Jakarta – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi perjuangan dan kontribusi masyarakat etnis Tionghoa dalam pembangunan Indonesia.

Saat menerima penganugerahan Special Benevolent Leadership Award dari World Chinese Economic Forum (WCEF) ke-6 di Chongqing, Tiongkok, pada Jumat (5/12), SBY menyatakan, di Indonesia saat ini semakin banyak etnis Tionghoa yang berpartisipasi di parlemen dan pemerintahan.

Penghargaan Benevolent Leadership Award adalah apresiasi atas kontribusi SBY dalam mengembangkan peradaban dunia dan kepedulian kepada etnis Tionghoa.

“Ibu Kota Jakarta dipimpin Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Terlepas dari etnis, agama atau pun gendernya, semua orang memiliki kesempatan untuk memimpin,” kata SBY melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono, yang diunggah pada Jumat (5/12).

Di hadapan sekitar 500 tokoh Tionghoa dari seluruh dunia yang menghadiri World Chinese Economic Forum ke-6, SBY berbagi cerita tentang kontribusi masyarakat Tionghoa dalam membangun Indonesia. Pertemuan tahunan yang digelar di Chongqing bertujuan untuk mempererat hubungan antara Tiongkok, Asia Tenggara, Barat, dan Diaspora Tiongkok.

SBY mengungkapkan, sejarah menunjukkan etnis Tionghoa di Indonesia pernah berjuang untuk mendapatkan kesetaraan hak sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).

“Sekarang banyak etnis Tionghoa aktif berpartisipasi dalam parlemen dan pemerintahan. Salah satunya, Mari Elka Pangestu di masa pemerintahan saya,” kata dia.

Di sisi lain, kata SBY, pemerintah telah menetapkan Tahun Baru Cina sebagai hari libur nasional dan Konghucu telah menjadi agama yang dilindungi negara.

"Pada Agustus 2014, SBY meresmikan Museum Hakka di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta yang ditujukan untuk menampilkan nilai-nilai masyarakat Hakka sebagai inspirasi," kata dia.

Investor Daily

Penulis: Nov/JAS

Sumber:Investor Daily


http://www.beritasatu.com/dunia/2309...indonesia.html

apresiasi gan