jonkoploAvatar border
TS
jonkoplo
PUSAT PRODUKSI BATIK DI INDONESIA
Pusat Produksi batik di Indonesia tersebar diseluruh penjuru nusantara. Ada beberapa proyek-proyek pembangunan dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mempromosikan produksi batik di berbagai provinsi di seluruh Indonesia sejak awal 1950-an, dan sebagai hasilnya, banyak daerah produksi baru muncul.

Di luar Pulau Jawa, beberapa daerah penghasil batik Kalimantan Timur dan tengah (yang memproduksi Batik dengan motif Dayak); Riau, Jambi, Bengkulu, Nangroe Aceh Darussalam, Padang, dan Kalimantan Barat memproduksi Batik dengan motif dominan Melayu yang dan Islam. Wilayah bagian Papua, Kalimantan dan Sulawesi adalah wilayah baru produksi Batik yang memproduksi batik dengan motif lokal.
Wilayah lain untuk sentra produksi batik tradisional di Pulau Jawa adalah:
Bandung, Banten, Banyumas, Batang, Blitar, Ciamis, Garut, Gresik, Indramayu, Jakarta, Jember, Jombang, Klaten, Lasem, Semarang, Sidoarjo, Sragen, Surabaya, Tasikmalaya, Tuban, Tulungagung, Wonogiri

Produksi Wilayah Surakarta dan Yogyakarta
Surakarta (Solo)

Surakarta merupakan pusat produksi Batik yang penting di samping Yogyakarta dan Pekalongan Produksi batik yang telah menjadi bagian dari ekonomi tradisional dari penduduk di daerah tersebut. Pola dan motif tradisional khas dari Solo adalah sebagai berikut:
1. Sido Milo (simbol kebahagiaan dan kaya)
2. Sido Dadi (simbol kemakmuran, kebahagiaan dan kaya)
3. Satrio Wibowo (simbol dengan pria / wanita dengan martabat)
4. Tikel Asmorodono (simbol cinta yang diberikan oleh orang lain)
Kampoeng Batik Laweyan (Batik Desa Laweyan) adalah tempat yang terkenal sebagai produsen Batik yang terletak di sebuah desa tradisional penuh bangunan kuno berarsitektur Belanda dengan jalan-jalan sempit, khas desa di Indonesia. Selain memiliki ruang pamer dan toko, beberapa produsen menyelenggarakan kursus batik pendek bagi wisatawan.
Pasar tradisional memainkan peran yang sangat penting untuk transaksi Batik, terutama untuk usaha kecil dan menengah, misalnya di Solo ada Pasar Klewer yang menjual semua jenis kain, terutama batik. Kain tradisional lainnya adalah lurik (kain khas jawa dengan motif katun bergaris) dan tenun. Disanan ada ratusan toko-toko batik di sepanjang lorong-lorong sempit .

Daerah Khusus Yogyakarta
Yogyakarta dikenal sebagai pusat seni dan budaya Jawa klasik dan Batik adalah produksi utama mereka. Produk penting lainnya dari kota ini adalah kerajinan termasuk didalamnya Batik garmen dan barang rumah tangga, produk kayu, kulit, keramik dan tembikar juga perak.
Pola dan motif khas batik Yogyakarta sebagian besar terdiri dari Parang, Ceplok, Sido-Mukti, Truntum dan Kawung. Kombinasi warna Batik Yogyakarta adalah sama dengan Solo, didominasi oleh warna coklat, nila (biru), hitam, putih dan krem. Daerah yang terkenal Produksi Batik di Yogyakarta, antara lain Prawirotaman dan Kulonprogo.
Pasar Tradisional Bringhardjo adalah salah satu tempat penting bagi para pedagang batik dan itu menjadi titik pertemuan bagi perusahaan skala kecil dan menengah untuk melakukan bisnis. Selain grosir, ada banyak took Batik yang menawarkan harga ritel untuk wisatawan lokal dan asing. Pasar ini telah berfungsi sebagai salah daya tarik wisata di Yogyakarta, karena koleksinya yang lengkap, mulai dari kain batik untuk pakaian yang terbuat dari bahan katun dan sutra, dengan harga mulai dari puluhan ribu sampai satu juta.

Produksi Batik Wilayah Pantai Utara

Cirebon
Cirebon merupakan area yang penting untuk produksi Batik di pantai utara Jawa. Salah satu sentra produksi batik di Cirebon adalah 'Batik Trusmi, sebuah desa kecil yang terdapat 520 industri kecil dan menengah. Desa ini terletak 7 kilometer dari Kota Cirebon. Pada tahun 2007 disebutkan bahwa lebih dari 70% penduduk atau 5.938 orang bekerja di bisnis ini, yang terdiri dari perempuan 80% dan pria 20%. Sama halnya Batik dari wilayahpantai utara Jawa (Batik Pesisir), Batik Cirebon telah dipengaruhi oleh Eropa, Arab, budaya Cina dan India, yang memiliki desain penuh warna dengan motif binatang dan bunga. Tentang motif dan pola, ada dua kategori pola:
1. Motif Kesultanan Kasepuhan, yang dipengaruhi oleh ajaran Islam, yang melarang menggambar desain hewan di Batik.
2. Motif Kesultanan Kanoman , yang memungkinkan seniman untuk menggambar dan memiliki desain hewan di Batik. (Ini termasuk motif dari Keprabonan dan Kesultanan Cirebonan)
Bahan yang digunakan adalah dari sutra, katun, katun primisima dan prima. Sekitar 40 persen dari produksi diserap oleh pasar lokal, 50 persen untuk perdagangan antar pulau dan 10 persen diekspor ke mancanegara seperti Jepang, Malaysia, Singapura, Myanmar, Laos, Amerika Serikat, Brunei Darussalam dan Jerman.

Pekalongan

Pekalongan adalah salah satu daerah produksi utama batik dengan desain utara Jawa pesisir. Sebagian besar batik yang diproduksi dalam motif warna-warni dipengaruhi oleh, Cina Arab dan Belanda. Ada lebih dari 100 desain Batik yang sudah dikembangkan sejak 1802, dan beberapa yang populer Batik Pekalongan pola Jlamprang, Hokokai, dan Pagi-Sore.
Para seniman memiliki ribuan ide-ide dalam mendesain motif batik tanpa sesuai pakem motif tradisional, misalnya, selama pendudukan Jepang mereka menciptakan Javanese Kokokai yaitu motif batik yang cocok untuk jaket kimono. Pada tahun enam puluhan mereka menciptakan Tritura Batik, yaitu setelah politik terkenal dekrit Presiden Soekarno. Ada beberapa desain baru lainnya seperti Batik Presiden SBY dan Batik Tsunami yang diciptakan baru-baru ini. Selain Batik tulis, ada banyak produsen batik cap di Pekalongan dan biasanya digunakan untuk gaun kasual dan kerajinan rumah tangga.
Pasar Batik besar yang terkenal di Pekalongan adalah 'Pasar Grosir Setono,' yang merupakanpasar ritel yang dibangun selama krisis ekonomi pada 1990 untuk membantu produsen batik dalam memasarkan produk mereka. Ada sekitar 7.000 pekerja yang bekerja di 12 wilayah pusat produksi Batik, batik garmen, dan kerajinan. Mereka kebanyakan bekerja untuk industri kecil dan menengah.

Madura
Salah satusentra produksibatikyang terkenaldi Maduraterletakdi TanjungBumi, 50 kilometer dariBangkalan.Karakteristik Batik Madura adalahdalam warnadandesain.SepertiBatik daripantai utara dariJawa, Disain batik Madura memiliki warna cerah danlebih banyak kebebasandalam aplikasidesain. Di Madura, hampir tidak ada yangmenghasilkan Batik cap, para perajin sebagian besarmenghasilkan Batik tulis.Salah satubatikterkenaldari Madura adalah Batik Gentongan, yang memiliki karakteristiktertentu dalammewarnai, yang dihasilkan daripengolahan yang berbedadibandingkan denganbatiklainnya.Pada tahap pertamadari proses tersebut, kapas (mori) didicuci dan direndam dalamtongair yang dicampurdengan minyakkhusus dariresidukayu.Pada langkah terakhirdaripengolahankaindiletakkan kembalike dalam tongselama sedikitnya duabulanuntuk membuat efekyang selalu awet dan perbedaan warna.
Dalam perkembanganterakhir,Batik Maduramenjadi sangatpopuler di kalanganmasyarakat Indonesiadan dilaporkanhampir 90% dari orang-orang mudadi TanjungBumisekarang bekerjadalam pembuatanBatikuntuk mempercepatproduksi dalam memenuhipermintaan pasar.

Bali
Batik BaliBatik karakteristikyang berbeda.Meskipun produksiBatik Tulis tidak begitu besar, titik menariknya adalahpada kebebasandalam merancangmotif danwarna yang cerah.Produksibatikcap di Bali lebih dominan.
Kainbatik selendang yang dihiasi dengan desainbungamodern banyakdiproduksidalam jumlah besarseperti yang digunakanuntuk pakaianpantaioleh para wisatawan.Kain selendangmenjadiikoncendera matakhususdari Bali.

Sumber : PUSAT PRODUKSI BATIK DI INDONESIA
0
1.7K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan