dinblatAvatar border
TS
dinblat
Pemimpin Baru Taliban Belum Disetujui Semua Faksi


KABUL - Sejumlah ulama kelompok Taliban dikabarkan tengah melakukan pertemuan untuk memediasi perpecahan antar faksi di kelompok itu dan kemungkinan akan segera mengumumkan keputusan mereka terkait pengganti pemimpin mereka, Mullah Omar.

Perpecahan terjadi di dalam kelompok militan itu, setelah Mullah Akhtar Mohammad Mansoor diangkat menjadi pemimpin kelompok Taliban pasca tewasnya Mullah Omar beberapa waktu lalu. Penolakan terhadap Mullah Akhtar Mohammad Mansoor datang dari kerabat Mullah Omar sendiri yaitu, Abdul Manan Niazi.

Abdul Manan Niazi menyatakan, para ulama Taliban yang menjadi mediator memiliki otoritas penuh untuk membuat keputusan dan menunjuk pengganti dari Mullah Omar.

"Kami telah memberikan kekuasaan penuh kepada para ulama untuk membuat keputusan apapun. Kami berharap mereka akan membuat keputusan seperti yang mendukung umat Islam dan orang-orang yang mampu menjalan sistem," ujar Niazi yang dikutip khaama dari Express Tribune Pakistan, Sabtu (8/8/2015).

"Kami akan menerima keputusan para ulama, begitupun pihak lain juga akan menghormati keputusan mereka. Kami berharap keputusan akan diumumkan pada hari ini," tambah Niazi.

Perpecahan yang terjadi di dalam kelompok militan itu telah menyebabkan penundaan pembicaraan damai antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan guna mengakhiri perang panjang di negara itu yang telah terjadi selama sedekade terakhir. Pembicaraan rekonsiliasi ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah masalah internal Taliban selesai.

Sebelumnya, badan intelijen Afganistan pada akhir bulan lalu mengonfirmasi kabar tewasnya pemimpin Taliban, Mullah Omar. Mullah Omar tewas di sebuah rumah sakit di Pakistan karena masalah kesehatan, lebih dari dua tahun silam.

http://international.sindonews.com/r...ksi-1439043409

lha... tapi yg baru sudah terlanjur diangkat, bukan? emoticon-Bingung (S)

Putra Sulung Mullah Omar Tolak Pemimpin Baru Taliban Afganistan

KABUL, KOMPAS.com - Tak lama setelah kelompok Taliban Afganistan memilih ketua baru untuk menggantikan Mullah Omar yang meninggal dunia, penentangan terhadap pemimpin baru ini langsung muncul.

Adalah Mullah Yakub, putra tertua Mullah Omar yang menentang penunjukan Mullah Akhtar Mansoor menjadi pimpinan baru Taliban.

Perselisihan ini dikhawatirkan bakal merusak "embrio" pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afganistan dan memberikan kesempatan kelompok lain semacam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menancapkan pengaruhnya di Afganistan.

Mullah Yakub mengatakan dia dan tiga pemimpin senior Taliban melakukan walked out dalam pertemuan untuk memilih pemimpin baru dan menuntut digelarnya pemilihan baru yang melibatkan lebih banyak pihak.

"Saya menentang keputusan terpilihnya Mullah Akhtar Mansoor sebagai pemimpin (Taliban)," ujar Yakub kepada kantor berita Associated Press.

Pada Kamis (30/7/2015), Taliban membenarkan kabar terkait kematian Mullah Omar dan langsung mengumumkan bahwa Mullah Mansoor, mantan menteri penerbangan saat Taliban berkuasa pada 1996-2001, terpilih menjadi pemimpin baru.

Mullah Mansoor dianggap sebagai salah seorang tokoh Taliban berhaluan moderat dan seorang pendukung perundingan damai.

Namun, seorang anggota dewan syura yang berkedudukan di Quetta, Pakistan kepada harian The Telegraph mengatakan puluhan pemimpin senior tak hadir dalam pertemuan di Pakistan yang didominasi para pendukung Mullah Mansoor.

"Mansoor dipilih oleh orang-orangnya sendiri dan kami tak akan menerimanya sebagai pemimpin tertinggi Taliban," kata seorang anggota dewan syura Taliban yang tak mau disebut namanya.

Dia mengatakan, melakukan walked out bersama Mullah Yakub ketika pertemuan selama dua hari itu baru berjalan 35 menit. Pertemuan itu sendiri berakhir dengan deklarasi kesetiaan terhadap Mullah Mansoor.

Sementara itu, pemimpin militer Taliban, Mullah Qayum Zakir yang juga merupakan pengkritik pemimpin baru menyebut terdapat perpecahan antara para pemimpin politik di Pakistan dan para pejuang lapangan di Afganistan.

Para pengamat kini tengah menanti dampak dari pergantian kepemimpinan di tubuh Taliban. Namun yang jelas putaran kedua perundingan damai antara Taliban dan pemerintah Afganistan yang rencananya digelar di Pakistan telah ditunda.

http://internasional.kompas.com/read...ban.Afganistan
Diubah oleh dinblat 09-08-2015 08:27
0
1.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan