Faktanya, kebusukan manajemen adalah mengabaikan hal-hal dibawah ini

Masalah kepemimpinan di masa modern saat ini adalah mereka merasa tidak perlu mendengar komentar atau aspirasi dari karyawannya atau bawahannya dan mereka mulai percaya perspektif atau sudut pandang mereka sendiri akan kebutuhan atau apa yang harus dilakukan tim, perusahaan ataupun organisasi mereka.

Seorang pemimpin besar perlu untuk mendorong dan menginspirasi timnya untuk fokus ke depan dalam upaya untuk mencapai keberhasilan. Dan untuk melakukan hal ini para pemimpin ini harus terhubung secara empatik dengan anggota tim, bawahan, karyawan ataupun individu di dalam perusahaan, tim ataupun organisasi yang dinaunginya dan menyadari bahwa tidak semua anggota berpikir seperti seorang pemimpin atau bahkan ingin melakukan yang dikehendaki si Pemimpin. Dan faktanya masih banyak karyawan, anggota tim atau pengikut yang takut untuk mengungkapkan pikiran mereka karena takut akan dampak yang negatif yang akan ditunjukkan si Pemimpin.

Jika Anda bagian dari Manajemen yang dimana Anda adalah Pemimpin baik di dalam bisnis, organisasi atau tim, berikut adalah 9 hal yang harus Anda bawa ke permukaan karena hal-hal dibawah ini adalah fakta yang sebenarnya tapi jarang diungkapkan oleh anggota tim, bawahan, karyawan ataupun individu di dalam bisnis atau organisasi dan semakin Anda tutupi dan hindari semakin jelas bahwa Anda memang memelihara kebusukan manajemen.

1. Kami tidak akan mencapai tujuan yang Anda mau jika kami tidak mengerti arah yang Anda ingin kami jalani

Para Pemimpin pasti ingin punya pengikut tapi anggota tim atau karyawan terbaik tidak akan pernah mau menjadi pengikut yang berkacamata kuda atau mengikuti secara buta. Anggota atau karyawan yang pintar perlu memahami gambaran besar akan arahan dari seorang pemimpin sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat dan melakukan pekerjaan yang tepat untuk perusahaan atau organisasi. Jika Anda memiliki visi, bagikan dan jelasan visi Anda. Jika Anda tidak punya visi, bekerja keras dengan tim Anda untuk menetapkan target yang semua tim Anda tahu dan percaya bisa tercapai. Ketika keputusan besar dilakukan sewenang-wenang, yang akan muncul adalah kurangnya kepercayaan karyawan atau anggota tim yang akan mengakibatkan rantai yang terputus, menjadi tidak efisien dan tidak akan membawa hasil.

2. Kami tidak mendapatkan bayaran yang layak

Karyawan perlu merasa dihargai, tetapi perusahaan harus tetap mendapatkan keuntungan. Faktanya adalah seorang manusia tidak ingin merasa rakus atau tidak tahu berterima kasih tapi disisi lain manusia juga ingin dihargai sepantas-pantasnya. Dan kesalahan terburuk dari Manajemen tentang bayaran adalah mereka dengan tidak meluangkan waktu setidaknya setiap 3 bulan untuk menilai progress dari pekerjaan karyawannya dan dengan sengaja tidak dilakukan hanya untuk menghindari ekspektasi dari karyawan untuk kedepannya. Diskusi antara atasan dan karyawan sangat krusial untuk kemajuan karyawan. Faktanya adalah kemajuan karyawan adalah kemajuan perusahaan dan hal ini yang suka dianggap sepele yang nyatanya menjadi kebusukan Manajemen. Bayaran adalah nilai yang Anda berikan untuk kemajuan itu.

3. Memang benar dan bagus bahwa Manajemen adalah pemimpin bisnis, tapi bagi kami itu hanya pekerjaan

Memang mengagumkan mendorong karyawan untuk melewati segala rintangan dan sudah jadi tugas Manajemen untuk melakukan hal itu, tapi ingat bagi karyawan, dorongan itu bagaikan tekanan mental yang menjadi bagian hidup mereka sehari-hari. Ada alasan lain mereka tidak memilih untuk menjadi Manajemen. Manajemen memang ingin merekrut orang berbakat dan memiliki kemampuan, tapi harus dipahami bahwa orang-orang ini juga memiliki pandangan hidup mereka sendiri. Temukan cara untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan Anda sebagai Manajemen sehingga setiap orang merasa dihargai dengan mengikuti jalan hidup yang mereka pilih dan menentukan keberhasilan dalam definis mereka sendiri.

4. Ada saat dimana kami memiliki solusi yang lebih baik

Manajemen membuat banyak keputusan setiap harinya. Perlu diperhatikan bahwa beberapa pilihan memerlukan nasihat dan pandangan dari karyawan. Sangat mudah untuk menjadi begitu terbiasa dengan rutinitas pengambilan-keputusan yang membuat Manajemen lupa untuk berkonsultasi dengan karyawan. Tapi keputusan yang terisolasi dapat memberikan dampak negatif terutama untuk kasus, hal-hal atau area yang belum pernah Anda temui. Karyawan Anda mungkin memiliki wawasan yang kritis dalam mencari solusi terbaik. Tidak ada salahnya untuk bertanya. Nyatanya kebusukan manajemen ini masih sering didapati dalam kehidupan bisnis sebenarnya.

5. Kami kewalahan

Faktanya dengan mengatakan kewalahan, Manajemen suka beranggapan bahwa karyawan tersebut tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa memperhatikan kualitas dari kesusahan ataupun kuantitas pekerjaan yang mereka berikan. Dan yang lebih parahnya, Manajemen hanya berasumsi berdasarkan hasil dari pekerjaan bukan proses dan perjalanan yang ditempuh karyawan dalam mencari hasil dari pekerjaan yang diberikan. Iniah kebusukan manajemen yang benar-benar tidak berdasar.

6. Memata-matai pekerjaan kami tidak akan membuat kami bekerja lebih cepat

Sementara pemantauan kemajuan karyawan adalah kunci untuk sukses sebuah perusahaan, terlalu banyak memantau dapat membuat tekanan yang berlebihan dan akan menghambat proses kerja. Bayangkan seorang karyawan harus menjelaskan dan melaporkan setiap langkah yang dia buat, berapa banyak waktu yang harus dikorbankan untuk sebuah tindakan yang sebenarnya bisa dijelaskan disaat pekerjaan itu sudah selesai.

7. Uang hanyalah alasan paling minimum untuk membuat kami bahagia

Memang benar bahwa kebanyakan orang bekerja untuk memperoleh gaji, tapi faktanya uang adalah bukan alasan paling utama untuk seseorang tetap bekerja atau meninggalkan perusahaan. Karyawan ingin berkontribusi dan dihargai, inilah alasan yang paling utama . Mereka ingin meningkatan pembelajaran dan diri mereka sendiri. Jika Anda ingin untuk menarik dan mempertahankan bakat besar dan terbaik, temukan cara untuk membuat mereka bertumbuh secara individu diluar gaji pokok mereka.

8. Hormati waktu kami disaat kami tidak bisa bekerja

Kemajuan dalam teknologi komunikasi memang telah memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan manusia, namun faktanya bahwa teknologi juga telah mencuri waktu banyak karyawan diluar jam kerja. Karyawan sekarang bisa diakses 24 jam sehari 7 hari seminggu. Sebagian besar dari mereka dituntut untuk membalas pesan, email dan mengirimkan report bahkan di luar waktu kerja. Bagi karyawan unggulan, untuk menjadi terbaik mereka, mereka membutuhkan waktu di luar jam kerja seperti cuti, waktu berkualitas dsb. Semakin mereka merasa terbebani dengan pekerjaan sebagian besar resiko Anda kehilangan karyawan unggulan.

9. Kami bosan

Perasaan terburuk yang seeorang karyawan dapat alami adalah merasa tidak berguna. Mereka mendapati terlalu sedikit pekerjaan atau pekerjaan yang tidak menantang. Kebosanan dapat mempromosikan suasana kantor yang negatif. Jangan mengganggap diri Anda pantas duduk di Manajemen jika Anda tidak dapat memberikan pekerjaan yang menantang bagi karyawan Anda.

Jika Anda tidak mendengar pernyataan di atas dari karyawan Anda, mungkin karena Anda adalah salah satu beberapa Manajemen beruntung karena

1. Karyawan Anda tidak merasakan hal-hal di atas

2. Anda sengaja membuat lingkungan yang tidak aman bagi orang untuk mengekspresikan diri atau

3. Anda begitu terfokus pada jalan Anda sendiri yang membuat Anda tuli dan buta akan apa yang sedang terjadi di sekeliling Anda.

Jika Anda ingin karyawan Anda untuk terus terbuka, pastikan untuk mengatasi masalah-masalah di atas. Jika tidak, karyawan Anda akan terus hidup dalam kebusukan Anda sebagai Manajemen, Anda bisa saja tidak peduli tapi yang pasti Anda hanya akan terbungkus dalam sebuah gelembung yang menunggu waktu untuk pecah.

sumber: Prattina