oviensAvatar border
TS
oviens
20 Menit Yang Mencekam Ibukota
Semuanya serba cepat. Tak ada yang menyangka tragedi itu akan terjadi di kawasan Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat. Cerita dimulai sekira pukul 10.50 WIB, Kamis (14/1). Ketika itu, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Tito Karnavian menguraikan kronologis, ledakan bom bunuh diri terjadi di kedai kopi Starbucks—berlokasi di Gedung Sarinah.

Pelaku tewas. Imbas ledakan, kepanikan terjadi. Masyarakat yang berada di lokasi berhamburan ke luar ruangan. Seperti sudah diprediksi, dua pelaku terduga teroris lainnya telah menunggu di luar. Ketika hamburan warga menyeruak, kedua pelaku melancarkan aksi tembak.

Satu orang warga negara Kanada tewas, seorang WNI kritis. Usai melangsungkan aksi, sekira lima menit saat bom pertama terjadi, kedua pelaku menyerang pos polisi yang berada di seberang Starbucks. Dua petugas luka-luka, seorang warga meninggal.

Saat itu, sejumlah petugas Polda Metro Jaya tengah melewati lokasi. Berlaku sigap, petugas langsung menghentikan aksi penembakan. Baku tembak pecah. Polisi tak hanya dihujani timah panas. Sejumlah pelaku, kata Kapolda, turut menyerang petugas dengan bom rakitan serupa granat. tutur Anton, memberlakukan siaga satu di seluruh Indonesia.

Personel Kepolisian pun telah di tempatkan di sejumlah lokasi yang diprediksi menjadi sasaran, semisal kantor polisi, kantor perwakilan asing, dan instansi pemerintah. Upaya pengamanan ini Polri akan berkoordinasi dengan TNI. Anton memastikan kondisi telah bisa dikendalikan.

Di tempat kejadian pekara, hasil penyisiran, tak ada bahan peledak yang ditinggal pelaku. “Sudah aman. Masyarakat tak perlu khawatir, tetapi kewaspadaan perlu ditingkatkan,” imbaunya. Imbas tragedi Sarinah, dua orang meninggal—warga negara Belanda dan Indonesia.

Korban luka-luka mencapai puluhan. Sementara lima pelaku, dipastikan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tewas. Polri, jelas Badrodin, masih menganalisis peristiwa. Kajian akan mengarah pada target teror, termasuk rencana aksi. Meski kelima pelaku telah tewas, tapi, sambung Kapolri, “Kemungkinan- kemungkinan lain tidak bisa diabaikan.

Bisa saja pelaku melakukan aksi di sini, dan ada yang memantau di tempat lain.” Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, pemerintah menjamin perawatan untuk korban “Baku tembak (antara polisi dan pelaku) terjadi selama 15 menit.

Dua pelaku tewas di tempat, empat personel polisi kritis,” tutur Tito. Lokasi berhasil dikuasi Kepolisian. Ketika dilakukan penyisiran, petugas menemukan enam buah bom rakitan, lima di antaranya berukuran sekepalan tangan. Satu sisanya berukuran kaleng roti.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Anton Charliyan mengatakan, pelaku sempat menyandera dua warga negara asing, Belanda dan Aljazair. “Mereka disandera di bawa ke tempat parkir. (WN) Belanda dieksekusi, Aljazair berhasil meloloskan diri meski luka-luka,” ujarnya.

Ketika insiden terjadi, petugas langsung mengepung tempat kejadian. Merasa terpojok, pelaku melepaskan tembakan, seturut melemparkan bom ke pos polisi. Petugas sigap. Saat baku tembak, dua pelaku berhasil dilumpuhkan. Polisi kemudian menemukan barang bukti berupa senjata rakitan dan organik.

“Dua orang memakai motor masuk ke Pospolantas depan Sarinah, kemudian melakukan bom bunuh diri. Lima orang anggota polisi terluka. Identitas pelaku masih kami perdalam. Akan kami sinkronisasikan,” kata Anton. Sebagai bentuk antisipasi teror terulang, pemerintah, ledakan.

Jaminan akan diberikan hingga korban pulih. “Kami berharap RS (rumah sakit) bisa bertanggung jawab dengan kondisi korban. Dan tentu saja pemerintah hadir dan bertanggung jawab terhadap korban ketika proses perawatan,” tuturnya. Di antara puluhan korban, terdapat sejumlah warga negara asing, Belanda, Austria, Aljazair, dan Jerman masing-masing satu korban.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengecam aksi teror tersebut. Kepolisian, ia perintahkan bergerak cepat. “Saya sudah bicara dengan Wakapolri (Komjen Budi Gunawan) agar bertindak cepat,” ujarnya. Kalla yakin keamanan akan memulih, termasuk dikendalikan Kepolisian.

Terkait tragedi di Sarinah, menurut Kalla, intelijen telah mendapat laporan. Namun, lokasi sasaran dinilai tak bisa disangka. “Polisi dan BIN sudah beri atensi untuk hati-hati. Bulan Desember dan Januari,” tuturnya. Presiden Joko Widodo, biasa disapa Jokowi, menyampaikan duka mendalam terkait insiden Sarinah, terutama terhadap korban.

“Kita semuanya tentu saja berduka atas jatuhnya korban dari peristiwa ini,” katanya. Mengatasi ancaman teror, Presiden telah memerintah jajaran terkait untuk bertindak.

“Saya telah perintahkan kepada Kapolri, kepada Menko Polhukam untuk kejar, tangkap! Baik yang di peristiwa mau pun yang ada di jaringan-jaringan ( teroris),” tegasnya. Masyarakat, diminta Jokowi tidak takut. “Negara, bangsa, dan rakyat, kita tidak boleh takut, tidak boleh kalah oleh aksi teror seperti ini.

Saya mengharapkan masyarakat tetap tenang karena semua terkendali,” imbaunya. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tenang. “Jangan membuat panik. Keadaan Jakarta masih aman terkendali meski warga perlu berhati-hati,” tuturnya.

Harian Nasional
0
1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan