mbiaAvatar border
TS
mbia
Bosnia Peringati 20 Tahun Pembantaian Srebrenica
SREBRENICA, SABTU Bosnia, Sabtu (11/7) ini, memperingati 20 tahun pembantaian sekitar 8.000 laki-laki dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica, wilayah yang dilindungi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Debat terkait pembantaian di Srebrenica terus berlanjut karena insiden itu disebut sebagai genosida.

Kerangka dari 136 korban yang baru teridentifikasi akan dimakamkan bersama lebih dari 6.000 korban lain yang sudah dimakamkan di pusat pemakaman di luar kota di Bosnia timur.

Ribuan laki-laki dan anak laki-laki Muslim dibantai oleh pasukan Serbia Bosnia setelah ditangkap di Srebrenica pada Juli 1995, menjelang akhir perang antar-etnis Bosnia. Ini merupakan kekejaman terburuk di tanah Eropa sejak Perang Dunia II.

Sekitar 50.000 orang, termasuk para pejabat dari seluruh Bosnia dan luar negeri, akan hadir pada upacara peringatan yang menandai dua dekade pembantaian. Ini merupakan hari berkabung yang akan disorot oleh seluruh penduduk negara Balkan.

Pejabat internasional yang akan menghadiri peringatan tersebut antara lain Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Bill Clinton, Presiden Amerika Serikat (AS) pada saat insiden berlangsung. AS memediasi kesepakatan damai Dayton yang mengakhiri perang Bosnia yang berlangsung 1992-1995, hanya beberapa bulan setelah pembantaian Srebrenica. Clinton juga menghadiri peringatan pembantaian Srebrenica 10 tahun lalu.

Serbia yang didukung Serbia Bosnia selama dan setelah perang yang diklaim telah menelan korban sekitar 100.000 jiwa akan diwakili oleh Perdana Menteri Aleksandar Vucic, mantan ultranasionalis yang kemudian berubah menjadi pro Eropa.

Politisi Serbia dan Serbia Bosnia telah lama membantah skala pembantaian di Srebrenica meskipun dua pengadilan internasional menyebut pembantaian itu sebagai genosida.

Genosida

Pada 2005, Presiden Serbia Boris Tadic menghadiri upacara peringatan ke-10 pembantaian Srebrenica tersebut. Ia menjadi pemimpin pertama dari Serbia yang mengunjungi Srebrenica.

Kemudian, pada 2010, parlemen Serbia mengeluarkan kecaman atas pembantaian tersebut dan tiga tahun kemudian Presiden Serbia Tomislav Nikolic menyatakan permintaan maaf secara pribadi.

Namun, semua pemimpin Serbia, termasuk Perdana Menteri Serbia Aleksandar Vucic, masih terus menolak untuk mengakui pembantaian Srebrenica sebagai genosida. Meskipun pembantaian Srebrenica telah dinilai sebagai genosida oleh dua pengadilan internasional, sebutan itu tetap menjadi persoalan secara meluas.

Awal pekan ini, kekuatan Barat bentrok dengan Rusia terkait genosida ketika Moskwa-setelah dilobi Serbia dan Serbia Bosnia-memveto rancangan resolusi PBB yang diajukan Inggris yang meminta Dewan Keamanan menyebut pembantaian Srebrenica sebagai genosida.

Presiden Serbia Tomislav Nikolic dan pemimpin Serbia Bosnia Milorad Dodik menyambut baik veto Rusia atas rancangan resolusi PBB tersebut. Mereka berterima kasih kepada Moskwa yang mencegah adopsi resolusi yang justru akan memperumit situasi dan memperdalam perpecahan di Bosnia.

Selama dua dekade ini, Bosnia masih terjebak dalam perpecahan etnis yang memicu perang saudara. Kondisi Bosnia juga sangat tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga di wilayah Balkan yang tengah berupaya untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Setelah banyak campur tangan masyarakat internasional, Bosnia berupaya bangkit dari konflik berdarah. Namun, para pemimpinnya gagal menemukan cara untuk mendamaikan masyarakat Bosnia.

Sejak perang, Bosnia terbagi atas dua entitas semiotonom, yakni Federasi Muslim Kroasia dan etnis Serbia Republika Srpska.

(AFP)

http://print.kompas.com/baca/2015/07...ian-Srebrenica

sejarah yg kelam
0
2.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan