Salah satu emiten telekomunikasi terbesar, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk (TLKM) merealisasikan capex atau belanja modal untuk kuartal I-2015 sebesar Rp 4,3 triliun. Sebesar Rp 2,8 triliun dari capex tersebut dialokasikan pada Telkomsel dan sisanya untuk Telkom dan entitas anak lainnya.

Sebagian besar Capex TLKM dalam kuartal awal tahun ini digunakan untuk pembangunan akses dan jaringan infrakstruktur telekomunikasi dalam mendukung layanan broadband. TLKM tengah gencar membangun infrastruktur serat optik di Kawasan Timur Indonesia yang dikenal dengan nama Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) yang belum lama diresmikan pada awal Mei 2015.

Dalam tahun ini, TLKM ingin meneruskan kembali tiga program utamanya, yaitu Telkomsel Maintain Ddouble Digit Growth, Indonesia Digital Network Drive Digital Business dan International Expansion Stretch & Expand International Business.

Melihat kinerja keuangan hingga kuartal I-2015, TLKM mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 5,50 triliun, meningkat 7,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,12 triliun. Selain itu, laba usaha perseroan hingga Maret 2015 menjadi Rp 7,44 triliun, meningkat 7,67% dari kuartal yang sama pada tahun sebelumnya Rp 6,91 triliun.

Sementara itu, laba per saham dasar TLKM naik 5,22% menjadi Rp 38,85 per saham dari periode sebelumnya Rp 36,92 per saham. Total aset TLKM hingga kuartal I-2015 mencapai Rp 146,67 triliun atau meningkat 3,30% dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 141,82 triliun.

Di sisi lain, ROA dan ROE TLKM hingga Maret 2015 tercatat mengalami peningkatan dari periode sebelumnya dimana ROA pada kuartal I-2015 menjadi 4,98% dari jangka waktu yang sama pada tahun sebelumnya 4,83% dan ROE kuartal I-2015 menjadi 8,04% dibandingkan kaurtal yang sama pada tahun sebelumnya 7,95%. Ini menunjukkan kinerja keuangan TLKM pada kuartal pertama tahun ini lebih baik dibandingkan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (4/5/2015), saham TLKM ditutup menguat signifikan 5,7% ke level 2765 setelah sebelummnya berada pada level 2615 dan bergerak pada kisaran 2620 – 2775 dengan volume perdagangan saham TLKM mencapai 110 juta lembar saham.

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham TLKM mengalami gerakan fluktuatif dari awal tahun hingga saat ini. Menjelang akhir April lalu, saham TLKM cukup tertekan hebat akibat aksi profit taking namun pada Senin kemarin, saham TLKM berhasil rebound kembali yang didorong oleh aksi bargain hunting di bursa.

Indikator Stochastic menunjukkan pergerakan di area jenih jual. Indikator Average Directional Movement menunjukkan garis –DI berada di atas garis +DI serta garis ADX yang mulai menanjak menggambarkan bahwa tren saham TLKM berpotensi melemah terbatas. Dengan kondisi teknikalnya, TLKM diperkirakan bergerak secara lemah terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan TLKM. Rekomendasi trading hingga akhir hari ini berada pada target support di level 2665 hingga resistence di level 2820.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...-diburu-pasar/