1. Candi Borobudur
Bangunan yang Ratusan Tahun Lebih Tua dari Angkor Wat
Siapa yang tidak kenal dengan Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia yang berada di Magelang ini memang salah satu kebanggaan Indonesia. Disebut-sebut sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia karena konsep bangunannya yang unik dan megah. Traveler tentu sulit membayangkan bagaimana bangunan sebesar itu bisa dibangun tanpa menggunakan alat perekat seperti semen sama sekali.



Lebih ajaib lagi jiga menilik sejarahnya bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824 atau pada pertengahan abad kesembilan yang artinya bangunan ajaib ini telah ada 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dibangun dan 400 tahun sebelum berdirinya katedral-katedral agung di Eropa. UNESCO telah mencatat bahwa Borobudur masuk dalam salah satu Situs Warisan Dunia.

2. Blue Fire, Kawah Ijen Banyuwangi
Keajaiban berikutnya ini ada di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten yang pariwisatanya tengah menjadi buah bibir yaitu Banyuwangi. Di sana terdapat Gunung Ijen yang memiliki fenomena alam langka berupa Blue Fire atau api biru. Ternyata fenomena serupa selain di Indonesia hanya bisa dilihat di Islandia. Sebagai salah satu dari dua lokasi ditemukannya blue fire tentu kita bisa bangga donk.



Fenomena api biru ini seudah diketahui oleh turis asing sejak tahun 1999. Saat itu seorang reporter dari Prancis bernama Nicolas Hulu hendak kemping di puncak Gunung Ijen, sebelumnya ia terbang dulu tuh di atas gunung. Sejak saat itu berbondong-bondong turis datang ke Gunung Ijen buat menyaksikan sendiri keindahan api birunya. Sekedar informasi bahwa api biru hanya bisa dilihat malam hingga dini hari. So, biasanya para traveler akan mulai mendaki ke puncak tuh saat malam yang dingin lalu kemping diatas untuk menunggu kemunculan si api biru.

3. Danau Kakaban, Danau Ajaib Rumah Ubur-Ubur tak Berbisa
Ubur-ubur, makhuk imut yang berbahaya. Dikatakan demikian sebab ubur-ubur meski terlihat rapuh namun jika disentuh bisa menyengat dang mengeluarkan bisa yang memberikan efek seperti terbakar dalam kasus yang lebih fatal bisa menyebabkan kematian. Namun ubur-ubur yang ada di danau Kakaban, Kalimantan Timur ini lain dari pada yang lain. Ubur-ubur danau Kakaban tidak menyengat dan spesies ini hanya bisa ditemukan di dua tempat saja di muka bumi ini yaitu Indonesia dan pulau di Samudera Pasifik.



Jika ingin melihat langsung rupa ubur-ubur tak berbisa ini datang saja ke Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kawasan di mana pulau ini berada cukup terkenal sebab Kakaban termasuk satu dari jajaran 31 pulau di Kepulauan Derawan yang tersohor itu. Ada empat jenis ubur-ubur di danau ini yaitu ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik. Traveler pun bisa bermain dengan ubur-ubur ini dengan cara masuk perlahan lewat tangga yang disediakan.

4. Takabonerate, Sulawesi Selatan
Daftar yang berikutnya mungkin masih asing di telinga para traveler. Meski begitu ini adalah mutiara tersembunyi di timur Indonesia selain Raja Ampat. Keindahan pulau ini dinobatkan menjadi yang terbaik ketiga di dunia setelah Maladewa dan Kepulauan Marshall di Samudera Pasifik. Jika Anda tahu bagaimana indahnya Maladewa dengan atol-atolnya nah seperti itulah gambaran Takabonerate ini.



Takabonerate berada di Sulawesi Selatan. Wilayah kepulauan ini terdiri dari 18 pulau di mana 7 diantaranya adalah pulau berpenguni. Pulau ini memiliki 26 titik diving yang menakjubkan. Pantai-pantainya pun juga berpasir putih bersih. Pokoknya tidak perlu jauh-jauh ke Maladewa jika mau menikmati pulau tropis yang menawan, cukup datang saja ke Takabonerate.

5. Puncak Cartenz
Melihat Salju Abadi di Negeri Tropis
Meski statusnya berada di wilayah tropis namun Indonesia dianugerahi sebuah keajaiban alam berupa salju yang biasanya hanya ditemukan di negara-negara beriklim sub tropis hingga sedang. Salju ini bisa ditemukan di provinsi paling timur Indonesia yaitu Papua tepatnya di Puncak Cartenz, salah satu dari puncak tertinggi di dunia.



Puncak Cartenz berada di Pegunungan Jayawijaya yang mencakup tiga kabupaten yaitu Puncak Jaya, Intan Jaya dan Mimika. Ketinggiannya yang berada 4.884 mdpl sebanding dengan setengah tinggi Puncak Everest di Nepal sehingga puncak inipun diselimuti salju abadi. Inilah satu-satunya tempat di Indonesia yang diselimuti salju. Untuk dapat melihat salju di puncak Cartenz, traveler harus mendaki selama kurang lebih 12 hari.