TEMPO.CO , Jakarta - Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama tak percaya jika uji KIR
bus Transjakarta merek Scania dianggap
bermasalah. Dia menduga temuan itu dilontarkan
untuk menjatuhkan kredibilitas bus yang dibeli
dari Swedia tersebut.
“Reputasi bus buatan Scania tak bisa diruntuhkan
hanya dengan catatan aneh dalam uji KIR,” kata
Basuki di Balai Kota kemarin. Menurut dia, banyak
orang yang berupaya mencari-cari kelemahan bus
Scania.
Sebelumnya, masalah dokumen KIR bus
Transjakarta merek Scania mencuat setelah
ditemukan pencatatan yang menyebut bus asal
Swedia itu hanya bisa mengangkut 39
penumpang. Padahal, berat isi bus tersebut bisa
mencapai 26 ton. Sedangkan berat kosong 19,3
ton. Bila selisih berat itu dibagi dengan rata-rata
berat penumpang yang 60 kilogram, bus Scania
bisa mengangkut hingga 111 penumpang.
Sekretaris Perusahaan PT United Tractors, agen
tunggal pemegang merek Scania, Sara Loebis,
mengatakan, perusahaannya telah memenuhi
spesifikasi yang diminta oleh PT Transjakarta
saat mendatangkan 20 unit bus tersebut. "Kami
memastikan seluruh spesifikasi bus telah sesuai
dengan permintaan PT Transjakarta," ucapnya.
Menurut Sara, ada kesalahan administrasi dalam
penerbitan dokumen KIR bagi bus Scania
tersebut. Untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut, perusahaannya tengah berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan Semarang, Jawa
Tengah, PT Transjakarta, dan perusahaan
karoseri. “Kami harap kesalahan administrasi
tersebut bisa segera diselesaikan,” kata Sara saat
dihubungi kemarin.
Bus merek Scania resmi diluncurkan untuk
armada Transjakarta pada HUT DKI Jakarta
ke-488 pada 22 Juni lalu. Bus seharga Rp 4,45
miliar per unitnya itu mengusung beberapa
kecanggihan, mulai dari teknologi ramah
lingkungan sampai sistem otomatis keamanan
pintu. Total ada 20 unit bus merek Scania
gandeng yang akan dioperasikan di Koridor 1
(Blok M-Kota) dan Koridor 9 (Pluit-Pinang Ranti).
Dalam kasus ini, Basuki tetap akan mengirim tim
untuk menyelidiki kekeliruan tersebut. Hal itu
termasuk upaya untuk mencari pegawai di Balai
Uji KIR DKI yang juga bertanggung jawab
terhadap kekeliruan tersebut. “Saya mau tahu
pejabat di Balai Uji KIR ini orang lama atau baru.”
Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih
mengatakan telah meminta keterangan PT United
Tractors selaku agen pemegang merek bus Scania
dan karoseri CV Laksana mengenai pengajuan
KIR. "Ini terkait adanya data dan informasi yang
agak bertentangan di pelat KIR bus Scania," kata
dia dalam rilis yang diterima kemarin.
Antonius mengatakan, jumlah penumpang yang
tercatat tersebut menyesuaikan isi kursi, yakni 39
kursi. Oleh sebab itu, kata dia, akan berkoordinasi
dengan Dinas Perhubungan Pemerintah
Semarang. "Karena yang menerbitkan angka
pertama adalah Dinas Perhubungan tempat bus
tersebut dibangun, yakni Dishub Semarang,"
ujarnya.
sumur barokah
Giman sih lu hoktod, sudah petantang petenteng koar koar nuduh ada barisan bsh, ternyata uji kir dari semarang.