XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
Singapura pemberi utang terbesar Indonesia, capai Rp 820 triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia mengeluarkan data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Agustus 2015, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 303,24 miliar atau setara dengan Rp 4.097 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini turun tipis dibanding bulan sebelumnya yang tercatat mencapai USD 303,90 miliar.

Dilansir dari data resmi yang dikeluarkan bank sentral, sumber utang luar negeri ini berasal dari 3 macam kreditor. Pertama dari berbagai negara dengan total USD 180,36 miliar. Kemudian dari organisasi internasional sebesar USD 25,86 miliar serta lainnya sebesar USD 97,01 miliar.

Dari sisi negara, Singapura tercatat sebagai pemberi utang terbesar ke Indonesia dengan total mencapai USD 60,01 miliar atau setara dengan Rp 820 triliun. Selanjutnya disusul oleh Jepang dengan total utang mencapai USD 31,97 miliar. Amerika Serikat juga cukup besar memberi utang ke Indonesia dengan nilai mencapai USD 10,85 miliar dan disusul Belanda dengan nilai utang USD 10,64 miliar.

Masih banyak negara lain yang memberi utang ke Indonesia dengan nilai di bawah USD 10 miliar seperti Hong Kong, Jerman, China, Spanyol dan lain sebagainya.

Sedangkan dari sisi organisasi internasional, IBRD tercatat sebagai pemberi utang terbesar dengan nilai USD 12,31 miliar. Kemudian ADB juga memberi utang sebesar USD 8,20 miliar. Selanjutnya disusul oleh IMF sebesar USD 2,7 miliar. Masih banyak organisasi lainnya seperti EIB, NIB dan lain sebagainya yang memberi utang ke Indonesia.

Namun demikian, Adviser IMF Benedict Bingham pernah mengatakan Indonesia sudah tidak lagi berutang pada lembaga moneter internasional tersebut. Adapun utang tercantum dalam data statistik utang luar negeri Bank Indonesia itu merupakan kuota penyertaan modal Indonesia dalam bentuk mata uang khusus IMF, biasa disebut special drawing rights (SDR).

"Berdasarkan dokumen perjanjian, alokasi SDR kepada seluruh negara anggota disesuaikan dengan proporsi kuota mereka di IMF. Ini dalam rangka menyediakan likuiditas tambahan buat negara anggota."

Saat ini, lanjut Benedict, kuota Indonesia sebesar SDR 1,98 juta atau setara USD 2,7 juta. Berdasarkan standar akuntansi, penyertaan modal ini diperlakukan sebagai utang atau kewajiban luar negeri harus ditanggung Bank Indonesia.

"Sementara, kepemilikan SDR diperlakukan sebagai aset Bank Indonesia," katanya. "Jadi, ketika SDR dialokasikan, itu tidak mengubah posisi utang negara anggota pada IMF."
[idr]

http://www.merdeka.com/uang/singapur...0-triliun.html

800 t gan

xinhua melaporkan
Diubah oleh XinHua.News 21-10-2015 09:10
0
634
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan