Jerat tersangka untuk Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho akhirnya bertambah. Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu kini juga menyandang status tersangka korupsi dana bantuan sosial dan hibah dari APBD Sumatera Utara (Sumut) tahun 2012-2013.
Hanya saja, kasus dana bansos yang menjerat Gatot itu disidik oleh Kejaksaan Agung. Sebelumnya, Gatot sudah menjadi tersangka suap ke hakim PTUN Medan dan politikus NasDem, Patrice Rio Capella yang kini kasusnya ditangani KPK.

Jaksa Agung Muda bidang Pidana Khusus Arminsyah mengatakan, pihaknya telah menjerat Gatot dan anak buahnya, Kepala Kesbanglinmas Pemprov Sumut Eddy Sofyan sebagai tersangka korupsi dana bansos.”Hasil ekspos penyidik ada dua tersangka berdasarkan alat bukti yang ada,” kata Arminsyah di Kejagung, Senin (2/11) malam.

Tim penyidik telah melakukan pemeriksaan kepada 274 orang saksi. Selain itu, Kejagung juga sudah melakukan penyitaan terhadap beberapa dokumen.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara Kejagung, Gatot disangka korupsi karena tidak menunjuk SPKD untuk melakukan evaluasi atas pemberian dana bansos yang melanggar aturan. Gatot diduga menyalahgunakan wewenangnya dalam pencarian dana bansos karena menyetujui pencairan dana tanpa melalui verifikasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Pencairan bansos itu diduga sebagai salah satu cara untuk membiayai kampanyenya saat maju menjadi calon pada gubernur pada pemilihan kepala daerah Sumatera Utara pada 2013 lalu.

Sedangkan Eddy Sofyan disangka korupsi karena meloloskan proposal dana bansos yang tidak memenuhi syarat dan mencairkan dananya. “Menurut perhitungan sementara, tindakan tersebut merugikan negara sebesar Rp 2,2 miliar ,” sambung Arminsyah.