JAN3THAAvatar border
TS
JAN3THA
[OKNUM] Polisi & Brimob ini ber-"BISNIS" disela - sela Tugas Negara
berita sebelumnya
[Polisi] Mabuk dan Mengacau Ibadah Misa Kanit Reskrim Tewas Diamuk Massa
[OKNUM] Polisi & Brimob ini ber-"BISNIS" disela - sela Tugas Negara
[Ksatria] Duel Brimob vs Guru = Tebak siapa PEMENANGnya???
[Brimob] Arogan & Tembaki Warga, Brimob dihakimi massa
[To Protect and Serve] Mengacau tempat karaoke, Polisi dihakimi massa
(To Protect and Serve) Disela Tugas Negara, Polisi - Polisi OKU ini Pesta Sabu
[Polisi] Marah Arogansi Polisi, Warga rusak dan Hancurkan Warung Miras Milik Polisi
[Polisi] Rakyat Marah & Muak, 5 orang Polisi ditembak Orang Tak Dikenal 1 Tewas
[Polisi] Lindungi Pembacok Suami Kades, Mobil Polisi diamuk Massa
[Polisi vs Brimob] Panik Rumahnya dibakar Massa, Polisi Tembaki Warga & Brimob
[To Protect and Serve] Disela Tugas Negara, Polisi ini rudapaksa Karyawati
[To Protect and Serve] "WAJAR" Polisi pasang Tarif Biaya CABUT BAP minimal 5 juta
[Polisi] Dilindungi Polisi, 5 Kapolda tidak Mampu Ungkap Pembunuhan Sadis dalam Sel
[Polisi] Marah & Muak, Gabungan Massa & Mahasiswa Bakar Pos Polisi, Suasana Mencekam
[Polisi] Ambon Mencekam, Massa Bakar lagi Pos Polisi, 3 Luka dan 1 Tewas Ditembaki
[Polisi] Jalankan Tradisi, Polisi dan Anaknya Mabuk Pesta Miras lalu Aniaya Warga
[Brimob] Dicerai Istri, Brimob Nonjob ini rudapaksa Siswi SMU
[Polisi] Disela Tugas Negara, 2 Polisi ini Rancang Perampokan Emas Batangan
[IRONIC] Tak Percaya Polisi, Rakyat Indonesia Melapor dan Meminta Perlindungan TNI

Enam terdakwa kasus perampokan emas dari satu mobil di Jalan Tol Jagorawi Kilometer 15-300 Cimanggis, Depok, 18 April lalu, telah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Depok, Rabu 24 September 2014.

Dari keterangan korban bernama Robbi, diketahui bahwa para terdakwa, yang sebagian anggota polisi aktif, ternyata telah beraksi sejak 2013. Robbi, pengusaha toko emas yang menjadi saksi atas kasus ini, kepada majelis hakim mengaku telah mengalami kerugian Rp7,5 miliar.

Ditemui usai menjalani pemeriksaan saksi di PN Depok, Robbi menjelaskan, kasus pertama terjadi pada 28 Desember 2013 di kawasan Purwakarta. Saat itu para pelaku berhasil membawa kabur perhiasan emas 24 kg senilai Rp5 miliar.

Kasus ini kembali terulang pada 18 April di kawasan Tol Jagorawi. Di lokasi ini mereka berhasil menggasak 13 Kg perhiasan emas senilai Rp2,5 miliar.

"Kasus pertama terungkap setelah mereka tertangkap. Ya, ternyata kasus yang pertama pelakunya mereka juga," kata Robbi. "Kasus yang kedua modusnya menembakkan senjata api ke udara. Sopir saya, Tumin, takut dan hanya bisa pasrah."

Jasa Resmi

Pasca kejadian ini, Robbi pun mengaku akan lebih berhati-hati. Untuk itulah, dia lebih memilih jasa pengawalan resmi dari Polda Metro Jaya.

"Risiko tinggi karena asuransi tidak mau cover, saya harus gunakan pengawalan resmi. Sebelum kejadian, dari awal memang sudah dikuntit. Kemudian sopir saya dipalang di tol itu. Mereka beralasan sopir saya menggunakan narkoba. Kemudian dia digiring ke rest area. Di situlan para pelaku menodongkan pistol dan mengambil emas," katanya.

Humas PN Depok Hendri Irawan menuturkan, dalam persidangan juga telah dihadirkan sejumlah barang bukti antara lain, satu pistol air soft gun jenis revolver, dua senjata api jenis bareta, tiga kg setengah emas, uang hasil penjualan 24 juta, pisau lipat, 2 HP BlackBerry, tiga magazine dengan 23 peluru kaliber 9.

"Sidang hari ini mendengarkan keterangan saksi. Selanjutnya, sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua PN Depok Mien Trisnawaty itu akan kembali dilanjutkan Rabu pekan depan," kata Hendri.

Seperti diketahui, aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap para perampok 13 kilogram emas dari sebuah mobil di Jalan Tol Jagorawi arah Bogor Kilometer 15-300 Cimanggis, Jakarta Timur. Mereka ternyata adalah polisi aktif.

Mereka yakni Aipda DS, Brigadir BH, Bripda L (Intelijen Mobil), Brigadir GA (SDM Polda Metro Jaya), Brigadir FAG (Brimob Satuan I Gegana), Brigadir JM (Badan Narkotika Nasional), dan AS (sipil).

Modus operandi adalah mengikuti mobil korban yang mengangkut emas dari sebuah kantor di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Diduga, Brigadir BH sudah mendapat informasi keberangkatan mobil korban dari seorang informan Serka A. Kemudian pelaku mengikuti dan membawa kabur emas korban dengan mobil Isuzu Panther menuju Jungleland Bogor. (ren)

To Protect and Serve

berita sebelumnya
[Polisi] Mabuk dan Mengacau Ibadah Misa Kanit Reskrim Tewas Diamuk Massa
[OKNUM] Polisi & Brimob ini ber-"BISNIS" disela - sela Tugas Negara
[Ksatria] Duel Brimob vs Guru = Tebak siapa PEMENANGnya???
[Brimob] Arogan & Tembaki Warga, Brimob dihakimi massa
[To Protect and Serve] Mengacau tempat karaoke, Polisi dihakimi massa
(To Protect and Serve) Disela Tugas Negara, Polisi - Polisi OKU ini Pesta Sabu
[Polisi] Marah Arogansi Polisi, Warga rusak dan Hancurkan Warung Miras Milik Polisi
[Polisi] Rakyat Marah & Muak, 5 orang Polisi ditembak Orang Tak Dikenal 1 Tewas
[Polisi] Lindungi Pembacok Suami Kades, Mobil Polisi diamuk Massa
[Polisi vs Brimob] Panik Rumahnya dibakar Massa, Polisi Tembaki Warga & Brimob
[To Protect and Serve] Disela Tugas Negara, Polisi ini rudapaksa Karyawati
[To Protect and Serve] "WAJAR" Polisi pasang Tarif Biaya CABUT BAP minimal 5 juta
[Polisi] Dilindungi Polisi, 5 Kapolda tidak Mampu Ungkap Pembunuhan Sadis dalam Sel
[Polisi] Marah & Muak, Gabungan Massa & Mahasiswa Bakar Pos Polisi, Suasana Mencekam
[Polisi] Ambon Mencekam, Massa Bakar lagi Pos Polisi, 3 Luka dan 1 Tewas Ditembaki
[Polisi] Jalankan Tradisi, Polisi dan Anaknya Mabuk Pesta Miras lalu Aniaya Warga
[Brimob] Dicerai Istri, Brimob Nonjob ini rudapaksa Siswi SMU
[Polisi] Disela Tugas Negara, 2 Polisi ini Rancang Perampokan Emas Batangan
[IRONIC] Tak Percaya Polisi, Rakyat Indonesia Melapor dan Meminta Perlindungan TNI

Dari keterangan korban bernama Robbi, diketahui bahwa para terdakwa, yang sebagian anggota polisi aktif, ternyata telah beraksi sejak 2013.

Mereka yakni Aipda DS, Brigadir BH, Bripda L (Intelijen Mobil), Brigadir GA (SDM Polda Metro Jaya), Brigadir FAG (Brimob Satuan I Gegana), Brigadir JM (Badan Narkotika Nasional), dan AS (sipil).

Bisnis yang menggiurkan, NO PAIN NO GAIN, Resiko besar hasil besar

Jiwa korsa polri yang sangat hebat, melebihi TNI, kolaborasi dan kerjasama lintas satuan polri dengan menggunakan fasilitas negara disela sela tugas negara demi keamanan negara

kemungkinan besar mereka kurang puas dengan sekedar hasil dari upeti jalanan, sekedar jadi backing karaoke, mengedarkan barkoba, backing club malam, atau backing bbm ilegal buat mereka hanya uang kecil. untuk hasil besar merampok adalah sebuah pilihan bijak, hidup ini sebuah pilihan bukan???

btw, setoran keatasan berapa niy
emoticon-Kiss

Quote:
Diubah oleh JAN3THA 06-10-2014 10:41
0
8.1K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan