung operasinya, dan membom pos lalu lintas. Padahal banyak objek vital lain di area tersebut, seperti PBB, Pertamina, dll. Perempatan jalan, adalah area dimana pelaku paling mudah dikepung dari segala penjuru. Saat berlari ke area Starbucks pun, mereka tidak masuk gedung untuk bersembunyi, meledakkan diri di dalam, maupun menyandera pengunjung untuk memberi dampak sebanyak mungkin. Namun berada di area terbuka. Area paling mudah untuk dikepung dan dilumpuhkan. Mengapa?

Saksi Frank Feulner tidak melihat ada orang lain selain dirinya, Johan Kieft dan Manfred Stoifl. Jadi, dapat disimpulkan tidak ada orang yang meledakkan diri di dalam Starbucks. Dari foto-foto yang beredar, ledakan jelas dari dalam Starbucks. Kusen penyok ke luar, kaca berhamburan ke arah luar.

Dari video, terlihat pelaku Muhamad Ali tidak dengan sengaja meledakkan diri. Alhasil, dari dua lokasi di area Starbucks, tidak ada bom bunuh diri dalam peristiwa ini.

Jika tidak ada bom bunuh diri, artinya ini bukan perjuangan ideologi. Kronologi teror Sarinah lebih mirip perang narkoba dengan target utama Amir Quali Taher ketimbang aksi terorisme.

Klaim ISIS berada dibalik teror juga terlalu dini, karena diumumkan saat korban belum diidentifikasi.

http://www.repelita.com/janggal-2-ma...her-wijayanti/
0
14.1K
112
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan