Bila kita lihat kekayaan alam Indonesia yang melimpah, seharusnya bisa mensejahterakan rakyatnya. Tapi kok kenyataannya malah berlawanan ya ?? Indonesia malah dilanda kemerosotan ekonomi dan bahkan mendekati krisis.

Akibat melemahnya ekonomi, makin banyak saja orang miskin di negeri ini. Data BPS menyebutkan, pertambahannya mencapai 860 ribu orang. Dari sebelumnya 27,73 juta penduduk miskin pada September 2014, menjadi 28,59 juta orang per September 2015. Hmmm malang sekali ya nasib rakyat Indonesia.

Pemerintah era Jokowi yang dikenal dengan “Kabinet Kerja” harus merespon cepat perlambatan pertumbuhan ekonomi ini dengan kebijakan yang tepat. Tentunya respon ini diharapkan mampu meredam gejolak kemorosotan ekonomi.

Kemorosotan ekonomi ini bukanlah masalah sepele, jadi jangan pernah meremehkannya. Salah sedikit saja bisa fatal akibatnya.
Ayo gerak, gerak dan gerak wahai Kabinet Kerja yang terhormat, jangan hanya cuma bicara, bicara dan bicara. Semua kebijakan yang dikeluarkan tak akan mampu untuk menahanny

Lihat saja dampak akibat melemahnya perekonomian negara. Nilai tukar rupiah merosot ke bawah, PHK marak terjadi dimana-mana, angka pengangguran kian meroket, harga pokok semakin susah terjangkau dan UMKM semakin banyak yang berguguran. Kalau sudah begini, siapa yang akan menanggung akibatnya ?? Rakyat kecil!!

Rakyat sudah bosan makan janji-janji manismu. Jangan salahkan rakyat bila nanti mengkritik kinerjamu. Tolong lihatlah keadaan kami dan pedulilah dengan nasib kami ??

Bayangin aja, mereka untuk makan saja sudah susah, eh malah ditambah susah lagi dengan keadaan negara saat ini. Apa mereka harus makan 3 hari 1 x ya ??

Ingat ya pak, air mata rakyat lebih berharga dibandingkan dengan permata. Percuma negara maju kalau rakyat masih menangis tersedu-sedu. Mau sampai kapan air mata rakyat engkau biarkan terus mengalir ??

Buka mata dan buka hati. Itu saran penting kami untukmu bapak Jokowi.