Mamat, orang Betawi tulen, sangat bangga dengan kelebihannya. Yaitu mempunyai "biji salak" (testis) 3 biji.

Suatu saat, Mamat berjalan-jalan dengan sobatnya Paijo. Mamat membuka obrolan.
"Jo, kalau gue jalan bareng ame lu, biji kita ada 5 lho ...," Mamat membanggakan diri.
"Wah ... sampeyan hebat tenan!" Paijo kagum.

Hari berikutnya, Mamat bertemu sobatnya yang lain, Kabayan dan Ucok. Mereka santai-santai minum kopi di suatu warung. Kembali Mamat membuka pembicaraan dan membanggakan kelebihannya.
"Hei friend, kalau kita santai-santai begini, biji kita ada 7 lho ...."
"Hebuuaaat ... gile bener!" teman-temannya serentak kagum.

Minggu berikutnya, Mamat bertemu teman lamanya Wan Abud, orang Arab tulen. Seperti biasa, dengan bangganya Mamat buka obrolan.
"Wan, kalo ane jalan bareng sama ente, biji kite ada 5 lho ...."
Wan Abud dengan nada memelas menjawab: "Kasihan ... berarti ente punya biji cuma 1 ya?"