ini.beritaAvatar border
TS
ini.berita
Harga Minyak Jatuh, Defisit Anggaran Arab Saudi Membengkak


Defisit anggaran Arab Saudi membengkak hingga 98 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 1.367 triliun pada tahun 2015 ini.

Penyebabnya adalah eksportir minyak terbesar dunia tersebut menghitung biaya akibat jatuhnya harga minyak mentah.

Dalam anggaran pertama di bawah pemerintahan Raja Salman, pemerintah Arab Saudi menyatakan pendapatan negara itu mencapai 608 miliar riyal atau 162 miliar dollar AS yang setara sekitar Rp 2.260 triliun.

Capaian ini turun 15 persen dibandingkan target resmi. Adapun belanja negara tahun 2015 mencapai 975 miliar riyal, meningkat 13 persen dari prediksi.

Harga minyak sendiri telah terpuruk dari rekor tertinggi 5 tahun, yakni 125 dollar AS per barel pada bulan Maret 2012 menjadi hanya 37,12 dollar AS per barel saat ini.

Pemerintah Arab Saudi menyatakan, pendapatan dari minyak yang menyumbang 77 persen dari total pendapatan negara tahun 2015, turun 23 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Arab Saudi adalah anggota terbesar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan telah menolak untuk memangkas produksi. Akibatnya, perusahaan-perusahaan minyak di negara lain terpaksa harus menghentikan proyek dan merumahkan karyawan.

Sementara itu, anggaran pertahanan dan militer Arab Saudi mencapai 20 miliar riyal pada tahun 2015.

Hal ini menyusul intervensi negara tersebut di Yaman dan aksi militer melawan kelompok militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Sebagian besar peningkatan anggaran ini dialokasikan untuk gaji pegawai militer dan sipil Arab Saudi.

sumber
0
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan