inilah..com, Denpasar-Eksekusi mati terhadap dua terpidana mati kasus narkotika kelompok 'Bali Nine', Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang diprotes keras oleh Pemerintah Australia dan Sekjen PBB dinilai berdampak terhadap 5 juta warga Bali.

Hal itu disampaikan salah satu pengudaha Bali, Made Mudarta. Menurutnya, jika warga Australia dan sejumlah negara lainnya memboikot untuk tidak berwisata ke Bali maka hal ini tentu saja akan berdampak negatif bagi sektor pariwisata, sektor yang menjadi andalan warga Bali.

"Apa hebatnya bunuh dua orang, tapi nanti berdampak negatif kepada banyak orang. Bali sangat bergantung pada sektor pariwisata, sementara wisatawan terbesar ke Bali adalah warga Australia," ungkap Mudarta, Rabu (18/2/2015).

Mudarta berharap pemerintah Indonesia tidak menganggap remeh dan memandang sebelah mata peringatan keras PM Australia agar warga jangan pergi ke Bali jika eksekusi mati itu dilakukan.

"Bali mengandalkan sektor Pariwisata dan pariwisata sebagai urat nadi warga Bali. Sekali lagi jangan gagah-gagahan dengan bunuh orang. Membunuh 2 orang dampaknya nanti 5 juta kena akibatnya," harapnya.

Mudarta setuju hukum ditegakkan, namun ia menolak hukuman mati diterapkan di Indonesia yang dinilai kurang manusiawi. Untuk itu, ia meminta pemerintah mempertimbangkan eksekusi mati diberlakukan dan cukup hukuman seumur hidup sebagai efek jera dan menghormati HAM.

"Sebaiknya perketat saja penangkalan masuknya narkoba. Hapus hukuman mati tapi hukum seberat-beratnya. Apalagi yang dihukum mati warga negara tetangga kita. Seyogyannya kita harus menjaga hubungan baik dengan tetangga kita," jelasnya.
- See more at: [url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2180220/dampak-eksekusi-mati-bali-nine-bagi-warga-bali#sthash.mKr1MV8Z.dpuf[/url]

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2180220/dampak-eksekusi-mati-bali-nine-bagi-warga-bali[/url]

Tampak nya selain pelaku bisnis Pemerintah pusat ikut gentar juga akhirnya....makanya ditunda

Sebaik nya pemerintah mampu tegas,ya atau tidak ....