oet82Avatar border
TS
oet82
Nasib Fotografer Gak Dibayar
Malem gan tdi siang ane ketemu temen yg suka foto wedding. Doi, cerita pengalamanya selama dua tahun menggeluti tu kerjaan. Disamping merasakan manisnya merasakan pula pahitnya. Berikut kisah singkatnya:

Jasa fotografi wedding kini mulai diminati masyarakat. Seiring dengan itu, baik pemain lama maupun yang baru merintis usaha pada bisnis ini mulai memasang tarif dengan harga bersaing. Namun, bagi Matna Mulis yang telah bergelut selama dua tahun menjalani bisnis olah kamera digital ini mengaku tak khawatir.

Baginya persaingan dalam sebuah bisnis ibarat bumbu penyedap masakan. Sehingga dengan semakin banyaknya yang menggeluti bisnis fotografi wedding membuat Mamat panggilan akrabnya Matna Mulis, semakin mangasah otaknya demi kepuasan konsumen.

Ia berkeyakinan, kepuasan konsumenlah yang menjadi salah satu andalah agar bisnisnya tetap moncer bak kemilau logam mulia. Mengukur kepuasan konsumen menurutnya tak hanya kualitas foto yang dihasilkan, namun bagaimana sang fotografer pandai mengikuti selera konsumenya. Selera konsumen memang berbeda-beda keinginannya, ada yang suka foto dengan nuansa yang cerah adapula yang menginginkan fotonya tak terlalu terang.

Pada sesi prewedding hingga acara penikahan selesai tak sedikit konsumen yang mempercayakan sepenuhnya kepada fotografer. Namun ada pula yang menginginkan fotonya terlihat sempurna hingga membuat kesal. Menghadapi konsumen yang rewel tersebut, ia harus pintar-pintar berkomunikasi dengan sebaik-baiknya, yang penting merendah saja begitu katanya. Karena, jika tidak sabar dikhawatirkan akan berpengaruh pada hasil fotonya yang tak maksimal.

Khusus bagi yang baru terjun ke bisnis ini, Mamat menganjurkan agar berkonsultasi dan ikut terlebih dahulu dengan para seniornya. Tujuannya tiada lain untuk memperkaya pengalaman agar konsumen tidak kecewa. Jika dirasa sudah cukup menimba pengalaman dari para senior, silahkan saja terjun sendiri ke lapangan.

Mamat tak penampik selama dua tahun melayani ratusan konsumen khusus pada acara pernikahan, sudah merasakan manisnya gula-gula dari bisnis foto digital ini. Mulai dari order empat jutaan hingga belasan juta per bulannya. Bahkan, pada bulan Syawal hingga Dzulhijjah yang merupakan musim pernikahan permintaan jasa fotografi menanjak naik hingga 200 persen.

Ia mengaku selama ini omzet pendapatannya terdongkrak dari mulut ke mulut, media sosial serta bekerjasama dengan lima rias pengantin. Mamat juga pernah mengalami masa-masa pahit saat tak dibayar oleh partner kerjanya sementara ia harus nombok kepada partner kerjanya yang lain. Meskipun demikian, ia mengaku akan tetap menjadi seorang fotografer profesional. Cerita laennya ada di DISINI
Diubah oleh oet82 14-12-2015 03:23
0
1.9K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan