Quote:
Pegawai Kemenhub Meninggal Dunia Saat Ikuti 'Bela Negara' di Pasuruan
Elza Astari Retaduari - detikNews

Pegawai Kemenhub Meninggal Dunia Saat Ikuti Bela Negara di Pasuruan
Jakarta - Seorang pegawai Kemenhub meninggal dunia saat menjalani pelatihan sejenis Bela Negara di Pasuruan, Jawa Timur. Pegawai perempuan itu meninggal saat dibawa ke Puskesmas.
Berdasarkan informasi yang beredar, pegawai dari Kemenhub yang meninggal bernama Dyah Umiyarti Purnamaningrum. Ia merupakan peserta pembinaan mental dan fisik yang merupakan program internal Kemenhub. Para peserta dilatih oleh Korps Marinir di Pasuruan.
Sebelum meninggal, Dyah yang disebut merupakan seorang eselon itu mengikuti melaksanakan apel pagi pada pukul 07.00 WIB, Selasa (17/11/2015). Kemudian Dyah meminta izin untuk keluar dari barisan karena merasa pusing. Ia lalu duduk dan berteduh di bawah pohon.
Selanjutnya perempuan berusia 41 tahun tersebut diberi penanganan awal oleh pihak kesehatan Marinir. Hingga akhirnya pada sekitar pukul 08.30 WIB, Dyah dievakuasi dengan ambulans dan dibawa ke Puskesmas terdekat.
Meski sudah mendapat penanganan medis oleh dokter, Dyah akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas pada pukul 09.30 WIB. Kini jenazahnya sudah dibawa ke RSUD Sudarsono Pasuruan untuk divisum.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kadispen Korps Marinir Letkol Mar Suwandi. Meski begitu ia membantah bahwa Dyah meninggal saat sedang melaksanakan pelatihan di lapangan.
"Jadi yang bersangkutan itu lagi baris berbaris. Terus izin karena pusing. Akhirnya di bawa ke Puskesmas, diberi perawatan tapi akhirnya meninggal di Puskesmas," ujar Suwandi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (17/11).
Suwandi pun mengatakan saat Dyah mengaku merasa pusing, pihaknya sudah memberikan pertolongan awal sebelum dibawa ke Puskesmas. Ia sendiri juga belum mengetahui apa penyebab kematian dari Dyah.
"Yang jelas sejak awal sudah mendapat perawatan. Kalau penyebab kami juga belum mengetahui apakah ada riwayat penyakit atau gimana," tukas Suwandi.
Sementara itu Kepala Humas Kemenhub JA Barata yang dikonfirmasi belum bisa memberikan komentar. Demikian juga saat ditanya apakah itu program wajib yang dikeluarkan Menhub Jonan.
(elz/dra)
Elza Astari Retaduari - detikNews

Pegawai Kemenhub Meninggal Dunia Saat Ikuti Bela Negara di Pasuruan
Jakarta - Seorang pegawai Kemenhub meninggal dunia saat menjalani pelatihan sejenis Bela Negara di Pasuruan, Jawa Timur. Pegawai perempuan itu meninggal saat dibawa ke Puskesmas.
Berdasarkan informasi yang beredar, pegawai dari Kemenhub yang meninggal bernama Dyah Umiyarti Purnamaningrum. Ia merupakan peserta pembinaan mental dan fisik yang merupakan program internal Kemenhub. Para peserta dilatih oleh Korps Marinir di Pasuruan.
Sebelum meninggal, Dyah yang disebut merupakan seorang eselon itu mengikuti melaksanakan apel pagi pada pukul 07.00 WIB, Selasa (17/11/2015). Kemudian Dyah meminta izin untuk keluar dari barisan karena merasa pusing. Ia lalu duduk dan berteduh di bawah pohon.
Selanjutnya perempuan berusia 41 tahun tersebut diberi penanganan awal oleh pihak kesehatan Marinir. Hingga akhirnya pada sekitar pukul 08.30 WIB, Dyah dievakuasi dengan ambulans dan dibawa ke Puskesmas terdekat.
Meski sudah mendapat penanganan medis oleh dokter, Dyah akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas pada pukul 09.30 WIB. Kini jenazahnya sudah dibawa ke RSUD Sudarsono Pasuruan untuk divisum.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kadispen Korps Marinir Letkol Mar Suwandi. Meski begitu ia membantah bahwa Dyah meninggal saat sedang melaksanakan pelatihan di lapangan.
"Jadi yang bersangkutan itu lagi baris berbaris. Terus izin karena pusing. Akhirnya di bawa ke Puskesmas, diberi perawatan tapi akhirnya meninggal di Puskesmas," ujar Suwandi saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (17/11).
Suwandi pun mengatakan saat Dyah mengaku merasa pusing, pihaknya sudah memberikan pertolongan awal sebelum dibawa ke Puskesmas. Ia sendiri juga belum mengetahui apa penyebab kematian dari Dyah.
"Yang jelas sejak awal sudah mendapat perawatan. Kalau penyebab kami juga belum mengetahui apakah ada riwayat penyakit atau gimana," tukas Suwandi.
Sementara itu Kepala Humas Kemenhub JA Barata yang dikonfirmasi belum bisa memberikan komentar. Demikian juga saat ditanya apakah itu program wajib yang dikeluarkan Menhub Jonan.
(elz/dra)
turut berduka

