CHAPTER 1

Mungkin sudah jalannya, Dewi mempunyai keluarga di Jepang. Dari keluarganya ini dia berkerjasama untuk membuat jasa/forwarder barang dari jepang. Dia mulai menitihusahanya dari FAC*BOOK dan KASKUS. Berselang beberapa hari setelah Dewi membuka trit di fjb, dia mendapat PM pertamanya di kaskus. Maklum, dewi adalah silent reader di kaskus, jadi ga ada yang kirim dia PM. Orang yang mengirim PM ini adalah Mario. Mario memberi sebuah link CD di jepang yang tampak asing bagi Dewi. Dengan semangatnya, dewi mencarikan CD itu dan mengorderkannya. Mereka melanjutkan pembicaraan di SMS agar mempermudah komunikasinya. Seperti seller dan customer pada umumnya, Dewi meminta semua data dari Mario. Tapi, karna ini pengalaman pertama Dewi, dia tidak menarik DP dari Mario, dan langsung saja mengorderkan CD. Saat CD itu telah diorderkan, tepat satu minggu setelahnya, Dewi mencoba menhubungi Mario di SMS tapi tak ada balasan, parahnya lagi SMS tersebut tak delivered. Dewi bingung, dia coba cek di kaskus tapi tampaknya PM nya sudah dihapus.. apalagi Dewi tak ingat pasti usernamenya.

Tak habis akal, dewi bertanya pada teman-temannya di internet yang bisa diminta tolongi. Dengan berpegang pada alamat yang diberi, dewi bertanya pada temannya yang berlokasi di Jakarta. Tak ada satupun yang bisa membantunya.. padahal teman dekat Dewi cukup banyak yang di Jakarta. Alamat Mario memang sangat susah untuk dijangkau. Bagaimana seorang Dewi yang di surabaya bisa pergi ke luar bumi? Apalagi tiket pergi kesana lebih mahal dari harga barangnya.. Dewi cuma bisa termenung pasrah.

Tak mendapat hasil dari teman-temannya yang di Jakarta, dan nomor yang masih tidak dapat dihubungi, dewi mulai mencari nama mario di Facebook. Pikirinya, sapa sih orang jaman sekarang yang tidak punya facebook kecuali artis-artis yang sombong hehe. Tapi tetap dia tidak menemukan facebook Mario. Dewi mencoba lagi di twitter, meskipun dia tak terlalu berharap.. ternyata usahanya tak sia-sia. Dia menemukan twitter yang diduga itu adalah twitter Mario! Senang? belum.. dia harus memastikan itu benar-benar Mario customernya.. dia sempat kepikiran, kalau itu bukan Mario, atau dia tidak mau menjadi Mario.