unknownoneAvatar border
TS
unknownone
Tip Mengatur Keuangan untuk Suami-Istri


TEMPO.CO, Jakarta: Sepasang insan yang baru saja terikat janji suci pernikahan pasti memiliki berbagai impian bersama. Namun tak semua impian itu bisa sekaligus terwujud, apalagi kalau tidak mengerti bagaimana harus mengatur pundi-pundi rupiah mereka.

Menurut konselor keuangan dan Keluarga MoneynLove Financial Planning & Consultant, Andreas Freddy Pieloor, mempersiapkan perencanaan keuangan bagi suami-sitri memang tidak mudah. Sebab, harus menyatukan pola pikir dari dua insan yang memiliki latar belakang serta kepribadian berbeda.

Pengantin baru ini harus mulai belajar mendahulukan kepentingan bersama, yaitu keluarga yang baru mereka bangun. “Diperlukan komunikasi dan penyamaan pola pikir dengan menanggalkan kepentingan pribadi masing-masing,” katanya.

Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan perlu dilakukan oleh pengantin baru agar tujuan keuangan mereka bisa tercapai. Pertama, jumlahkan penghasilan suami dan istri. Selanjutnya, bicarakan pos-pos pengeluaran untuk keluarga serta pengeluaran pribadi masing-masing.

Hal penting lainnya adalah kemukakan utang-utang pribadi, baik milik suami maupun istri, sebelum menikah yang dibawa ke dalam keluarga. Jika sudah melakukannya, susunlah prioritas pengeluaran keluarga.

Apabila sudah menyusun prioritas pengeluaran keluarga, diskusikan dan sepakati pengeluaran keluarga terlebih dulu, baru pengeluaran pribadi suami dan istri. Terakhir, pastikan total pengeluaran masih lebih kecil dibandingkan dengan penghasilan.

Penulis buku Money, Love, & Marriage ini memaparkan secara umum prioritas pos-pos pengeluaran. Pertama, untuk keperluan yang terkait dengan sosial sebesar 2,5-10 persen. Kedua, untuk membayar utang maksimal 30 persen. Ketiga, untuk asuransi 5-10 persen. Dan keempat, untuk investasi 10-20 persen.

Selanjutnya, untuk keperluan pendidikan maksimal 15 persen, untuk keperluan rumah tangga maksimal 60 persen, untuk pengeluaran pribadi maksimal 2,5 persen, dan terakhir untuk wisata atau rekreasi tahunan maksimal 2,5 persen. “Total pos pertama hingga pos kedelapan adalah 100 persen penghasilan berdua,” ujarnya.

Yang perlu diperhatikan dalam menyusun keuangan bagi pasangan suami-istri baru adalah menuliskan rencana keuangan dan menandatanganinya bersama. Setelah itu, awasi dan kendalikan pengeluaran yang melampaui alokasi yang telah ditetapkan. Untuk pasangan pengantin baru, prioritas utama biasanya untuk persiapan persalinan anak khususnya bagi mereka yang tak mau menunda memiliki buah hati.

Untuk mewujudkan berbagai impian, seperti membiayai kuliah anak, suami-istri baru bisa mulai menyisihkan uang untuk investasi terlebih dulu atau memasukkan pada pos pengeluaran keempat. Kelak, jika waktunya tiba, si buah hati akan tersenyum bangga mempersembahkan toga untuk ayah-bunda!


BISNIS

Source:
http://www.tempo.co/read/news/2015/0...uk-Suami-Istri

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan