zaysanAvatar border
TS
zaysan
MASYARAKAT DI MINTA WASPADA PEREDARAN OBAT PALSU
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia mencatat, pertumbuhan peredaran obat ilegal dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi. Dari data tersebut, tercatat sejak 2012 hingga 2014 terjadi peningkatan jumlah temuan obat palsu.


Pada 2012, ditemukan setidaknya 6 item. Sedangkan pada 2013 ditemukan 13 item dan pada 2014 sebanyak 14 item obat palsu. Pada data 2014, jenis obat dari kelas terapi diketahui paling banyak dipalsukan, yaitu dari kelas terapi Anti-Konvulsi, Antitusif (opioid) dan Anti-Diabetes.


Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan NAPZA BPOM, T Bahdar JH mengatakan, data sebaran wilayah lokasi tempat ditemukannya obat palsu paling banyak berada di pulau Jawa. Selanjutnya, persentase paling sering ditemukan yaitu di DKI Jakarta, Tangerang, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogjakarta.


Menurutnya, pengawasan peredaran obat palsu lebih difokuskan pada produk, sarana distribusi atau pelayanan kesehatan, dan pelaku peredaran obat palsu. Pengawasan menurutnya, tidak ditekankan pada besaran nilai ekonomis yang timbul. Sehingga, estimasi kerugian negara akibat peredaran obat palsu tidak dapat dihitung secara pasti.


"Bagi konsumen, penggunaan obat palsu dapat mengakibatkan kesehatan bertambah buruk dan berakibat pada kematian, biaya pengobatan meningkat, pasien tidak membaik dan komplikasi. Sebagai contoh, antibiotik palsu dapat menyebabkan mikroba menjadi kebal," terang Bahdar.


Untuk memastikan keaslian obat yang akan dikonsumsi, Bahdar mengimbau masyarakat berhati-hati dengan cara menebus resep obat hanya di apotek dan membeli obat di sarana pelayanan kesehatan yang berijin. Kemudian, hendaknya menyampaikan pada dokter jika tidak ada kemajuan setelah meminum obat yang diresepkan.



Selain itu, perhatikan kemasan yaitu segel, kebersihan dan label obat (nama obat, nomor registrasi, nama produsen dan tanggal kadaluarsa). Masyarakat juga hendaknya mencurigai jika terdapat perbedaan harga obat yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, ia juga menyarankan agar segera memusnahkan obat kadaluarsa, rusak atau obat yang sudah tidak terpakai dengan cara menghancurkan obat dan merusak kemasan.









0
1.2K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan