Polda Metro Jaya memacing Edi Syahputra, komisaris sebuah media online di Tebet, Jaksel, atas kasus pemerasan terhadap salah satu petinggi PT Telkom. Saat Edi digeledah, polisi menemukan uang hasil pemerasan di laci meja seorang pria berinisial RN.

"Setelah diterima uang tersebut, dilakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap ES dan disita Rp 49.650.000 juta dari dalam laci kerja saudara RN yang juga berkantor di Tebet," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Uang Rp 49.650.000 yang disita di laci tersebut, kemudian dihitung kembali. "Dan langsung dihitung di situ juga disaksikan oleh mereka," ucapnya.

Saat ditanya siapa RN, Rikwanto enggan menyebutkan nama lengkap RN. Namun, kata dia, RN adalah orang yang pernah diperiksa Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya tahun 2013 lalu, soal kasus akun @TrioMacan2000. Siapa RN, masih belum misterius. Hanya saja disebut-sebut nama belakang dia Nuh.

Penangkapan Edi ini dilakukan oleh 5 orang penyidik Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, di sebuah rumah yang sekaligus dijadikan tempat Edi berkantor, di Tebet, Jakarta Selatan, tanggal 27 Oktober 2014 lalu.

Edi sendiri dilaporkan oleh AP yang merupakan salah satu karyawan dari PT Telkom, pada tanggal 23 Oktober 2014 lalu atas dugaan pemerasan.

Pemerasan ini diduga berawal ketika Edi hendak mengikat kerjasama dengan PT Telkom. Edi meminta PT Telkom memasang iklan di media onlinenya dengan persyaratan pembayaran 100 persen atas pemasangan iklan dilakukan di muka.

Namun, pihak PT Telkom menolaknya. Beberapa hari setelah itu, lalu muncul pemberitaan yang menjelek-jelekkan petinggi PT Telkom. Postingan berita itu dikirimkan oleh Edi ke nomor telepon AP (karyawan PT Telkom).''

http://news.detik.com/read/2014/10/29/150351/2733237/10/pemerasan-pejabat-telkom-polisi-geledah-media-online-dan-temukan-uang-di-meja-rn