Tilang adalah sesuatu yang sangat kita benci. Kalau memang kita yang melakukan pelanggaran, maka kita harus dengan besar hati untuk menerima surat tilangnya. Akan tetapi jika tilang terjadi dikarenakan oknum polisi yang mencari-cari kesalahan pengguna jalan (dalam hal ini kita ) maka kita tentu saja akan dongkol dan mengumpat dalam hati seperti yang biasa saya lakukan… hehhehe

Ada beberapa cara dalam menghadapi tilang

PERTAMA

Jika kita ditilang, kasih uang damai… selesai permasalahan

KEDUA

Jika kita ditilang, dengan memilih sidang. Maka kita wajib datang 2 minggu setelah tilang di Pengadilan. Tapi ada aja yang titip sidang ke calo. Nah, ini yang tidak ane rekomendasikan, karena nilainya bisa jauh di atas tilangnya. Tips nya lgs aja datang saat siang hari jam 2 an pada waktu hari sidang. Maka langsung mengambil tanpa mengikuti sidang. Paling-paling antrian juga setengah jam.

Tapi kalau agan pingin lebih cepat dan bayar sesuai denda / putusan, maka datang aja minggu berikutnya ke Kejaksaan Negeri (Kalau di Surabaya ada di Jl. Raya Sukomanunggal Jaya No. 1. Surabaya Telepon: (031) 7382297). Antrinya gak sampe 10 menit.

KETIGA

Jika kita ditilang, minta bon biru. Dengan membayar denda maksimal, bayar di Bank BRI. Trus jangan lupa di foto copy bon biru dan struk pembayaran di Bank BRI, maka kita dapat langsung mengambil STNK atau SIM yang ditahan oleh polisi yang melakukan tilang di tempat dia ngetem. Nah, kalau sudah datang waktu sidang, datang saja jam 2 an. Nanti dikasih kwitansi refund ama pengadilan.


Jadi, mengambil refund denda maksimal mengambil di Bank BRI yang ditunjuk.



Contoh :

Tilang mobil tidak bawa sim dan melanggar marka, denda maksimalnya 750.000. Akan tetapi putusan sidangnya 150.000. Maka kita mengambil sisa uangnya (600.000) di bank BRI yang ditunjuk. Lumayan ribet sich memang. Tapi semua itu pilihan agan.