Jakarta -Wajah perekerataapian Indonesia selama beberapa tahun terakhir berhasil membaik. Penumpang merasa nyaman dengan layanan kereta jarak jauk dan kereta dalam kota (KRL). PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator pun berbagai cerita pada acara diskusi transportasi MTI di JCC, Jumat (7/11/2014).

Kepala Humas KAI Makmur Syaheran menjelaskan hasil yang dicapai pihaknya merupakan kerja keras semua pihak di KAI. Semua karyawan bekerja siang malam bahkan hari libur karena operasional kereta tidak pernah berhenti.

"Kita nggak pernah tidur, nggak pernah libur, nggak pernah mimpi. Sama penumpang dikiritik. Kita tinggalkan text book. Apa yang dimau penumpang, dilakukan," kata Makmur.

Makmur menjelaskan KAI tidak memiliki strategi khusus di dalam berbenah. Perseroan hanya mengikuti apapun yang diminta dan dibutuhkan pengguna jasa.

"Kita setiap hari lakukan apa yang dibutuhkan setiap penumpang," jelasnya.

Kerja keras keras karyawan KAI juga tidak lepas dari pengaruh figur pimpinan. Ignasius Jonan, saat masih memimpin KAI, memberikan contoh kepada bawahannya.

Selain itu, KAI menerapkan sistem reward dan punisment bagi setiap karyawan. Alhasil ini memicu karyawan untuk bekerja lebih giat.

"Sekarang VP usianya muda-muda semua. Kalau nggak prestasi bisa melorot 2 peringkat. Reward dan punisment berlaku," ujarnya.

Meski sudah banyak dipuji, KAI belum berpuas diri. Pelayanan yang diterima konsumen kereta masih belum membuat jajaran manajemen puas.

"Kita anggap nilai KAI dari sisi pelayanan 6. KAI belum waras. Kita masih digenjot," sebutnya.
(feb/ang)

sumur: http://finance.detik.com/read/2014/1...r-enggak-tidur

Semoga terus membaik wajah kereta api Indonesia. Kerja ... Kerja ... Kerja