TASIKMALAYA – Program GlobalQurban yang menyasar dari hulu sampai hilir, dari program pengadaan ternak sampai pembagian daging kurban, membawa manfaat semua. Seorang Tatang (58) sudah tentu mengakui hal itu.

Betapa tidak. Sejak bekerja di Lumbung Ternak Masyarakat (LTM) Tasikmalaya, ekonomi rumah tangganya pun perlahan merangkak naik. Petani gurem asal Kampung Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini mampu menyekolahkan dua anaknya sampai perguruan tinggi. Bahkan kini, dua anaknya sudah mendapatkan pekerjaan. Sebagai kepala rumah tangga yang sebelumnya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani, kini tak lagi tercekik oleh kebutuhan keluarga yang kerap membuat sakit kepala.

“Alhamdulillah, dua anak saya sekarang sudah bekerja dan menikah. Anak yang pertama saya jadi PNS di Pemerintah Kabupaten Pangandaran, sedangkan yang kedua kerja di pabrik motor,”ujar Tatang.

Dedikasi Tatang sebagai relawan ACT pantas berbuah manis. Profesionalitas Tatang sebagai panitia kurban GQ-ACT tak diragukan. Sudah sembilan tahun pengalaman Tatang mengelola hewan kurban.

Kehadiran ACT tak hanya dirasakan warga Culamega. Tatang menuturkan ACT nyaris selalu hadir di saat warga Tasikmalaya bagian selatan membutuhkan, seperti saat tertimpa bencana kekeringan.

“Program terbaru ACT, adalah mendistribusikan puluhan ribu liter air bersih untuk warga yang menjadi menjadi korban kekeringan tahun ini yang cukup panjang,” ungkap Tatang.

Tatang kini sudah bisa tenang hidup berdua bersama istri tercintanya di rumah. Kedua anaknya sudah mandiri. Saat ini ia bersama 12 rekannya warga Desa Cintabodas, sedang fokus mengelola LTM-ACT.

“Alhamdulillaah hewan yang disembelih ACT untuk kurban tahun ini seluruhnya dari LTM. Target kami di tahun-tahun mendatang, LTM Tasikmalaya bisa menyuplai hewan kurban lebih banyak di luar Tasik juga,” pungkasnya.(mhjr)
Sumber