- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
King Kong pernah benar-benar hidup di sekitar Indonesia
TS
acabindonesia
King Kong pernah benar-benar hidup di sekitar Indonesia
Merdeka.com - Primata raksasa yang di kebudayaan populer disebut King Kong ternyata benar-benar pernah ada di dunia. Hewan itu diperkirakan ilmuwan punah 100 ribu tahun lalu, karena tidak bisa beradaptasi dengan hilangnya buah-buahan yang menjadi sumber makanannya selepas zaman es berakhir.
Primata raksasa ini memiliki nama latin Gigantopithecus. Wilayah hidupnya di kawasan hutan semi-tropis selatan China hingga Asia Tenggara.
Bukti keberadaan Gigantopithecus adalah fosil rahang bawah dan empat gigi yang ditemukan di China. Dari segi tubuh, kemungkinan besar badan kera raksasa itu mirip gorila punggung perak yang hidup di Afrika.
Temuan soal Gigantopithecus ini disampaikan oleh Herve Bocheres, peneliti Universitas Tubingen, Jerman, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (5/1).
"Dari temuan rahang ini tentu kita tidak bisa mendapat gambaran utuh bentuk primata tersebut. Tapi kita bisa membayangkan ukurannya," kata Herve.

Fosil gigi primata raksasa mirip King Kong (c) 2016 Merdeka.com/Tubingen University
Paleontolog menduga Gigantopithecus masih bersaudara jauh dengan orang utan yang hidup di Sumatra dan Kalimantan. Namun para pakar prasejarah masih kesulitan menduga apakah primata raksasa ini vegetarian atau pemakan segala.
Fosil Gigantopithecus sudah beredar di Hong Kong sejak 1930-an. Namun para penggemar barang antik dulu menjulukinya gigi naga, karena tidak tahu bahwa fosil tersebut berasal dari seekor primata raksasa. Dari sketsa yang dibuat oleh tim Herve, King Kong di dunia nyata ini memiliki tinggi setidaknya tiga meter, serta ukuran badan lima kali lipat lelaki dewasa.
King Kong ini punah memasuki era Pleistosen, yang mana ketika itu bumi membeku. Gigantopithecus mulai kesulitan memperoleh makanan. "Di zaman es, banyak wilayah berubah menjadi padang sabana, kami memperkirakan hewan seukuran Gigantopithecus memerlukan makanan yang banyak, sehingga akhirnya mereka punah," kata Herve.

sumur: http://www.merdeka.com/dunia/king-ko...indonesia.html
Primata raksasa ini memiliki nama latin Gigantopithecus. Wilayah hidupnya di kawasan hutan semi-tropis selatan China hingga Asia Tenggara.
Bukti keberadaan Gigantopithecus adalah fosil rahang bawah dan empat gigi yang ditemukan di China. Dari segi tubuh, kemungkinan besar badan kera raksasa itu mirip gorila punggung perak yang hidup di Afrika.
Temuan soal Gigantopithecus ini disampaikan oleh Herve Bocheres, peneliti Universitas Tubingen, Jerman, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (5/1).
"Dari temuan rahang ini tentu kita tidak bisa mendapat gambaran utuh bentuk primata tersebut. Tapi kita bisa membayangkan ukurannya," kata Herve.

Fosil gigi primata raksasa mirip King Kong (c) 2016 Merdeka.com/Tubingen University
Paleontolog menduga Gigantopithecus masih bersaudara jauh dengan orang utan yang hidup di Sumatra dan Kalimantan. Namun para pakar prasejarah masih kesulitan menduga apakah primata raksasa ini vegetarian atau pemakan segala.
Fosil Gigantopithecus sudah beredar di Hong Kong sejak 1930-an. Namun para penggemar barang antik dulu menjulukinya gigi naga, karena tidak tahu bahwa fosil tersebut berasal dari seekor primata raksasa. Dari sketsa yang dibuat oleh tim Herve, King Kong di dunia nyata ini memiliki tinggi setidaknya tiga meter, serta ukuran badan lima kali lipat lelaki dewasa.
King Kong ini punah memasuki era Pleistosen, yang mana ketika itu bumi membeku. Gigantopithecus mulai kesulitan memperoleh makanan. "Di zaman es, banyak wilayah berubah menjadi padang sabana, kami memperkirakan hewan seukuran Gigantopithecus memerlukan makanan yang banyak, sehingga akhirnya mereka punah," kata Herve.

sumur: http://www.merdeka.com/dunia/king-ko...indonesia.html
0
4.7K
29
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan