GPO2AAvatar border
TS
GPO2A
Akhirnya BBM Naik Rp 9500


JAKARTA (Surabaya Pagi)- Ditengah ‘’menjeritnya’’ wong cilik sampai pengusaha atas rencana naiknya BBM, Presiden Jokowi bakal mengumumkan sendiri kenaikan harga bertambah Rp3.000,00/per liter, sehingga presmium yang tadinya per liter Rp6.500,00 menjadi Rp9.500,00.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan pengumuman kenaikan harga BBM akan langsung disampaikan oleh PresidenJokowi). Pengumuman tersebut tidak akan dilakukan saat Jokowi melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Tidak. Yang mengumumkan presiden," ujar JK di kantor wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Jumat (7/11).

Pada kesempatan itu, JK juga berkomentar waktu yang tepat untuk menaikkan harga BBM. Menurutnya, waktu naiknya harga BBM tidak berhubungan dengan turunnya harga minyak dunia.
"Iya memang sekarang turun. Tapi itu biasanya sebentar saja turunnya. Kedua rupiah itu melemah. Sedangkan itu barang impor. Memang turun subsidi juga turun sedikit. Tapi segera naik lagi. Karena apa karena kalau di bawah US$ 100 itu negara Timur Tengah penghasil minyak rugi," terangnya.
"Jadi kan anda sudah baca OPEC mau turunkan kuotanya supaya harga naik. Itu saja," tambahnya.

Wong Cilik Menjerit

Sementara, komentar beragam dari wong cilik. Seorang buruh di Pabrik di Rungkut, Soni Setiawan mengaku hidupnya semakin berat jika BBM jadi naik. Upah sekarang aja masih gak cukup buat kasih makan dua anak bininya. ‘’Bisa-bisa sehari cuma makan sekali kalo BBM naik. Habis dari mana uang, upah masih dibawah UMK,’’keluhnya.

Nanik, penjahit di Pasar Wonokromo mengaku sekarang jahitan tambah sepi. Sehari bawa uang Rp50 ribu aja syukur alhamdullilah. Janda beranak dua juga pasrah. Sekolah anaknya pun masih bayar. ‘’Mana janji pemerintah,’’ tanyanya.

Tidak hanya Nanik dan Soni masih banyak keluhan masyarakat yang hidupnya semakin melarat jika BBM naik. ‘’Ya kita semakin melarat, mbambung. Dulu saya milik Jokowi biar ada perbaikan hidup, ternyata makin sengsara,’’ kata Hermawan, Guru Honorer di SD Kalijudan Surabaya.

Sopir Taxi yang mangkal di Pasar Turi pun mengeluhkan sepinya omprengan di tengah persaiangan dengan ojek, bentor yang juga sepi. ‘’Penumpang disini lebih memilih angkutan murah bentor atau ojek. Kami taxi dengan setoran sampai 500 ribu sistem komisian, tengah hari ini ngaplo. Bengsin mau dinaikkan lagi, gimana mau keliling cari penumpang. Habislah uang, mana mungkin bawa pulang,’’ keluh Totok.

Pedagang sayur di Pasar Keputran, Jumirah pun menjerit mengaku putus asa dengan kebijakan mau menaikkan BBM. ‘’Ini pengaruhnya luar biasa mas, harga-harga kebutuhan pokok dan sayur mayor sudah naik semua. Pedagang mlijo keliling pun bakal sepi, bengsin naik. Sayuran naik, gimana kita-kita wong cilik ini bisa hidup,’’ ujar Jumirah yang diamini tetangga pedagang sebelahnya, Murni. Namun, Murni enggan berkomentar hanya berkata pasrah. ‘’Pokoke aku pasrah mas,’’ katanya.

PDIP Tetap Solid

Namun dibalik rintihan rakyat kecil itu, pemerintah menganggap enteng, bahkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani PDIP solid mendukung Jokowi naikkan BBM.

Puan mengatakan pernyataan Politikus PDIP Effendi Simbolon yang menolak rencana kenaikan harga BBM sebagai hal yang wajar. Dia pun menegaskan hal itu tidak berpengaruh pada kondisi internal PDIP.

"Enggak ada perpecahan di PDIP, tetap solid," ujar Puan di Jakarta, Jumat (7/11).

Menurut Puan, PDIP merupakan partai yang selalu menjunjung tinggi kebebasan berbicara. Dia pun menegaskan pernyataan Effendi merupakan pendapat pribadi.

"Buat saya itu biasa," ungkap dia.

Hasto Kristiyanto, Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPP PDI Perjuangan, menyatakan bahwa PDI Perjuangan mendukung kenaikan BBM bersubsidi. Mengapa?

"Dengan menegaskan posisi politik sebagai partai yang berada di dalam pemerintahan, maka PDI-P akan mengawal bersama dengan seluruh harapan rakyat untuk hidup lebih baik," kata Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulis, pada Jumat (7/11).

‘’Kebijakan realokasi subsidi BBM merupakan pilihan yang harus diambil oleh siapapun yang memerintah (saat ini)," jelas Hasto.

Menanggapi statemen pendukung naiknya BBM itu. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menyebut tiga menteri sektor ekonomi dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak mencerminkan ideologi Trisakti. "Siapa Sudirman Said? Siapa Rini Soemarno? Siapa itu Sofyan Djalil? Apa mereka ini yang membawa garis liberal ekonomi (neolib)?" ujar Effendi.

Effendi menegaskan, sejatinya arah politik ekonomi PDI Perjuangan adalah Trisakti. Mestinya, komoditas yang menyangkut hajat hidup orang banyak, salah satunya BBM dikuasai oleh pemerintahan, bukan malah dilepas ke mekanisme pasar.

"Ini menterinya belum ngapa-ngapain, Petral juga belum dibubarkan, malah main naikin harga BBM saja," lanjut dia.- mal, mer, dtc
 

http://www.surabayapagi.com/index.php?read~Akhirnya-BBM-Naik-Rp-9500;11914bf4610e3371ca64766b05dabc2a437425bd1d5151a9ab6a3ad025581506

fix nih naik 9500 emoticon-Bingung (S)

Quote:


Quote:


Diubah oleh GPO2A 08-11-2014 06:52
0
18.7K
324
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan