ramatengil
TS
ramatengil
RESENSI BUKU KERUNTUHAN JURNALISME KARYA DUDI SABIL ISKANDAR


Resensi Keruntuhan Jurnalisme
Oleh : Rumia Veronika ( 1471511392)

IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Keruntuhan Jurnalisme
Penulis : Dudi Sabil Iskandar
Penerbit : Lentera Ilmu Cendekia
Cetakan : 1, 2015
Tebal : 152 Halaman

PENULIS
Dudi Iskandar lahir di Bandung, 5 Maret 1972 menyelesaikan kuliah dijurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung, 1996, dengan predikat cum laude. Menyelesaikan pendidikan Magister di Pascasarjana Universitas Mercu Buana, Jakarta, 2012 dengan spesialis political communication sejak Maret 2012. Menikah dengan Yulia Dewi Ratih (2003) dan dikarunia dua putrid, Salsabila Anfang Mahadewi (8,5 tahun) dan Salsabila Alfa Mahaputeri (7 Tahun).

ISI BUKU
Buku ini menjelaskan mengenai Jurnalistik di Indonesia dan mencoba membandingkannya dengan standar mutu jurnalisme dari dua pakar jurnalisme kondang (Bill Kovach dan Tom Rosentiels) dimana jurnalisme kita memberikan absurditas tanpa makna apapun atau nilai berita, sebab semuanya sudah terbeli, tergadai, oleh beragam kepentingan di luar jurnalisme dan mengabaikan titah suci jurnalisme yaitu : kewajiban utama jurnalisme adalah pencarian kebenaran; loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga; disiplin dalam melakukan verifikasi fakta; jurnalis harus menjaga indepedensi dari objek liputannya; memantau kekuasaan dan menyambung lidah yang tertindas; jurnalisme harus memberi forum bagi publik untuk saling kritik dan menemukan kompromi; jurnalisme harus memikat dan relevan; kewajiban jurnalis adalah menjadikan beritanya proporsional dan komprehensif; dan yang terakhir jurnalis diperbolehkan untuk mendengarkan hati nuraninya.
Dalam buku ini juga dijelaskan yang menjadi Indikator Keruntuhan Jurnalisme; Penyebab Keruntuhan Jurnalisme dan Kemunculan Jurnalisme Baru. Dimana kehadiran teknologi komunikasi dan informasi serta teknologi transportasi menyebabkan percepatan dan kecepatan dalam segala hal termasuk dalam dunia Jurnalisme, khususnya berkaitan dengan produksi berita di berbagai media, budaya copy paste, jurnalisme tanpa konfirmasi, netralitas dalam kerja Jurnalisme yang tak lagi dihormati.

TUJUAN PENERBITAN BUKU
Dalam buku ini jelas sekali harapan penulis agar pelaku jurnalisme bisa lebih menjalankan kode etik jurnalistik sebagai standar profesionalisme, lebih menghormati netralisasi bukan keberpihakan pada penguasa sehingga bisa dipertanggung jawabkan tidak hanya di dunia melainkan juga di akhirat kelak.

KELEBIHAN BUKU
Kelebihan buku ini banyak sekali, buku ini menggunakan bahasa yang ringan sehingga mudah untuk dimengerti, pembaca juga kembali dipancing untuk kritis selain itu banyak sekali contoh – contoh kasus yang dikemukakan sehingga membuat pembaca dengan mudah paham maksud dari penjelasan yang disertai contoh kasus.

KELEMAHAN BUKU
Disamping ada kelebihan buku, buku ini juga tak luput dari kelemahan buku. Kelemahan buku ini hanya dibagian pengetikannya saja, banyak kata yang kurang ketik atau kelebihan ketik seperti : jujrnalisme yang seharusnya jurnalisme (bagian prolog, hal x), atu yang seharusnya atau (bagian prolog, hal xi) dll.

KESIMPULAN
Secara garis besar buku ini sangat inspiratif, membuka kembali pikiran – pikiran para pelaku jurnalistik dimana buku ini mencoba kembali menyadarkan pekerja pers negeri ini untuk tidak melupakan kode etik jurnalistik yang secara filosofis, jurnalisme harus tetap berpijak pada prinsip kebenaran, independensi, check and balance, cover all (multi) sides, dan verifikasi fakta.

~ semoga resensi buku ini bermanfaat, terima kasih ~

0
790
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan