TRIBUNNEWS.COM, NDRALAYA - Jajaran Polsek Pemulutan setidaknya mengamankan 11 orang yang mengaku anggota suporter Sriwijaya FC yang melempar bom molotov ke arah bus suporter Persib Bandung usai pertandingan final Indonesia Super League (ISL) Persipura vs Persib Bandung, Jumat (7/11/2014), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang.

Mereka diamankan Sabtu (8/11/2014) pukul 01.00 dinihari tepatnya di depan SMK Negeri 1 Desa Pegayut Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), usai melempar bom molotov ke arah bus yang membawa puluhan suporter Persib Bandung.

Penangkapan terhadap suporter yang rata-rata berusia belasan tahun dan masih mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut, bermula di saat puluhan suporter yang mengaku simpatisan Sriwijaya FC itu, merencanakan untuk melempar bom molotov ke arah suporter Persib Bandung usai menyemarakkan pertandingan final yang diakhiri dengan kemenangan tim Persib Bandung.

Kemudian, belasan suporter tersebut berkumpul sembari menunggu di bawah jembatan Keramasan Kecamatan Kertapati Palembang sambil menenggak minuman keras dan lem aibon.

Di saat puluhan bus yang mengangkut suporter Persib Bandung melintas di depan mereka, langsung saja seorang suporter SFC ini, melempar bom molotov sebanyak dua kali dan melemparkan puluhan batu.

Beruntung, upaya pelemparan bom molotov tersebut tidak sempat menelan korban lantaran petugas Polsek Pemulutan yang dipimpin Iptu M Ali Asri SH bersama Kanit Reskrim Bripka Arial Fikri beserta Katim Buser Brigpol Zulkarnain Afianata ST sedang siaga di lokasi.

Berkat kesiapsiagaan petugas Polsek Pemulutan yang mengetahui aksi tersebut, langsung meletuskan senjata api beberapa kali ke udara hingga membuat puluhan suporter kocar-kacir kalang kabut bersembunyi di rawa-rawa dengan posisi tiarap.

Polisi pun langsung menyergap mereka dan membawa ke Mapolsek Pemulutan guna dilakukan penyelidikkan lebih lanjut.

Polisi pun berhasil mengamankan barang bukti berupa 5 buah bom molotov yang masih berisikan bensin, dua buah senjata tajam (sajam) masing-masing jenis samurai dan golok, puluhan batu berukuran besar yang digunakan untuk melempar ke arah bus suporter Persib Bandung, 5 unit sepeda motor, satu buah handuk dan beberapa ID Card bertuliskan salah satu pendukung SFC.

sumber