rieke.pitalokaAvatar border
TS
rieke.pitaloka
[Gara-gara Indra Sjafri Pemuja Wowo] Timnas U-19 Digulung Astralia 9-0



YANGON, KOMPAS.com - Tim nasional Indonesia U-19 gagal kembali meraih poin penuh pada pertandingan kedua Piala Asia U-19 2014. Setelah dibantai oleh Uzbekistan 3-1, Timnas U-19 harus dipaksa kembali menelan pil pahit kekalahan telak dengan dibantai habis oleh Timnas Australia 9 gol tanpa balas. Indonesia tidak sanggup melesakkan satu gol pun sedangkan lawannya, Autralia, berpesta pora berhasil mencetak sembilan gol. Kekalahan ini memperlihatkan bahwa Indonesia sangat miskin taktik. Evan Dimas cs nyaris terus menggunakan skema yang sama sepanjang pertandingan. Berbeda dengan Autralia, mereka yang sebenarnya tampil biasa saja mampu mengeksploitasi kelemahan-kelemahan Indonesia sehingga terlihat superior.

Tak mampunya Indonesia mengalahkan Autralia terjadi karena beberapa hal. Pertama, susunan pemain yang diturunkan Indonesia yang seperti Maldini Pali yang menurun performa nya akhir-akhir ini. Kedua, secara individu, Autralia sebenarnya tak terlalu spesial. Hanya saja dengan taktik yang tepat mereka bisa mengeksploitasi kelemahan-kelemahan Indonesia. Dimulai dari memanfaatkan kelemahan bola-bola atas Indonesia, hingga pressing ketat pada gelandang Indonesia. Ketiga, Indonesia miskin strategi. Ketika skema yang biasanya menjadi andalan sudah terbaca dan bisa diantisipasi lawan, seharusnya perubahan skema perlu dipraktikkan. Misalnya saja, meminimalisir cut-back pada Evan Dimas ketika Ilham Udin atau Maldini Pali memasukki kotak penalti. Ilham Udin kerap kali berhasil masuk ke area kotak penalti, namun karena tak adanya skema lain, serangan demi serangan yang dilancarkan pun menjadi sia-sia. Berkali-kali Autralia berhasil menutup upaya Evan Dimas mengekekusi umpan tarik dari sayap. Para pemain lawan tahu bahwa bola akan dikembalikan ke lini kedua yang akan dieksekusi para gelandang. Maka alih-alih terpancing masuk ke dalam kotak penalti, salah satu dari mereka selalu ada yang berjaga di lini kedua. Tiga kali Evan menerima umpan dalam pola ini (sekali di babak I, dua kali di babak II), dua kali pula sudah ada pemain lawan berada di dekat Evan. Di laga ini, terlihat benar Autralia bisa memanfaatkan kelemahan-kelemahan Indonesia. Mereka juga tahu skema yang sering diandalkan Indonesia.

Apakah Indra Sjafri dan tim pelatih tahu kelemahan dan kekuatan lawan melalui pengamatan rekaman pertandingan Autralia? Kita tak tahu persis. Tapi, di laga ini, harus diakui, Indonesia bermain seperti "buta" terhadap tim lawan. Justru lawan yang terlihat tahu benar caranya mengantisipasi cara bermain Indonesia. Semoga saja dengan kekalahan ini tim pelatih bisa mendapatkan pelajaran dan segera berbenah. Tentu saja bukan di level kompetisi ini karena dipastikan Timnas Indonesia pulang angkat koper lebih awal menyisakan harapan setinggi langit publik di tanah air selama ini

Susunan pemain
Indonesia: 1-Ravi Murdianto (GK); 2-Putu Gede, 5-Fatchu Rochman, 16-Hansamu Yama, 13-Muhammad Sahrul Kurniawan; 6-Evan Dimas (c), 17-Paulo Sitanggang, 8-Muhammad Hargianto; 10-Muchlis Hadi Ning, 20-Ilham Udin, 9-Dinan Javier
Pelatih: Indra Sjafri

Australia: 1-Jordan Thurtell (GK), 2-Shayne D'Cunha, 4-Cameron Burgess, 15-Riley Paul, 5-Scott Galloway; 6-Christopher Gligor (C), 14-De Silva Daniel, 16-Brown Jordan, 21-Jaushua Sotirio; 7-Shandon Brady, 9-Brandon Borrelo
Pelatih: Paul Okon

Wasit: Abdulrahman Abdou (Qatar)

sumber

KMP tidak hanya menguasai dan merusak parlemenemoticon-fuck
Hampir semua lini bangsa ini telah digerogoti oleh ketamakan dan kemunafikan partai-partai pendukung KMPemoticon-fuck
0
7.3K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan