TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Umat Islam (LUI) menggeruduk kantor Polresta Medan di Jl HM Said. Dalam kesempatan itu, puluhan massa berseragam serba putih langsung naik ke lantai dua Polresta Medan.

Penasehat hukum ormas islam, Mahmud Irsad Lubis ketika ditemui Tribun mengaku kedatangan puluhan massa FPI dan LUI untuk memenuhi panggilan penyidik Polresta Medan terkait aduan adanya dugaan pemalsuan akta otentik tanah yang berada di Jl Sei Arukundu/Darussalam yang dilaporkan oleh Muchlis, anak mantan Ketua Yayasan Asrama Putri serta RS Bersalin Islam.

"Jadi, rekan-rekan ustadz ini diadukan dengan tuduhan memberikan keterangan palsu atas akta otentik.

Kasus ini bermula dari laporan anak mantan ketua yayasan yang lama," kata Mahmud, Senin (5/10/2015) siang.
Setelah laporan pihak Muchlis diterima, penyidik Polresta Medan kemudian menaikkan status kasus ini ke penyidikan. Satu persatu ustadz yang tergabung dalam pengurusan yayasan pun dipanggil.

"Sebagai warga negara yang taat hukum, kami pun hadir ke Polresta Medan. Namun, kita selaku pihak terlapor kan punya hak untuk menolak diperiksa," kata Mahmud.

Alasan penolakan untuk diperiksa, lanjut Mahmud, karena bukti-bukti yang disampaikan pihak terlapor tidak cukup. Apalagi, kata Mahmud, ada indikasi para pelapor merekayasa sejumlah berkas terkait lahan Yayasan Asrama Putri serta RS Bersalin Islam.

"Tanah yayasan itu kan tanah wakaf, mana bisa itu jadi milik pribadi. Nah, inilah yang kami perjuangkan," ungkap Mahmud.

Sumber : http://medan.tribunnews.com/2015/10/05/massa-fpi-dan-lui-geruduk-polresta-medan

Sesuai dengan ajaran agamanya , jika ada masalah selesaikan dengan keroyokan dan fenthung