zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Mendagri Resmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa
JAKARTA,suaramerdeka.com – Dalam upaya untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang melawan penindasan dan pembantaian oleh VOC, perkumpulan masyarakat suku Tionghoa dan suku Jawa bersatu padu mendanai pembangunan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa – Jawa melawan VOC pada beberapa daerah di Pantura Jawa (termasuk Jawa Tengah). Peresmian monumen yang dibangun di Taman Budaya Tionghoa Taman Mini Indonesia Indah tersebut dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Sabtu siang.
“Monumen ini sangat penting karena mengingatkan siapa leluhur kita, seperti apa perjuangan bangsa kita melawan penjajah, yang dalam hal ini VOC. Dan ini bukti bahwa telah terjadi satu rasa senasib sepenanggungan suku Tionghoa dan suku Jawa, sehingga bangkit dan bersatu padu melawan VOC di Pantura Jawa,” kata Tjahjo dalam sambutannya.
Tjahjo mengatakan, pembangunan monumen ini juga harus dijadikan sebagai momentum persatuan dan kesatuan bangsa yang multi etnis dan multi agama. Serta menegaskan bahwa dirinya sangat menolak adanya istilah mayoritas dan minoritas.
“Pejuang bangsa ini dulunya tidak membedakan asal sukunya apa, usia berapa, laki-laki atau perempuan. Semua disatukan dengan tekad untuk melawan penindasan penjajah sampai kepada bersatu memerdekakan bangsa ini. Jadi jangan terjebak lagi oleh minoritas dan mayoritas, contoh lah para pendahulu kita yang telah rela bersatu. Pemerintah tentu sangat menyambut baik upaya tokoh masyarakat Tionghoa dan Jawa yang membiayai sendiri pembangunan monumen. Dan kami imbau gubernur, bupati, dan wali kota, kalau ada tokoh pejuang didaerahnya bangunlah patung atau jadikan nama jalan, untuk mengenang jasa mereka,” kata mantan Ketua Umum KNPI tersebut dihadapan tokoh-tokoh dari Paguyuban Hanebu Sauyun- Himpunan Kerabat Mangkunegaran dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.
Monumen ini sendiri menceritakan tentang perjuangan laskar Tionghoa dan Jawa dalam melawan VOC yang saat itu dibawah Gubernur Jenderal Adrian Valckeneir. Sebagai reaksi atas perintah Adrian membantai suku Tionghoa di Batavia dan pusat-pusat pemukiman mereka di Pantura Jawa, maka terjadilah perang selama tiga tahun yaitu pada tahun 1740-1743. Sunan Pakubuwono II dan sejumlah bangsawan Mataram mendukung pemberontakan suku Tionghoa ini. Sehingga terbentuklah laskar Tionghoa-Jawa melawan VOC. (Hartono Harimurti/SM Network)

http://berita.suaramerdeka.com/menda...a-melawan-voc/

monumen gan
0
2.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan