- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sekolah JIS Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis
TS
khoezains
Sekolah JIS Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis
Hai gan, selain peduli dengan lingkungan JIS sebelumnya menggelar aksi sosial dengan membangun rumah layak huni di daerah Bogor, minggu kemarin (29 Okt) JIS kembali menggelar Aksi Sosial dengan membantu Pemeriksaan Gigi gratis bagi 100 Orang anak Panti Asuhan.
Simak Beritanya gan
Quote:
Ratusan Anak Duafa Periksa Gigi Di Sekolah Calon Penduduk Dunia
Jakarta - Mahmud (12), anak Panti Asuhan Akhiuzaman Rawa Lumbu, Bekasi terlihat sangat gembira bias bermain bola bersama anak-anak bule dari Jakarta Intercultural School (JIS). Bersama teman-teman lainnya, Mahmud datang ke JIS untuk memeriksakan giginya apakah sehat atau ada yang harus ditambal atau dicabut.
"Alhamdulillah, gigi saya sehat jadi tak takut datang karena tidak akan dicabut," ujar Mahmud yang menambahkan kata "Fals" di belakang namanya. Mungkin terinspirasi dari nama penyanyi balada pujaannya "Iwan Fals", hingga ia selau menyertakan nama artis legendaris itu.
Mahmud Fals adalah anak panti asuhan asal Flores, sebuah propinsi yang hampir berada di ujung Indonesia, Nusa Tenggara Timur. Suaranya yang keras khas anak Flores, tak menghilangkan kesannya bertingkah layaknya anak-anak.
Hampir 2 minggu sekali ia datang ke JIS bersama teman-teman panti asuhan Akhiruzaman, Bekasi memenuhi undangan dari sekolah untuk belajar bersama. Kesempatan kali ini, ia datang untuk memeriksakan kesehatan giginya. Selain Mahmud, juga ada Arjuna, Aditya, Amel, Nurmin, Nova dan ratusan anak lainnya mulai usia balita hingga SMA.
Uniknya, sejak pendaftaran hingga mengantarkan mereka untuk diperiksa oleh dokter gigi, anak-anak itu didampingi bahkan dibantu secara langsung dengan tangan anak-anak JIS yang terdengar fasih berbahasa Indonesia. Dan tak ada kecanggungan untuk berinteraksi antara anak-anak bule itu dengan anak-anak kampung tersebut.
Mulai dari pendaftaran, memeriksakan suhu tubuh dengan termometer canggih, menimbang berat dan mengukur tinggi badan, anak-anak JIS baik yang berasal dari Eropa maupun keturunan Tiongkok melakukannya seperti tenaga kesehatan yang profesional. Mungkin karena mereka bukan dokter, sehingga saat hal teknis kedokteran mereka hanya dizinkan untuk memperhatikan.
Selain dari panti asuhannya, banyak lagi bersamanya ratusan anak dari Kampung Pemulung yang merupakan binaan dari XS Project di Cirendeu, Banten yang melakukan pemeriksaan gigi secara gratis. Kata "Gratis" itulah yang menambah semangat mereka untuk mau diperiksakan kesehatannya di JIS itu, pasalnya jangankan periksa gigi dan kesehatan secara rutin, sedangkan akses jaminan kesehatan saja mereka tak punya.
Sebagai anak-anak dari kaum pemulung dan yatim piatu serta duafa di Jakarta, tak pernah terbetik dipikiran mereka untuk memeriksa kesehatan secara rutin, hingga anak-anak JIS berinisiasi untuk menjadikan mereka sebagai mitra berbagi dalam ilmu dan keberuntungan.
"Terus terang, kegiatan dari JIS ini sangat membantu sekali buat kami dan seluruh anak-anak ini sebab mereka memang orang-orang yang justeru butuh jaminan kesehatan tapi tak punya jaminan kesehatan karena beberapa syarat administarsi yang tak bisa mereka lengkapi, termasuk salah satunya tidak memiliki identitas diri," ungkap Darni, koordinator dari XS Project.
Karena itu menurut Darni, setelah mereka berhubungan cukup lama antara JIS dengan komunitas anak pemulung dan panti asuhan di Bekasi itu, siswa JIS menyadari bahwa masih banyak dari mereka yang butuh uluran tangan, khususnya soal jaminan kesehatan. "Jadi teman-teman di komunitas yang tak punya kases ke dokter, ya bisa kita periksakan di sini," kata Darni.
Edukasi kesehatan gigi jadi tujuan utama
Meski program periksa gigi dibuat dengan penuh canda tawa, nyatanya sifat takut saat bertemu dokter gigi bagi anak-anak itu tetap saja ada. "Ya mereka juga masih takut, jangan-jangan kalau datang nanti giginya akan dicabut. Padahal kan tidak begitu, kalau gigi mereka sehat ya tidak diapa-apakan," ujar Victor Palepessy dari Yayasan Obor Indonesia (OBI) yang mengkoordinir para dokter gigi itu.
Menurut Victor, tujuan utama dari pemeriksaan rutin terhadap kesehatan gigi anak-anak itu sebenarnya lebih ditekankan pada edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi bagi diri anak itu sendiri.
"Kita mendampingi dan memberikan pemahaman pada anak-anak itu, bahwa gigi mereka harus dijaga agar tidak rusak dan bolong. Sebab kalau sudah rusak atau bolong, kan mereka sendiri yang akan rugi tidak bias berobat," ucap Victor.
Selain itu, para dokter juga berusaha menanamkan cara menjaga kesehatan mereka agar sesuai dengan aturan, seperti keharusan menyikat gigi dua kali sehari. Tidak hanya itu sebenarnya ada kebiasaan keliru di masyarakat menurut Victor, yakni kalau bangun tidur itu mandi lalu gosok gigi dan makan sarapan.
"Padahal, kalau gosok gigi itu tujuannya untuk membuang sisa makanan di gigi dan mulut. Jadi keliru kalau prakteknya seperti tadi. Yang benar bangun tidur, mandi, makan sarapan lalu menggosok gigi sebelum ke luar rumah. Selain itu, kita juga berusaha menyadarkan bahwa mulut adalah pintu gerbang utama masuknya kuman ke tubuh. Jadi kalau ada sisa makanan lama dan berkuman, lalu masuk ke tubuh pasti akan membuat mereka jadi sakit," tegas Victor.
Kerjasama antara JIS dengan Yayasan OBI ini menjadi yang pertama namun Victor berharap, berangkat dari sini kerjasama antara Yayasan OBI dengan JIS itu akan semakin banyak anakbinaan JIS yang bias mendapat akses perawatan kesehatan gigi.
Membangun karakter "Global Citizen"
Apa yang dilakukan oleh JIS salah satunya melalui kegiatan Dental Screening Day, nyatanya bukan kegiatan sosial biasa. Hal itu adalah bagian dari pembangunan karakter agar siswa-siswi JIS siap menjadi penduduk dunia atau Global Citizen.
"Untuk itu, mereka harus dipersiapkan dan dibentuk agar memiliki pola pikir, kepribadian dan mindset sebagai penduduk dunia yang bisa diterima dan beradaptasi dimanapun mereka berada. Salah satunya, siswa itu harus memiliki kepedulian dan sensitifitas terhadap isu di lingkungn mereka berada, baik itu lingkungan, kesehatan, kemanusiaan maupun pendidikan," ujar Anne Andrews.
Karena itu, kegiatan-kegiatan itu seringkali justeru diinisiasi sendiri oleh para siswa JIS yang menjadi relawan atau Volunteer itu sendiri dalam setiap kegiatan. Di setiap aktifitas itu, mereka belajar banyak mengenai soal nilai kehidupan, kemanusiaan, kesehatan, lingkungan hidup dan sebagainya.
"Ini adalah salah satu cara agar mereka sensitif terhadap isu yang ada, selain itu karena siswa JIS juga berasal dari kalangan keluarga dengan ekonomi berkecukupan, mereka bisa lihat langsung ada orang lain yang tak seberuntung mereka. Maka dibiasakan kepada setiap siswa JIS agar bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan itu," kata Anne.
Hebatnya lagi, pembangunan karakter ini ternyata tak dilakukan hanya di Jakarta saja. Siswa-siswa JIS sudah menjelajah ke beberapa negara di Asia untuk melakukan kegiatan social serupa. "Itulah kepribadian yang hendak dibangun oleh JIS pada para siswa, menjadi penduduk dunia yang lebih "Aware" terhadap lingkungan tempat dia tinggal," pungkasnya.
dan ini ada lagi gan beritanya
Quote:
JIS Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis Bagi Anak Panti dan Pemulung
Sebanyak 100 anak dari komunitas Panti Asuhan Akhiruz Zaman Bekasi dan Yayasan XS Project untuk para pemulung dan tukang sampah datang ke Jakarta Intercultural School (JIS) untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan gigi gratis, Minggu (29/11).
JIS bersama siswa-siswi SMU-nya bekerja sama dengan Obor Berkat Indonesia (OBI) mengadakan “Dental Screening Day” khusus bagi mereka yang kurang mampu.
Anne Andrews, High School Service Learning Coordinator, menjelaskan acara ini bertujuan membuka akses bagi anak-anak yang kurang mampu untuk mendapat edukasi dan perawatan gigi sejak dini.
“Banyak dari mereka yang kesulitan untuk pergi ke dokter gigi karena faktor biaya dan tidak terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” katanya.
“Berangkat dari hal itu, sejumlah siswa SMU kami mengajukan permohonan kepada sekolah untuk mengadakan program pemeriksaan gigi gratis dan pihak sekolah sangat mendukung hal tersebut karena sangat sejalan dengan misi kami yang selalu mengasah kepedulian siswa terhadap isu-isu sosial di masyarakat,” sambung dia.
Melalui berbagai kegiatan sosial yang diadakan sekolah, JIS mengajak siswanya untuk menjalankan perannya sebagai warga masyarakat yang bertanggung jawab dan bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Sementara itu penanggung jawab Obor Berkat Indonesia (OBI), Victor Palapessy, mengatakan kegiatan Periksa Gigi Gratis sudah dilaksanakan sejak 2001. OBI sendiri berdiri sejak tahun 1999 dan cakupan layanannya sudah mencapai Sumatera hingga Papua.
“Program kerja sama dengan JIS adalah program kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan. Harapannya anak-anak komunitas binaan JIS lainnya yang selama ini belum memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan gigi bisa terbantu,” katanya.
OBI memandang kegiatan seperti ini sangat penting sebagai edukasi awal terhadap anak-anak untuk memahami cara memelihara dan merawat gigi dengan benar. Apalagi gigi dan mulut merupakan gerbang utama masuknya makanan dan minuman ke dalam tubuh.
“Jadi makanan yang bergizi pun dapat menjadi sumber penyakit apabila ikut masuk bersama bakteri yang di mulut,” jelasnya.
Sementara Ibu Dami, pendamping anak-anak dari XS Project menyambut baik program “Periksa Gigi Gratis” yang diprakarsai siswa SMU JIS. Hal ini menjadi edukasi yang penting bagi anak-anak pemulung dan tukang sampah tentang cara merawat gigi secara benar.
“Selama ini kita sangat kesulitan biaya untuk datang dan memeriksakan gigi ke dokter, sedang mereka banyak yang tidak memiliki kartu BPJS,” katanya.
Alasannya karena mereka tidak memiliki akte kelahiran maupun identitas diri sebagai syarat utama untuk menjadi peserta program BPJS. Kegiatan hari ini juga sangat menghibur anak-anak karena dibarengi dengan berbagai kegiatan lainnya seperti belajar gitar, membuat prakarya, berolahraga bersama dan melukis.
Semua ini dipersiapkan dengan tujuan agar anak-anak tidak merasa takut sebelum menjalani pemeriksaan gigi.
XS Project merupakan salah satu mitra binaan JIS sejak tahun 2004 yang program binaannya mencakup kegiatan ketrampilan, belajar dan pemberdayaan bersama.
Sumber : http://www.rmol.co/read/2015/11/30/2...-dan-Pemulung-
0
2K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan