mimin.tandingan
TS
mimin.tandingan
Tujuan Golkar Bersama KMP: Pilkada via DPRD, Pemilu Tertutup dan Koalisi Permanen


Munas IX Golkar mempertahankan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai ketua umum. Ada tujuan besar di balik kembali terpilihnya Ical sebagai ketum Golkar.

Ical hanya tinggal menunggu tetek bengek formalitas untuk kembali menjabat sebagai ketum Golkar. Bos Bakrie Group itu sudah didukung oleh nyaris seluruh peserta munas, dan akan diresmikan sebagai ketum Golkar secara aklamasi di arena munas, Hotel Westin, Bali, Rabu (3/12/2014) hari ini.

Sejumlah pengurus Golkar menyebut salah satu alasan kuat para kader ingin mempertahankan Ical adalah karena komitmen eks Menko Kesra ini untuk menjaga 'partai beringin' tetap di Koalisi Merah Putih (KMP). Isu soal 'uang akomodasi' di munas tak ditepis, namun keinginan kader Golkar bertahan di KMP juga disebut jadi alasan utama.

Para pengurus DPD I Golkar juga menampilkan kekompakan mendukung Ical. Sementara di DPD II, sejumlah pengurus yang tak setuju Ical jadi ketum lagi digulingkan lewat musdalub. DPP Golkar membantah sejumlah musdalub atas perintah pusat.

Tujuan besar Golkar bersama KMP yang disebut menjadi faktor utama kader ingin tetap bertahan di koalisi oposisi itu. Setidaknya ada 3 goal besar yang disebut-sebut menjadi tujuan KMP, yaitu mengembalikan pilkada via DPRD, mengembalikan pemilu ke sistem pemilihan tertutup tanpa ada nama caleg di surat suara, dan menyederhanakan sistem partai dengan koalisi permanen.

Tujuan mengembalikan pilkada via DPRD bisa jadi yang mengikat para kader daerah ingin tetap berada di KMP. Koalisi yang identik dengan simbol Garuda Merah ini berencana untuk 'bagi-bagi kue' kursi kepala daerah untuk parpol-parpol anggota koalisi.

KMP sudah menghitung, gabungan kekuatan partai-partai yang tergabung di dalamnya jadi mayoritas di daerah. Banyak kursi kepala daerah yang bisa dikuasai. Soal pembagiannya, tinggal menunjuk kader parpol yang memiliki ketokohan kuat di suatu wilayah.

Namun Golkar tak ingin pengembalian pilkada via DPRD hanya bertujuan bagi-bagi kue kekuasaan semata. Golkar menyebut ada semangat untuk mempersempit potensi money politics di pilkada.

Golkar juga akan mengajak KMP mengembalikan pemilu ke sistem pemilihan tertutup, seperti di Orde Baru. Sebab, sistem pemilihan terbuka saat ini dipandang Golkar menimbulkan banyak potensi kecurangan, money politics merajalela. Golkar dan KMP berpandangan lebih bijak partai yang menentukan orang-orang yang akan duduk jadi wakil rakyat. Jadi, nantinya surat suara hanya akan ada gambar parpol, tanpa nama-nama caleg.

Soal tujuan membuat koalisi permanen, Golkar bersama KMP ingin sistem presidensiil diperkuat. Visi partai berlambang pohon beringin itu ingin sistem demokrasi Indonesia seperti Amerika. Golkar ingin hanya akan ada dua, atau tiga, kekuatan di DPR, yang mendukung pemerintah, oposisi dan yang ada di tengah-tengah. Jika ada partai baru di luar partai yang sekarang sudah bergabung dalam koalisi, akan diminta merapat ke salah satu koalisi.

Manuver-manuver untuk mewujudkan tiga goal tadi sudah terlihat. Munas Golkar sudah membuat dua keputusan untuk mencapai dua di antara tiga tujuan. Seperti yang telah dibaca oleh pimpinan Munas IX Golkar Nurdin Halid di arena munas, Hotel Westin, Bali, Selasa (2/12) kemarin, Golkar menolak Perpu Pilkada dan ingin merevisi Undang-undang Pemilu Legislatif agar sistem pemilihan bisa dikembalikan jadi tertutup.

Tujuan ketiga sudah pernah ditegaskan oleh Ical dalam pidatonya di Rapimnas Golkar pada November lalu. Ical tak hanya ingin KMP yang jadi koalisi permanen, tapi juga ingin PDIP cs membentuk koalisi permanen. Sehingga kekuatan di DPR jadi lebih jelas.

Sumber
0
2.8K
39
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan