- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jalur Pelayaran Laksamana Cheng Ho jadi Tempat Wisata Gan!
TS
littleCrab
Jalur Pelayaran Laksamana Cheng Ho jadi Tempat Wisata Gan!
_______________________
BANTU RATE 5 YA AGAN/SISTA
Spoiler for Cek No Repost\:
Quote:
PENDAHULUAN
Quote:
Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保)/Sam Po Bo[1] , berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Pada tahun 1424, kaisar Yongle wafat. Penggantinya, Kaisar Hongxi (berkuasa tahun 1424-1425, memutuskan untuk mengurangi pengaruh kasim di lingkungan kerajaan. Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa kekuasaan Kaisar Xuande (berkuasa 1426-1435).
------
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh.
Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja Wikramawardhana.
Pada tahun 1424, kaisar Yongle wafat. Penggantinya, Kaisar Hongxi (berkuasa tahun 1424-1425, memutuskan untuk mengurangi pengaruh kasim di lingkungan kerajaan. Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa kekuasaan Kaisar Xuande (berkuasa 1426-1435).
------
Cheng Ho mengunjungi kepulauan di Indonesia selama tujuh kali. Ketika ke Samudera Pasai, ia memberi lonceng raksasa "Cakra Donya" kepada Sultan Aceh, yang kini tersimpan di museum Banda Aceh.
Tahun 1415, Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon), dan menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu peninggalannya, sebuah piring yang bertuliskan ayat Kursi masih tersimpan di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Pernah dalam perjalanannya melalui Laut Jawa, Wang Jinghong (orang kedua dalam armada Cheng Ho) sakit keras. Wang akhirnya turun di pantai Simongan, Semarang, dan menetap di sana. Salah satu bukti peninggalannya antara lain Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu) serta patung yang disebut Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong. Cheng Ho juga sempat berkunjung ke Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan raja Wikramawardhana.
Nah, baru-baru ini Menteri Pariwisata Arif Yahya dan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indroyono Soesilo, meresmikan Wisata Jalur Laksamana Cheng Ho. Apa itu? Yuk disimak
Quote:
► Diresmikan di Batam
Quote:
Destinasi Jalur Pelayaran Laksamana Cheng Ho Diresmikan di Batam
Media Center Batam– Jalur pelayaran samudera Laksamana Cheng Ho masa lalu menjadi destinasi wisata baru di Indonesia. Ini ditandakan dengan peresmian jalur tersebut yang dilaksanakan di Batam guna melewati delapan kota lainya.
Berkesempatan meresmikan jalur samudera Cheng Ho Menteri koordinator Kemaritimanan Dwisuryo Indroyono Soesilo didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya disaksikan Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo dan jajaran petinggi di Kepri lainya.
Dipilihnya Batam sebagai tempat peresmian, kata Indroyono, karena laksamana berasal dari Tiongkok itu peranh menyinggahi wilayah ini. Selain itu, peran Batam sebagai salah satu pintu masuk wisatawan sangat penting.
“Batam dipilih karena memiliki pasar, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Mudah-mudahan kedepan infrastruktur akan lebih baik,”kata Indroyono, saat peresmian, di kawasan Golden King, Bengkong Sabtu (21/2).
Destinasi wisata baru Jalur Samudra Cheng Ho melayari nusantara dengan melewati sembilan kota, yakni Batam, Aceh, Palembang, Bangka Belitong, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali.
Peresmian ini juga untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dari Tiongkok yang selama ini baru berkontribusi tidak begitu banyak masuk ke Indonesia. Kata Indroyono, ini menjadi modal penting terutama menarik wisatawan.
Sementara itu Soeryo Respationo mengatakan, sebagai pemerintah daerah pihaknya akan melakukan bantuan promosi keluar agar ini dapat berjalan maksimal.
“Kalau infrastrukturkan sudah ada disini, milik swasta pak Abi. Jadi kita akan melakukan promosi untuk melakukan ini semua,”katanya.
Selain meresmikan jalur Samudera Cheng Ho, Menko Kemaritiman juga meresmikan masjid Laksmana Cheng Ho yang masih dalam satu kawasan didaerah itu.
/FONT]Media Center Batam– Jalur pelayaran samudera Laksamana Cheng Ho masa lalu menjadi destinasi wisata baru di Indonesia. Ini ditandakan dengan peresmian jalur tersebut yang dilaksanakan di Batam guna melewati delapan kota lainya.
Berkesempatan meresmikan jalur samudera Cheng Ho Menteri koordinator Kemaritimanan Dwisuryo Indroyono Soesilo didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya disaksikan Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo dan jajaran petinggi di Kepri lainya.
Dipilihnya Batam sebagai tempat peresmian, kata Indroyono, karena laksamana berasal dari Tiongkok itu peranh menyinggahi wilayah ini. Selain itu, peran Batam sebagai salah satu pintu masuk wisatawan sangat penting.
“Batam dipilih karena memiliki pasar, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Mudah-mudahan kedepan infrastruktur akan lebih baik,”kata Indroyono, saat peresmian, di kawasan Golden King, Bengkong Sabtu (21/2).
Destinasi wisata baru Jalur Samudra Cheng Ho melayari nusantara dengan melewati sembilan kota, yakni Batam, Aceh, Palembang, Bangka Belitong, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali.
Peresmian ini juga untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dari Tiongkok yang selama ini baru berkontribusi tidak begitu banyak masuk ke Indonesia. Kata Indroyono, ini menjadi modal penting terutama menarik wisatawan.
Sementara itu Soeryo Respationo mengatakan, sebagai pemerintah daerah pihaknya akan melakukan bantuan promosi keluar agar ini dapat berjalan maksimal.
“Kalau infrastrukturkan sudah ada disini, milik swasta pak Abi. Jadi kita akan melakukan promosi untuk melakukan ini semua,”katanya.
Selain meresmikan jalur Samudera Cheng Ho, Menko Kemaritiman juga meresmikan masjid Laksmana Cheng Ho yang masih dalam satu kawasan didaerah itu.
Quote:
► Melewati 9 Daerah/Kota di Indonesia
Quote:
Paket Wisata Jalur Samudera Laksamana Cheng Ho Resmi Diluncurkan
Batam (HK)-Paket wisata jalur samudera pelayaran Laksamana Cheng Ho secara resmi diluncurkan di Golden King Bengkong, Sabtu (21/2). Tak tanggung-tanggung, peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata Arif Yahya serta Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo.
Hadir pula Sekda Provinsi Kepri Robert Iwan Loriaux, Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari, Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin, Kadis Pariwisata Kepri Guntur Sakti dan sejumlah pejabat lainnya, para pengusaha dan sejumlah tamu undangan penting lainnya.
Paket wisata samudera Laksamana Cheng Ho melintasi sembilan kota atau daerah di Indonesia, yakni Aceh, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Cirebon, Surabaya, Semarang, dan Bali.
Indro Soesilo mengatakan paket jalur samudera Cheng Ho menjadi modal penting untuk menarik wisatawan Tiongkok. Menurutnya, Kepri, utamanya Batam, mempunyai peranan yang sangat penting untuk menarik wisatawan asing, karena lokasinya yang strategis selain Jakarta dan Bali. "Dengan diluncurkannya jalur samudera Cheng Ho di Batam ini semoga dapat mendorong dan meningkatan wisatawan di Kepri dan sekaligus dapat menyejahterakan masyarakat Kepri," kata Indro.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa peresmian jalur samudera Cheng Ho ini adalah salah satu bagian kerjasama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, sumbangan pariwisata dari sektor maritim baru sekitar 10 persen. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan negara lain, seperti Malaysia yang mampu menyumbang hingga 40 persen dari total pendapatan negara itu dari sektor pariwisata.
Ia pun berharap peluncuran paket wisata jalur pelayaran Laksamana Cheng Ho ini mampu meningkatkan pariwisata maritim. "Untuk itu Kementerian Pariwisata akan membantu mempromosikan paket ini," ujarnya.
Soerya Respationo mengharapkan, dengan ditetapkannya grid Batam dan diluncurkannya jalur samudera Cheng Ho bisa menggenjot wisatawan untuk datang ke Indonesia dan Kepri khususnya. "Saya optimis, 2,5 juta yang ditargetkan Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan asing untuk masuk ke Kepri pasti bisa tercapai," jelas Soerya.
Sedangkan pemilik kawasan atau pengelola Golden King, Abi, menjelaskan pihaknya akan selalu mendukung rencana pemerintah pusat maupun daerah untuk menarik wisatawan asing ini masuk ke Batam. "Saya berharap apa yang dicita-citakan oleh pemerintah bisa terwujud," ujar Abi.
Untuk lebih memperlihatkan jalur Cheng Ho, selain kapal yang sudah ada saat ini, pihaknya juga akan membangun beberapa bangunan yang menjadi ciri khas Laksamana Cheng Ho, seperti Masjid Cheng Ho. "Masjid sudah kita bangun sebentar lagi mungkin satu bulan ke depan sudah jadi," jelasnya.
Peluncuran paket wisata jalur samudera pelayaran Laksamana Cheng Ho ini juga diliput media Tiongkok. (par/btd)
Batam (HK)-Paket wisata jalur samudera pelayaran Laksamana Cheng Ho secara resmi diluncurkan di Golden King Bengkong, Sabtu (21/2). Tak tanggung-tanggung, peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata Arif Yahya serta Wakil Gubernur Kepri HM Soerya Respationo.
Hadir pula Sekda Provinsi Kepri Robert Iwan Loriaux, Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari, Kapolresta Barelang Kombes Asep Safrudin, Kadis Pariwisata Kepri Guntur Sakti dan sejumlah pejabat lainnya, para pengusaha dan sejumlah tamu undangan penting lainnya.
Paket wisata samudera Laksamana Cheng Ho melintasi sembilan kota atau daerah di Indonesia, yakni Aceh, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Cirebon, Surabaya, Semarang, dan Bali.
Indro Soesilo mengatakan paket jalur samudera Cheng Ho menjadi modal penting untuk menarik wisatawan Tiongkok. Menurutnya, Kepri, utamanya Batam, mempunyai peranan yang sangat penting untuk menarik wisatawan asing, karena lokasinya yang strategis selain Jakarta dan Bali. "Dengan diluncurkannya jalur samudera Cheng Ho di Batam ini semoga dapat mendorong dan meningkatan wisatawan di Kepri dan sekaligus dapat menyejahterakan masyarakat Kepri," kata Indro.
Selain itu dia juga mengatakan bahwa peresmian jalur samudera Cheng Ho ini adalah salah satu bagian kerjasama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Menteri Pariwisata Arif Yahya mengatakan, sumbangan pariwisata dari sektor maritim baru sekitar 10 persen. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan negara lain, seperti Malaysia yang mampu menyumbang hingga 40 persen dari total pendapatan negara itu dari sektor pariwisata.
Ia pun berharap peluncuran paket wisata jalur pelayaran Laksamana Cheng Ho ini mampu meningkatkan pariwisata maritim. "Untuk itu Kementerian Pariwisata akan membantu mempromosikan paket ini," ujarnya.
Soerya Respationo mengharapkan, dengan ditetapkannya grid Batam dan diluncurkannya jalur samudera Cheng Ho bisa menggenjot wisatawan untuk datang ke Indonesia dan Kepri khususnya. "Saya optimis, 2,5 juta yang ditargetkan Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan asing untuk masuk ke Kepri pasti bisa tercapai," jelas Soerya.
Sedangkan pemilik kawasan atau pengelola Golden King, Abi, menjelaskan pihaknya akan selalu mendukung rencana pemerintah pusat maupun daerah untuk menarik wisatawan asing ini masuk ke Batam. "Saya berharap apa yang dicita-citakan oleh pemerintah bisa terwujud," ujar Abi.
Untuk lebih memperlihatkan jalur Cheng Ho, selain kapal yang sudah ada saat ini, pihaknya juga akan membangun beberapa bangunan yang menjadi ciri khas Laksamana Cheng Ho, seperti Masjid Cheng Ho. "Masjid sudah kita bangun sebentar lagi mungkin satu bulan ke depan sudah jadi," jelasnya.
Peluncuran paket wisata jalur samudera pelayaran Laksamana Cheng Ho ini juga diliput media Tiongkok. (par/btd)
Quote:
► Mendongkrak Wisatawan asal Tiongkok
Quote:
Kementerian Pariwisata Luncurkan Program Wisata Jalur Samudera Cheng Ho
Cheng Ho (Zeng He) sangat dihormati di Tiongkok pula di Indonesia, diharapkan lewat program wisata Jalur Samudera Cheng Ho (JSC) dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya Tiongkok ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya di ruang makan Golden Cheng Ho II seusai peluncuran program wisata JSC di Kawasan Wisata Golden City, Bengkong, Batam, Sabtu (21/02/2015) lalu.
Lebih lanjut Arief Yahya mengatakan jumlah wisman Tiongkok sekitar 100 juta, tapi yang datang ke Indonesia baru sekitar 1 juta. Jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 5 juta, Indonesia masih kalah. Wisata kemaritiman di Indonesia belum maksimal karena baru menyasar 60% wisata, 30% wisata laut dan sisanya 10% alam bawah laut.
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo dalam sambutannya mengatakan Tiongkok menghormati akar dan jejak budayanya, sehingga JSC menjadi peluang Indonesia untuk menyasar wisman dari Tiongkok. Akulturasi budaya tercipta lewat kedatangan pedagang Tiongkok ke Indonesia yang memperkaya khasanah budaya Indonesia yang dapat dilihat dari ragam motif batik, kuliner, seni dan tari, arsitektur, niaga maupun pertanian.
Dilihat dari letaknya yang strategis dan sebagai pintu gerbang masuk Indonesia tersibuk ketiga setelah Jakarta dan Bali; menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Batam sebagai tempat peluncuran program JSC. Pertimbangan lainnya adalah, Batam telah mengembangkan wisata bahari tematik Cheng Ho yang dikelola oleh Golden View sejak 2010. Karenanya pada kesempatan tersebut, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada Tek Po sebagai pemilik Golden Cheng Ho II.
Golden Cheng Ho II yang dibuat di Tiongkok pada 1991 ini, sebelumnya dioperasikan di Singapura dan ditawarkan dalam paket wisata cruise. Kapal berkapasitas 30 orang penumpang tersebut dibeli dan dibawa ke Batam oleh Tek Po pada 2009 lalu dioperasikan di kawasan wisata Golden City yang dikelolanya.
Kurang lebih 600 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho memulai perlayaran muhibahnya untuk menemukan lahan baru dengan mengemban misi perdamaian, perdagangan, diplomatik dan persahabatan. Sejarah mencatat Sang Laksamana melakukan 7 (tujuh) kali pelayaran besar melintasi samudera memimpin 300 armada untuk menyebarkan pengaruh Cina ke setiap tempat yang dilintasinya.
Jejaknya sejarah perjalanan Cheng Ho masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia yang pernah menjadi tempat persinggahannya. Destinasi wisata potensial yang menarik minat para pemerhati dan penikmat sejarah, karenanya pemerintah optimis program wisata JSC dapat mendorong pariwisata Indonesia berbasis sejarah maritim Indonesia dan meningkatkan angka kunjungan wisata khusunya ke Kepulauan Riau dan Indonesia pada umumnya. Ke depannya, JSC akan dibuka di 9 (sembilan) destinasi wisata lainnya yakni Aceh, Palembang, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali. Saleum [oli3ve].
Cheng Ho (Zeng He) sangat dihormati di Tiongkok pula di Indonesia, diharapkan lewat program wisata Jalur Samudera Cheng Ho (JSC) dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) khususnya Tiongkok ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya di ruang makan Golden Cheng Ho II seusai peluncuran program wisata JSC di Kawasan Wisata Golden City, Bengkong, Batam, Sabtu (21/02/2015) lalu.
Lebih lanjut Arief Yahya mengatakan jumlah wisman Tiongkok sekitar 100 juta, tapi yang datang ke Indonesia baru sekitar 1 juta. Jika dibandingkan dengan Thailand yang mencapai 5 juta, Indonesia masih kalah. Wisata kemaritiman di Indonesia belum maksimal karena baru menyasar 60% wisata, 30% wisata laut dan sisanya 10% alam bawah laut.
Spoiler for pic:
Di tempat yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo dalam sambutannya mengatakan Tiongkok menghormati akar dan jejak budayanya, sehingga JSC menjadi peluang Indonesia untuk menyasar wisman dari Tiongkok. Akulturasi budaya tercipta lewat kedatangan pedagang Tiongkok ke Indonesia yang memperkaya khasanah budaya Indonesia yang dapat dilihat dari ragam motif batik, kuliner, seni dan tari, arsitektur, niaga maupun pertanian.
Dilihat dari letaknya yang strategis dan sebagai pintu gerbang masuk Indonesia tersibuk ketiga setelah Jakarta dan Bali; menjadi salah satu pertimbangan dipilihnya Batam sebagai tempat peluncuran program JSC. Pertimbangan lainnya adalah, Batam telah mengembangkan wisata bahari tematik Cheng Ho yang dikelola oleh Golden View sejak 2010. Karenanya pada kesempatan tersebut, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada Tek Po sebagai pemilik Golden Cheng Ho II.
Golden Cheng Ho II yang dibuat di Tiongkok pada 1991 ini, sebelumnya dioperasikan di Singapura dan ditawarkan dalam paket wisata cruise. Kapal berkapasitas 30 orang penumpang tersebut dibeli dan dibawa ke Batam oleh Tek Po pada 2009 lalu dioperasikan di kawasan wisata Golden City yang dikelolanya.
Kurang lebih 600 tahun lalu, Laksamana Cheng Ho memulai perlayaran muhibahnya untuk menemukan lahan baru dengan mengemban misi perdamaian, perdagangan, diplomatik dan persahabatan. Sejarah mencatat Sang Laksamana melakukan 7 (tujuh) kali pelayaran besar melintasi samudera memimpin 300 armada untuk menyebarkan pengaruh Cina ke setiap tempat yang dilintasinya.
Jejaknya sejarah perjalanan Cheng Ho masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia yang pernah menjadi tempat persinggahannya. Destinasi wisata potensial yang menarik minat para pemerhati dan penikmat sejarah, karenanya pemerintah optimis program wisata JSC dapat mendorong pariwisata Indonesia berbasis sejarah maritim Indonesia dan meningkatkan angka kunjungan wisata khusunya ke Kepulauan Riau dan Indonesia pada umumnya. Ke depannya, JSC akan dibuka di 9 (sembilan) destinasi wisata lainnya yakni Aceh, Palembang, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali. Saleum [oli3ve].
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Spoiler for Cheng Ho:
Quote:
Sumber Gambar: Google Image
[CENTER]Videonya Gan /:ilovekaskuss/ [/CENTER]
Quote:
Gimana Agan-Agan/Sista, tertarik buat ikut berwisata menjelajahi 9 Kota di Indonesia mengikuti jejak Laksamana Cheng Ho? Jangan lupa nanti ane diajak ya... hehe
Quote:
Diubah oleh littleCrab 27-02-2015 19:32
0
3.5K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan