eqepeAvatar border
TS
eqepe
Gebrakan Jokowi - Mentan tunjuk langsung pengadaan pupuk tanpa tender
Subang - Pemerintah telah melakukan perubahan skema pengadaan pupuk, benih, alat mesin pertanian (alsintan) dari proses tender ke penunjukan langsung sejak tahun lalu. Proses penunjukan langsung dilakukan karena selama ini petani sering terlambat menerima bantuan pupuk, benih, hingga alsintan karena proses tender yang panjang.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan tantangan di lapangan yang dihadapi oleh petani tak bisa ditunda-tunda, seperti kondisi pengairan dan musim hujan, hingga soal serangan hama seperti hama tikus yang perlu cepat penanggulangannya.

"Dulu ada Perpres (Peraturan Presiden), benih, pupuk, alsintan harus tender. Perpres itu kita cabut sekarang," kata Amran di acara Gelar Teknologi Pertanian Modern yang berlokasi di tengah areal bersawahan Desa Gardumukti, Kecamatan Tampakdahan, Subang‎, Jawa Barat, Selasa (20/10/2015).

Sebelumnya, penunjukkan langsung pengadaan pupuk dan benih unggul belum diatur dalam Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan Perpres Nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, sehingga muncul Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014 tentang perubahan ketiga Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.

Amran mengatakan, pencabutan ini sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, dan tanpa proses yang panjang. Landasan terobosan ini karena pemerintah ingin bantuan ke petani tepat waktu sehingga tak mengganggu produksi pertanian.

"Kenapa ini kami cabut? Karena sepenggal kalimat 'tender' ini bikin kita semua repot. Adakan benih harus tender‎, adakan pupuk harus tender, adakan alsintan harus tender. Pak, asal tahu, tikus dan hujan tidak pernah tunggu tender," kata Amran di depan para petani dan TNI di lokasi acara. 

Amran menegaskan, proses penunjukan langsung bermanfaat untuk menjaga produksi pertanian terutama padi. Alasanya bila proses bantuan pupuk dan benih terlambat 1 minggu dari periode musim tanam maka dampaknya sangat signifikan bagi produksi padi nasional.

"Jadi buat apa kita pertahankan regulasi yang justru bikin kita susah. Regulasi yang keliru lebih bahaya dari pada koruptor," katanya.

Selain itu, dampak perbaikan regulasi ini, kementeriannya bisa distribusikan lebih banyak bantuan alsintan. Tahun lalu distribusi traktor hanya 4.000, sedangkan tahun ini mencapai 60.000, sedangkan realisasi sudah 47.000 traktor.

http://finance.detik.com/read/2015/1...-tunggu-tender




mantapp ... tender emaang menghambatt emoticon-Marah
Diubah oleh eqepe 20-10-2015 05:23
0
3.5K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan