Dalam berpolitik itu tidak ada kata menyerah dan itu sedang dilakukan politikus Partai Golkar Setya Novanto setelah mundur dari Ketua DPR akibat terkena skandal Freeport.

Tentu saja, Setya Novanto yang punya jaringan luas, dana berlebih bisa melakukan balas dendam dengan operasi senyap.

Adapun target yang dituju tentunya orang yang membuka rekaman maupun perekam. Publik sudah tahu semua, Sudirman Said mendapat bidikan dari berbagai pihak karena perpanjangan kontrak dengan PT Freeport.

Polemik Sudirman Said dengan Rizal Ramli pun bisa dimanfaatkan Setya Novanto untuk 'menggoreng' dan membuat opini bahwa Menteri ESDM itu bersalah.

Setya Novanto pun bisa menggalang gerakan massa untuk menyuarakan penggulingan Jokowi-JK dan disiarkan oleh media yang pemiliknya Ketua Umum Partai Golkar. (Baca: Terkait Freeport, Ini Cara Setnov Cs Jatuhkan Jokowi)

Belum lagi, beberapa pengamat yang diarahkan untuk menyalahkan Sudirman Said. Pada akhirnya Sudirman Said dicopot dari anggota kabinet dan dicari kesalahannya.

Bukan itu saja, MKD pun bisa diarahkan untuk memanggil Jokowi-JK dan arahnya penggulingan terhadap penguasa saat ini.

Anggota DPR pun sudah menggalang pembentukan Pansus PT Freeport. Pansus ini bisa memanggil Presiden Jokowi, Wakil Presiden JK.

Kalangan PDIP yang dianggap bisa melindungi Jokowi justru bisa berbalik menyerang mantan Wali Kota Solo itu terlebih saat ini Sekjen PDIP dikendalikan Hasto Kristiyanto.

Dalam kasus skandal PT Freeport, Hasto justru menyalahkan Sudirman Said dan berupaya untuk membela Setya Novanto.

Tentu saja, masyarakat akan dilihat tontotan yang cukup menarik setelah Setya Novanto mundur. Belum lagi rebutan Ketua DPR maupun kocok ulang.

Sumber tulisan: http://indonesiana.tempo.co/read/566...operasi-senyap

wahhhh kok kayak gini sih setnov