FAUZI AK.Avatar border
TS
FAUZI AK.
Calon Ketua Umum Parpol
Tersebutlah sebuah parpol di negeri antah berantah yang sejak partai itu berdiri dipimpin oleh sang ketua umum yang kharismatik sampai beberapa periode.
Menjelang kongres, beberapa kader parpol mulai berbeda pendapat. Sebagian menginginkan jabatan ketua umum tetap dipegang oleh ketua umum yang lama. Sebagian lagi mewacanakan pemilihan yang demokratis dengan menyertakan kader-kader muda.
Karena perbedaan pendapat semakin panas, sang ketua umum pun mengumpulkan tokoh-tokoh senior parpol untuk membahas masalah tersebut. Karena pembahasan berlangsung alot dan bahkan deadlock, akhirnya permasalahan diserahkan kepada ketua umum untuk memberi solusi.
Sang ketua umum pun menyetujui untuk membuka pencalonan bagi semua kader parpol yang memenuhi persyaratan. Adapun yang membuat persyaratan adalah sang ketua umum sendiri. Apabila tidak ada yang memenuhi persyaratan, dia sendiri yang akan menjadi calon tunggal. Persyaratan akan disampaikan setelah pendaftaran selesai. Dia menginstruksikan agar semua kader parpol yang berminat segera mendaftarkan diri.
Setelah pendaftaran ditutup, jumlah pendaftar ternyata seribu orang. Dan semua pendaftar diundang pada waktu kongres. Sang ketua umum pun member pengarahan singkat.
“ Kita akan adakan segera melakukan seleksi ketua umum baru. Persyaratan yang saya buat sudah saya siapkan dalam beberapa amplop yang nanti akan dibacakan oleh ketua panitia. Apabila orang yang memenuhi semua persyaratan lebih dari satu orang, kita adakan pemilihan. Namun apabila hanya ada satu orang yang memenuhi semua persyaratan, kita akan langsung tetapkan dia sebagai ketua umum. Dan bila tidak ada satupun yang memenuhi persyaratan, maka terpaksa saya harus menjadi ketua umum lagi.”
Akhirnya ketua panitia membuka amplop pertama dan membacanya. “ Calon ketua umum belum pernah menjadi tersangka kasus korupsi.”
Panitia langsung melakukan verifikasi pendaftar. Dari 1000 orang yang lolos tinggal 700 orang.
Amplop kedua dibaca lagi. “Calon ketua umum harus menjadi kader partai sekurang-kurangnya selama 10 tahun.”
Panitia melakukan verifikasi lagi. Yang lolos tinggal 200 orang.
Amplop ketiga dibaca lagi. “Calon ketua umum harus berpengalaman menjadi anggota legislatif tingkat nasional.”
Panitia melakukan verifikasi. Yang Lolos tinggal 100 orang.
Amplop keempat dibaca lagi. “Calon ketua umum harus berpengalaman sebagai pengurus pada dewan pengurus pusat partai, minimal selama satu periode.”
Yang lolos tinggal 10 orang.
Amplop kelima dibaca lagi. “calon ketua umum sekurang kurangnya pernah memegang jabatan sekjen atau ketua departemen pada dewan pengurus pusat partai.”
Yang tersisa tinggal 3 orang. Sorak sorai sudah membahana. Sang ketua umum tersenyum sambil mengajak ketiga orang yang lolos untuk mendekat ke panggung. Tinggal amplop terakhir ditangan ketua panitia.
Dengan penuh kehati-hatian dibukalah amplop terakhir dan dibacanya dengan nada bergetar.
Spoiler for Isi amplop terakhir:

emoticon-Ngakakemoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
0
772
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan