citox.Avatar border
TS
citox.
[Anti-PKI masuk!] Masih Adakah Bahaya Laten PKI akan "Come Back" di Negeri ini?
Kronologist Penculikan dan Pembunuhan Keji oleh G30 S PKI


Kisah pembunuhan 30 September


Video Pembantaian Komunis 1965




Pelajar Islam Indonesia ingatkan bahaya laten komunis. Aksi Pelajar Islam Indonesia (PII) mengingatkan masyarakat bahaya komunis di Bundaran patung Tugu Tani, Menteng-Jakarta Pusat, Selasa 30 September 2014

Pelajar Islam Indonesia ingatkan bahaya laten komunis
30 September 2014 23:12

JAKARTA (Arrahmah.com) – Untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya laten komunis, Pelajar Islam Indonesia (PII) melakukan aksi simpatik pada jam 06.30-08.00 di bundaran patung Tugu Tani, Menteng Jakarta Pusat, Selasa, 30 September 2014.

“Kami Pelajar Islam Indonesia (PII) senantiasa berkomitmen menjaga kedaulatan NKRI dari segala ancaman, manuver kelompok Komunis yang telah bermatmorfosa di dalam Partai Politik dan Lembaga Negara serta basis-basis masyarakat bawah. Kami Pelajar seluruh Indonesia siap mengorbankan jiwa, raga kami demi menjaga agama, negara dan bangsa Indonesia dari ancaman Komunis dan ajarannya,” Habiburrahman, ST., Koordinator Aksi.

Lebih jauh dia mengatakan, di Indonesia sendiri telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh komunis sebanyak 3 kali dengan membantai kaum santri dan ulama yang bersebrangan dengan mereka secara perjuangan dan ideologi.

“Kaum santri yang berjuang, kaum Komunis yang ingin berkuasa. Tahun 1926, 1948 dan puncaknya tahun 1965 dengan peristiwa berdarah G30S-PKI, tak terhitung jumlah korban yang menjadi keganasan PKI. Masih segar dalam ingatan kita bagaimana PKI menjadi ancaman sosial bersama yang mengancam eksistensi sosial dan keberagamaan kita,” katanya.

Habiburrahman memaparkan sejarah Indonesia belakangan ini ingin dibalikkan oleh beberapa orang yang mewarisi ideologi dan semangat komunis. Masyarakat perlu hati-hati dan waspada, jangan sampai tertipu oleh kamuflase gerakan yang mereka lakukan.

“Bagaimanapun gerakan mereka saat ini tetap menjadi ancaman bagi NKRI yang pernah 3 kali melakukan usaha kudeta (pengambil alihan kekausaan dengan kekerasan) oleh komunis. Ini yang perlu kita jaga, yang perlu kita antisipasi. Jenis dan model perjuangan mereka boleh beda, tapi komunis tetaplah komunis,” tegasnya.

#‎kitaselaluingatG30SPKI

Kita selalu ingat pengkhianatan besar Partai Komunis Indonesia (PKI) kepada bangsa dan negara pada tanggal 30 September 1965. Kita selalu ingat bahaya laten dan penerus ideologi komunis masih ada. Kita tidak akanpernah membiarkan mereka yang dengan berbagai cara mencoba melakukan untuk yang ketiga kalinya. Kita selaluingat.

Ideologi Palu Arit tumbuh dan mengembang dari pemikiran filsafat materialisme mutlak Karl Marx (1818-1883) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Vladimir Ilich Ullyanov Lenin (1870-1924) yang kemudian menyebar ke berbagai bangsa melalui kader partai komunis setempat yang militan patuh perintah di seluruh dunia.

Maksud dan tujuan ideologi ini adalah dengan melakukan penguasaan terhadap suatu pemerintahan yang dianggap salah karena dianggap tidak sama dengan ideologi mereka. Lalu apa yang salah dengan ideolgi ini? bukankah yang lain juga melakukan hal yang sama ketika bicara politik?

“… orang komunis menganggap tidak perlu menyembunyikan pandangan dan tujuan mereka. Mereka mendeklarasikan secara terbuka bahwa tujuan mereka merebut kekuasaan hanya dapat dicapai dengan menggunakan kekerasan, menggulingkan seluruh sistem sosial yang ada…” (terbitan Verso, London, 1998, halaman 77)

Untuk mencapai tujuan penguasaan tersebut, sejak digaungkannya ideolgi ini selama 69 tahun (1918-1987) telah melakukan Kudeta berdarah di 75 Negara, dan menewaskan ratusan juta orang. 100-120 juta menjadi korban berdarah oleh Partai Marxis-Lenninis-Stalinis-Maois-Pol Potis seluruh dunia (Courtois: 2000 dan Chang & Halliday:2006).
http://www.arrahmah.com/news/2014/09...n-komunis.html

Rahasia G30S/PKI diungkap televisi Inggris



WAJAH GERAKAN KOMUNISME DI INDONESIA
February 19, 2010 at 11:57pm

Pada tahun-tahun yg lalu, peringatan tentang adanya bahaya laten komunis ini sering ditanggapi dingin, bahkan sinis oleh banyak pihak. Hal ini akibat mudahnya Pemerintah Orde Baru memberikan "CAP KOMUNIS" atau "PKI" terhadap tokoh atau kelompok radikal - apalagi yg dianggap menentang pemerintah - maka setiap peringatan atau perbincangan tentang adanya bahaya laten komunis selalu ditanggapi dengan sikap "sinis" bahkan dipandang "mengada-ada", juga dianggap sebagai dalih saja utk mengalihkan perhatian masyarakat dari suatu masalah yang sedang menjadi sorotan publik / masyarakat atau mencari 'kambing hitam' (tajuk, Suara Pembaharuan, Edisi 7 Agustus 1996).

Padahal ikhwal bahaya latent komunis tidaklah main-main karena SEBAGAI IDEOLOGI. KOMUNISME TIDAK AKAN PERNAH MATIi. Paling-paling, kata Prof. Geoffrey B. Bainsworth, "HANYA TIDUR ATAU SEKARAT TAPI TIDAK AKAN MATI !".

Apalagi komunisme, disamping suatu ideologi yg tidak akan pernah mati - juga merupakan gerakan internasional yg menggunakan "dua wajah" yakni legal dan illegal, gerakan bawah tanah.

Last but not least, di Indonesia, Partai Komunis Indonesia (PKI) - yang pada pemilu I tahun 1955 berhasil tampil sebagai "empat besar" bersama PNI, Masyumi, dan NU adalah partai komunis terbesar di dunia, di luar Uni Sovyet dan RRC, sebagaimana dikatakan oleh Arnold C. Brackmann dalam bukunya Indonesian Communism: A History 1963: Is the largest in the world outside the sino-Sovyet Block ! Jadi, logikanya mungkin kalau PKI tidak ingin comeback, walaupun dengan gaya dan bentuk lain.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa letak kekuatan komunis sehingga akan selalu menjadi latent adalah :
  • pertama : komunis adalah suatu ideologi, dan karena itu tidak akan pernah mati ;
  • kedua : komunisme adalah suatu gerakan internasional yang mempunyai jaringan di seluruh dunia ;
  • ketiga : komunisme adalah gerakan yang berwajah "ganda", yakni legal dan illegal (gerakan bawah tanah), yang populer dengan sebutan "PKI siang dan PKI malam" ;
  • keempat : dalam mencapai tujuannya, komunis menggunakan cara kekerasan dan "menghalalkan segala cara" (het doe / heigh de middeles) ;
  • kelima : mahir dalam taktik dan sistem pendidikan kader di dalam dan luar negeri, sehingga mahir pula memanfaatkan orang lain, dan orang lan yang mudah dimanfatkan inilah yang dalam terminologi komunis disebut "orang-orang tolol berguna" (the fellow traveller) orang-orang dengan kategori inilah yang akan selalu selalu dimanfaatkan dan dijadikan perisai sebagai martir dalam gerakan komunis.


Dengan demikian, komunisme adalah ibarat ilalang setiap kali dibabat akan tumbuh lagi - sehingga perlu dibabat sampai ke akar-akarnya.

Tak syak lagi bahwa komunisme masih tetap dan akan terus merupakan bahaya latent sebab menurut para eks tapol PKI sendiri, sekarang ini PKI masih punya banyak kader. Sekalipun secara fisik sudah mati namun secara ideologi tak akan pernah mati, karena "memiliki kaki untuk berjalan kemana-mana"
https://www.facebook.com/notes/front...a/311694554657


Sejarawan: Waspadai Bahaya Laten G30S/PKI
Sabtu, 28 September 2013, 15:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sejarawan UI Abdurakhman mendesak masyarakat untuk tidak melepaskan kewaspadaan terhadap bahaya laten PKI yang pada tahun 1965 melakukan pemberontakan yang lebih dikenal sebagai peristiwa G 30 S/PKI.

"PKI itu bahaya laten. Tidak akan pernah berhenti sampai mencapai tujuan," kata Abdurakhman kepada Antara yang menghubunginya dari Jakarta, Sabtu.

G 30 S / PKI atau Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia merupakan gerakan yang didalangi PKI untuk mengubah dasar negara Pancasila menjadi Komunis. Oleh karena itu pula tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Peristiwa G 30 S / PKI tersebut mengakibatkan enam perwira tinggi dan dua perwira menengah TNI AD serta seorang perwira pertama gugur. Putri terkecil Jenderal A H Nasution yaitu Ade Irma Suriani Nasution juga turut menjadi korban.

Kesembilan perwira tersebut antara lain, Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani, Letjen Anumerta S. Parman, Letjen Anumerta Suprapto, Letjen Anumerta M.T Haryono, Mayor Jendral Anumerta Donald Isac Panjaitan, Mayjen TNI Anumerta Sutoyo Siwomiharjo, Kapten Piere Andreas Tendean, Brigjen Anumerta Katamso Dharmokusumo dan Kolonel Anumerta Sugiyono Mangunwiyoto.

Sekalipun telah berlangsung 48 tahun yang lalu, masih ada beberapa pihak yang meragukan peran PKI di balik peristiwa tersebut. Di beberapa buku pelajaran peristiwa tersebut juga disebut dengan peristiwa G 30 S, tanpa embel-embel PKI.

Berbeda dengan pihak yang meragukan peran PKI dibalik peristiwa tersebut, Abdurakhman tetap meyakini adanya keterlibatan PKI.

"Itu keterlibatan PKI jelas. Memang ada yang melihat peristiwa tersebut dari sisi lain tapi saya melihatnya seperti akademis lain. Akademis melihat itu jelas PKI." katanya.
Pembelajaran

Menurut Abdurakhman, peristiwa sejarah merupakan bagian dari proses pembelajaran, demikian pula dengan peristiwa G 30 S/PKI. Menurut dia, yang terpenting bukan peringatan akan peristiwa tersebut namun proses pembelajaran apa yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.

"Di balik G 30 S/PKI ada pembelajaran apa sih. Hari Kesaktian Pancasila, apa yang ada di balik itu," katanya.Menurut dia, perlu adanya kebijakan yang tepat soal proses pembelajaran tersebut, misalnya melalui penyuluhan dan pendidikan.

Menurut dia, masyarakat juga perlu bijak melihat peristiwa tersebut, baik orang yang terlibat serta keturuannya anggota PKI. Menurut dia, masih ada beberapa orang yang sinis melihat keturunan PKI, namun jangan sampai hal tersebut justru membuat keturunan PKI kehilangan haknya.

Menurut dia, masyarakat harus menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk menyikapi peristiwa tersebut."Kalau Pancasila kan benda mati. Yang diperlukan itu nilai Pancasila yang tertanam di diri. Kalau nggak tertanam percuma," katanya.
http://www.republika.co.id/berita/na...-laten-g30spki

--------------------------

Bahaya komunis, bahaya Liberalis, bahata paham agama extreem yang menganggap manusia selain bukan kelompoknya adalah musuh, sebenarnya sama saja bahayanya bagi rakyat dan bangsa ini. Oleh sebab itu, kewajiban semua warga negara untuk menantisipasinya bila ada tanda-tanda mereka mulai aktif dan bangkit kembali di masyarakat kita



emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh citox. 30-09-2014 23:15
0
11.9K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan