ngaturduit
TS
ngaturduit
Beli Barang... Butuh atau Pingin?

Agan tentu pernah melihat anak kecil teriak ke orang tuanya, "mamaaa... aku mau itu...". Ini pasti kejadian sehari-hari di toko mainan. Apa yang agan pikirkan kalau lihat itu? Kalau ane mungkin mikir tuh anak manja banget, atau kasihan orang tuanya, atau untung anak ane gak seperti itu...

Tapi agan pernah berpikir gak sih, apakah agan sampai saat ini masih juga seperti anak itu? Kalau ada mainan atau pakaian yang bagus, agan jadi gatel pingin beli, apalagi kalau masih tanggal muda seperti sekarang emoticon-Ngakak (S)Bedanya dengan anak tadi adalah agan punya duitnya, jadi bisa beli! Lalu tentu sebagai orang dewasa, kita mencari justifikasi atas pembelian tersebut; baju pestaku sudah lama, atau kebetulan nih ada promo handphone, HP sekarang udah mulai ngehang, atau malah untuk hobi, agan punya justifikasi "investasi" seperti pembelian mainan action figure dan lego emoticon-Ngakak

Gan, ane rasa sekarang sudah saatnya kita meninggalkan sifat kekanak-kanakan itu dan mulai hidup sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab. Ingat, semua orang menjadi tua, dewasa adalah pilihan. emoticon-Cool

Pertama-tama, kita harus paham dulu perbedaan kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
Kebutuhan: sesuatu yang harus dimiliki
Keinginan: sesuatu yang ingin dimiliki

Hati-hati dalam melabel sesuatu sebagai kebutuhan karena nanti malah bingung dan bisa-bisa semua hal dicap sebagai kebutuhan emoticon-Hammer2. Kita ingat-ingat yuk pelajaran di bangku sekolah. Dulu ane di SMP belajar kebutuhan primer manusia ada 3: sandang (pakaian), papan (tempat tinggal), pangan (makanan). Kemudian selanjutnya ada kebutuhan sekunder (meningkatkan kebahagiaan) dan tersier (kemewahan/luxury). Kebutuhan sekunder dan tersier sebenarnya sudah masuk wants.

Apakah itu berarti agan hanya boleh beli kebutuhan primer saja? Ya, gak juga. Tentu agan, seperti ane, juga ingin hidup nyaman, maka kadang butuh hiburan dan liburan (sekunder). Kadang untuk meningkatkan prestise juga diperlukan beberapa barang mewah (tersier) seperti iPad, mobil bagus, dll. Yang harus dihindari adalah menekan atau bahkan menghilangkan kebutuhan primer untuk memenuhi kebutuhan tersier. Yang begini nih yang biasanya jadi asal muasal masalah keuangan. Gaji masih pas-pasan sudah beli gadget high-end. Karena dana belum cukup, maka ambil cicilan 0% 24 bulan. Supaya cicilan tidak telat, makan terpaksa dikurangi jadi 2x sehari saja. Sedih tapi ini beneran ada lho!

Tips: Kalau agan tidak yakin apakah suatu pengeluaran merupakan Kebutuhan atau Keingingan, coba untuk tidak mengeluarkannya dalam suatu kurun waktu tertentu. Jika ternyata agan tidak bisa bertahan tanpa barang/jasa tersebut selama satu bulan, maka bisa jadi itu adalah Kebutuhan.

Sebagian besar pengeluaran sebenarnya sudah jelas apakah kebutuhan atau keinginan, namun beberapa hal memang di area abu-abu. Misalnya, apakah pakaian mewah pasti merupakan keinginan? Belum tentu! Untuk beberapa profesi tertentu, seperti pengacara atau asset manager, pakaian dengan merk mewah bisa jadi merupakan kebutuhan.

Jadi gimana? Agan sudah bisa membedakan antara keinginan dengan kebutuhan? Sudah bisa jadi orang dewasa dan tidak mencari justifikasi pembelian? Boleh dong share pendapat atau masukannya di bawah
emoticon-Request


Oya, yang ingin baca-baca tentang keuangan, kami ada blog di http://blog.ngaturduit.com
Monggo mampir yaa....
Polling
0 suara
Apa keinginan konsumtif agan yang paling sulit dipendam?
tehkuacibakso081310075505kiril0987
kiril0987 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
100.8K
159
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan