krupuk.alotAvatar border
TS
krupuk.alot
Ikhlas tambal jalan 10 tahun, Mbah Dul diundang khusus temui Risma


Merdeka.com - Abdul Sukur alias Mbah Dul, tukang becak yang ikhlas menambal jalan di Surabaya akhirnya menggugah simpati Pemerintah Kota Surabaya. Dia diundang khusus oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Berdasarkan foto yang diunggah akun facebook Diana AV Sasa, Kamis (14/5), Mbah Dul yang mengenakan batik lengan panjang warna coklat muda dan sendal jepit duduk bersama dengan Risma dalam sebuah ruangan. Mbah Dul saat itu didampingi oleh dua orang kerabatnya.

Di depan tempat duduk mereka disediakan kue kering, buah-buahan dan minuman. Mereka nampak bercakap-cakap dengan akrab dan santai.

Foto ini langsung mendapatkan komentar netizen. Mereka memuji tindakan Mbah Dul dan kepedulian Risma.

"Alhamdulilah, akhirnya Bu Risma turun mengunjungi Mbah Dul. Terima kasih Bu atas perhatiannya juga buat Mas Himan yang telah memposting Mbah Dul. Wong cilik yang jadi pahlawan lingkungan," tulis Wiwik Djumiati.

"Seneng lihatnya, semoga Pak Dul sekeluarga di berkati Tuhan selalu, hatinya sederhana dan tulus. Bu Risma terima kasih, terima kasih juga Mas Himan," tambah Devina Hardiati.

Sebelumnya, Abdul Sukur (65), warga Jalan Tambak Segaran Barat, Gg I/27, Surabaya, Jawa Timur, selama 10 tahun menambal jalan berlobang mendapat respons dari pemerintah daerah. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Surabaya langsung mengaspal beberapa jalan berlobang di Jalan Gembong, kemarin.

Jalan-jalan berlobang yang mulai diaspal DPU Kota Surabaya itu, sebelumnya ditambal menggunakan bekas bongkaran aspal dan batu krikil oleh kakek berprofesi pengayuh becak tersebut.

Hal tersebut dilakukan pihak DPU, saat aksi tambal jalan Pak Dul mulai ramai dikabarkan beberapa media massa, baik nasional maupun lokal. Berita di media massa itu ditulis pascaHiman Utomo, mengunggah tulisan tetang kakek enam cucu itu di akun facebook-nya.

Setiap malam, sekitar pukul 22.00 WIB hingga dini hari, usai mengais rezeki dari mengayuh becak, bapak enam anak yang biasa disapa Pak Dul itu, mencari jalan berlobang di sekitar Jalan Gembong, Tambak Rejo, Semut, Bunguran dan beberapa ruas jalan lainnya di Kota Pahlawan.

Kemudian dengan becak tuanya, Pak Dul yang juga kerap disapa Mbah Wek atau Pak Wek (pak tua) oleh rekan seprofesinya itu, mencari bongkaran aspal di daerah Pasar Atum dan Jalan Tambak Adi. Lalu mengangkutnya dengan becaknya menuju jalan-jalan berlobang yang ditemukannya.

Selanjutnya, kakek tujuh cucu ini, menutup dengan aspal dan meratakannya dengan menempa menggunakan palu ukuran sedang miliknya.

"Saya niat ibadah. Niat nolong banyak orang, ihklas tidak mengharap apa-apa. Jalanan berlobang itu bisa bahaya. Ada banyak pengendara motor jatuh karena berlobang. Sudah 10 tahun saya nambal jalan berlobang," terang Pak Dul kepada merdeka.com, Rabu sore kemarin (13/5).

Bahkan, karena ketulusan Pak Dul yang juga akrab disapa Mbah Wek atau Pak Wek (pak tua) oleh rekan seprofesinya itu, dia sempat dipanggil dan ditawari jadi mandor atau pengawas oleh pihak DPU Kota Surabaya.

"Tapi saya tolak, karena saya sudah tua. Biar yang muda-muda saja, saya cari rezeki dari becak saja. Dapat segini tiap hari sudah Alhamdulillah," akunya dengan Bahasa Jawa kromo inggil dipadu dengan Bahasa Indonesia.


sumber

Sebelum nya

Quote:



Bahkan, karena ketulusan Pak Dul yang juga akrab disapa Mbah Wek atau Pak Wek (pak tua) oleh rekan seprofesinya itu, dia sempat dipanggil dan ditawari jadi mandor atau pengawas oleh pihak DPU Kota Surabaya.

"Tapi saya tolak, karena saya sudah tua. Biar yang muda-muda saja, saya cari rezeki dari becak saja. Dapat segini tiap hari sudah Alhamdulillah," akunya dengan Bahasa Jawa kromo inggil dipadu dengan Bahasa Indonesia.


emoticon-Mewek
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
6.1K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan