ashwiniAvatar border
TS
ashwini
Setelah Diabaikan SBY, Kini Papua Mulai Dibangun Jokowi
Setelah Diabaikan SBY, Kini Papua Mulai Dibangun Jokowi
Sabtu, 2 Januari 2016 - 18:22


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan tekadnya untuk membangun infrastruktur di Papua dan Papua Barat. Selain tekad untuk membangun proyek jalur kereta sepanjang 300 km, Jokowi juga merrencanakan pada 2018 seluruh kabupaten di Papua sudah terhubung jalan aspal.

"Saya janji, seluruh kabupaten di Papua, tahun 2018 semuanya tersambung jalan," kata Jokowi ketika meresmikan pabrik sagu Perhutani di Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat, Jumat (1/1/2016).

Sejak terbentuk setahun lalu, Pemerintahan Jokowi memang bertekad untuk membangun jalan Trans Papua sepanjang 3.985 kilometer. Sejumlah ruas jalan yang termasuk dalam Trans Papua di antaranya Jayapura-Wamena-Mulia, Jayapura-Sarmi, Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Perbatasan Papua Nugini, Merauke-Waropko, Timika-Mapurujaya-Pomako, Nabire-Waghete-Enarotali, dan Serui-Menawi-Subeba.

Pembangunan Trans Papua bertujuan mengakomodir pusat-pusat kegiatan nasional di Papua yang sudah termaktub dalam rencana tata ruang wilayah nasional. Ada tiga pusat kegiatan nasional yang ada di Papua, yakni Sorong, Jayapura, dan Timika. Selain itu ada juga pusat kegiatan strategis seperti Manokwari, Raja Ampat, dan Tanah Merah.

Untuk mewujudkan rencana tersebut, pemerintah Jokowi telah menganggarkan Rp3,8 triliun. Targetnya, seperti yang diungkap sendiri oleh Presiden, pada 2018 seluruh jalan Trans Papua sudah terbangun.



Pembangunan infrastruktur di Papua memang tak bisa ditawar lagi. Infrastruktur yang teramat minim di bumi Cendrawasih telah membuat harga-harga barang yang dibutuhkan rakyat menjadi sangat mahal. Bayangkan, harga satu botol air mineral saja bisa mencapai Rp50.000!



Tak hanya jalan, pemerintahan Jokowi juga telah merancang pembangunan pabrik semen pertama di Papua. Perusahaan BUMN PT Semen Indonesia Tbk dan BUMD setempat akan memulai pembangunan pabrik dengan kapasitas 1 juta ton semen per tahun ini pada awal tahun ini.

Pembangunan pabrik semen ini diharapkan dapat memenuhi permintaan kebutuhan semen di Papua yang pada tahun 2014 saja sudah mencapai sekitar 800.000. Ketiadaan pabrik ditengah angka kebutuhan semen yang tinggi telah membuat harga semen di Papua mencapai Rp1 juta per sak!

Tekad pemerintah Jokowi membangun Papua patut diapresiasi dan ditunggu pembuktiannya. Sebab memang pembangunan Papua sangat dinanti oleh warga yang sampai sekarang masih banyak terbelit kemiskinan.

Dan sepanjang sepuluh tahun era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pembangunan Papua tampak jalan di tempat. Pemerintahan SBY memang membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) pada 20 September 2010 yang dipimpin Letnan Jenderal (Purn) Bambang Darmono.

Tapi, kenyataannya pembangunan Papua tetap tak tampak dan rakyat Papua masih tetap miskin. Kondisi ini tentu sangat bisa menjadi ladang subur bagi tumbuhnya krisis kepercayaan pada pemerintah, bahkan dapat bermuara pada krisis nasionalisme mengingat masih adanya gerakan separatis di Papua yang ingin berpisah dari Republik Indonesia.

Maka, kini memang sudah seharusnya pemerinahan Jokowi mulai membangun Papua,setelah pemerintahan sebelumnya mengabaikan tanah Mutiara Hitam tersebut.

Quote:


Iya sih kalo mau jujur, selama ini pembangunan itu hanya tersentralisir di daerah tertentu saja sehingga masih belum merata ke daerah2 lain. Papua padahal tanahnya luas dan subur, tp masyarakatnya tetap aja miskin, tanya kenapa?

Mudah2an di era Jokowi ini pembangunan bisa lebih merata, khususnya di Papua dan daerah2 terpencil di Indonesia lainnya.
muhamad.hanif.2Avatar border
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
5.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan