Siapa yang tak ingin panjang umur? Kecuali anak labil yang abis di php-in, dikecewakan, lalu dicampakan ama gebetannya. #tsah#

Beberapa hari lalu saya sempet liat liputan tentang sebuah Pulau di Madura yang memiliki kadar oksigen tertinggi di Indonesia raya. Berkorelasi dengan hasil penelitian itu, survei juga membuktikan bahwa rata-rata penduduknya memiliki usia cukup panjang, antara 80 sampai 90 tahun, bahkan sempat tercatat ada nenek tertua yang mencapai usia 175 tahun di Dusun Asam, Pulau Giliyang. Jadi tak heran jika ketika datang ke pulau seluas 9,15 km2 ini, pengunjung akan disambut nenek-nenek yang asik duduk manis di depan rumah.


Tersebutlah nama Pulau Giliyang atau dulunya dikenal dengan nama Gili Iyang. Pulau ini dalam sejarahnya ditemukan oleh orang Mandar, Daeng Masaleh tahun 1926. Kini Pulau Giliyang ini telah berpenduduk lebih dari 9.000 jiwa.

Menuju lokasi pulau yang berada di Timur Pulau Madura, kalian yang dari Surabaya dapat menggunakan Bus AKAS menuju Sumenep. Perjalanan darat melalui Jembatan Suramadu ini ditempuh sekitar 3 jam perjalanan. Alternatif lain juga bisa buat kalian yang gak punya waktu lebih tapi punya uang lebih yaitu menggunakan pesawat yang menuju Bandara Trunojoyo Sumenep. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dari Terminal Arya Wirara Sumenep dengan Mobil Penumpang Umum (MPU) dengan tarif sekitar 20ribu ke Pelabuhan Dungkek. Jangan bayangkan ini pelabuhan besar, karena sejatinya hanya sekedar pantai tempat bersandarnya kapal nelayar. Dari sinilah kalian harus menyewa kapal nelayan untuk berlayar sekitar 1 jam menuju Pelabuhan Banraas di Pulau Giliyang. Satu kapal Tarifya sekitar 300ribuan PP dengan kapasitas hingga 10 orang. Atau jika kalian pergi sendiri, bila beruntung mungkin menemukan nelayan yang kebetulan hendak ke Giliyang, kalian bisa membayar dengan harga satuan sekitar 30rb sekali jalan. Semua harga yang disepakati tergantung kelihaian menawar dan harga BBM tentunya.


Kembali membahas keunikan sekaligus kelebihan utama pulau ini yaitu memiliki kadar oksigen tertinggi di Indonesia. Berdasarkan penelitian LAPAN tahun 2006 lalu, menunjukkan konsentrasi oksigen di pulau ini mencapai 20,9 %. Begitupan dengan hasil penelitian Bappeda Sumenep yang menunjukkan hasil serupa, yaitu kandungan oksigen mencapai 3,3 %, 4,8 % lebih tinggi dari daerah lainnya. Terakhir ialah penelitian tahun 2013 oleh Balai Besar Teknik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLP) Surabaya yang menunjukkan hasil lebih tinggi dari LAPAN, yaitu mencapai 21,5 % dengan kadar CO2 hanya 26,5 %, padahal daerah lain kadar CO2 rata-rata mencapai 38,7 %.


Mengunjungi pulau ini, tak cukup tentunya jika sekedar menghirup oksigen yang berlimpah ruah. Di Pulau ini juga menyimpan keindahan alam yang memukau sebagai potensi wisata bahari yang sayang buat dilewatkan begitu saja. Teracat belasan Gua alami yang tersebar di pulau ini salah satunya yang terbesar ialah Gua Air. Selain itu tentu saja keindahan pantai dan bawah lautnya yang akan memanggil untuk dijamahi.



1. Gua Air

Gua Air menjadi objek wisata paling terkenal disini. Sama seperti gua pada umumnya, suasananya ya gelap gulita.


2. Gua Mahakarya

Gua ini berada di Desa Banraas. Goa ini memiliki Stalaktit yang cukup eksotik dengan ruang-ruang dalam goa yang cukup luas.


3. Pantai Banraas

Pantai ini berada di Desa Banraas. Selain bisa menikmati suasana pantai berkarang. Kalian juga akan menemukan seonggok tulang-belulang raksasa. Itulah Fosil ikan paus sepanjnag 20 meter yang kabarnya terdampar tahun 2010 silam.


Jadi bagaimana? Liburan bonus Oksigen melimpah di Giliyang ini rasanya sayang untuk dilewatkan dari list liburan selanjutnya. Apalagi masih sangat sulit mencari tau nfo di Google ttg objek wisata di Pulau ini, termasuk foto2nya. Jadi ayo kesana dan share keindahannya.

SUMBER