Pada perdagangan hari Jumat pagi ini mata uang rupiah menunjukkan peningkatan yang masih terbatas terhadap dollar AS (12/6). Sempat dibuka dengan kenaikan yang lumayan, rupiah memperkecil kemenangannya hingga hanya nyaris stagnan pada perdagangan pagi ini. Rupiah sendiri masih tertahan pergerakannya karena dollar AS kembali mengalami rebound.

Para pelaku pasar menilai bahwa mata uang dalam negeri masih sulit untuk mengalami pergerakan bullish yang solid. Jika terjadi pun penguatan rupiah dinilai masih akan bersifat sementara karena belum ada sentimen dari dalam negeri maupun global yang dapat menopang rupiah menguat lebih tinggi. Bank Indonesia sendiri telah memperkirakan rupiah akan menuju titik terlemahnya hingga akhir Juni seiring dengan puncak permintaan dolar AS. Namun demikian, Bank Indonesia diperkirakan terus berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.294,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Kamis sore yang ada di level 13.322,00 per dollar. Rupiah bukukan kenaikan sebesar 28,00 poin atau setara dengan 0,21 persen. Saat ini rupiah masih berada di teritori positif meskipun sudah melemah dari posisi pembukaan. Rupiah saat ini berada di level 13.318,00 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk kembali masuk di teritori negatif. Kinerja bursa saham lokal yang masih rentan terkena tekanan jual membuat mata uang lokal cukup sulit untuk menyolidkan kenaikannya.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.380 dan 13.420 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.250 dan 13.200 per dollar.



sumber http://vibiznews.com/2015/06/12/rupi...tan-aksi-jual/