PDIP diuji, apakah PDIP itu parpol wong cilik atau justru parpol wong licik dengan naiknya harga BBM. Kalau PDIP dukung Jokowi naikkan harga BBM, maka PDIP itu partai wong licik bukan wong cilik. BBM naik, kelas menengah ke atas diuntungkan dengan pertumbuhan, sedangkan rakyat bawah makin dimiskinkan. Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebagai bentuk ketidakkonsistenan sikap PDI Perjuangan. Naiknya harga BBM membuat PDIP dibenci rakyat. "Ini bukan hanya sekadar naik atau turunnya BBM, tapi terkait tak konsistennnya partai pendukung Jokowi yaitu PDIP. Jelas betapa ini tidak konsistennya PDIP," katanya, Senin 17 November 2014. Sekadar diketahui, saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP merupakan partai politik yang paling keras menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Dia menambahkan, pasca kenaikan BBM akan menjadi ujian besar bagi Jokowi. Pasalnya, Jokowi akan menghadapi tugas berat untuk menjelaskan alasan kenaikan BMM kepada masyarakat. "Dijelaskan secara tranparan Rp300 triliunan berapa kilometer jalan yang bertambah? Berapa anggaran yang dihabiskan membangun rel kereta api dan panjangnya? Irigasi, benih dan lain-lain apakah punya dampak peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat," tuturnya. - See more at: http://www.konfrontasi.com/content/tokoh/bbm-naik-pdip-partai-wong-cilik-atau-wong-licik#sthash.dtynv9Uk.dpuf

komen ts .... miris saya melihat ketidak konsistenan partai yg mengklaim membela wong cilik