Sudah gak asing di telinga kita,
Sudah bukan sesuatu yang baru yang pernah kita dengar,
atau bahkan sudah basi kita mendengar info yang mirip-mirip dengan sesuatu yang WOWini..
yang ada di pikiran/persepsi kita hanyalah "hoax", "gak mungkin"...
Sudah terlalu sering bahkan sampai trauma kita menggantungkan harapan kita terhadap harapan harapan yang diumbar oleh pihak/kelompok yang mengklaim sesuatu yang diyakini bisa memberikan solusi, yang ternyata hanyalah harapan palsu.
Sudah terlalu sering bahkan sampai trauma kita memberikan kepercayaan kita untuk membuka diri menerima informasi yang membuat diri kita percaya bahwa solusi dari permasalahan yang dihadapi akan segera hadir.

Walau bagaimanapun, kita harus tetap optimis, membuka diri, dan mengembangkan dan menggali potensi diri kita, menggunakan kemampuan otak kita dalam berpikir kritis...

Bukan tidak mungkin solusi hadir ditengah krisis kepercayaan kita...
mungkin dari sekian juta orang yang mengklaim temuannya hanya kurang penyempurnaan..
mungkin juga mereka yang berhasil menciptakan produk secara sempurna itu SENGAJA DIHALANGI, DIRUSAK, BAHKAN DILENYAPKAN BERSERTA PENEMUNYA, OLEH PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP KELOMPOKNYA.(Mereka yang menemukan proses free energy kemungkinannya dihentikan oleh para kartel MiGas.)

Nah, Ini Generator Mini Free BBM

Dicky Zainal Arifin yang biasa disapa Kang Dicky berhasil menemukan generator listrik yang berbasis pada non bahan bakar minyak dan gas. Prototipe, inventory atau penemuan generator telah berhasil diujicoba selama beberapa tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik keluarga, bahkan satu kota.

Menurutnya, generator yang ditemukan hanya membutuhkan beberapa elemen, atau material yang mudah didapat, terjangkau dan murah, serta reliable (dapat diandalkan).

“Generator over unity hanya menghabiskan dana 600.000 rupiah, “ katanya saat menyampaikan hasil penemuan di depan ratusan peserta Diskusi Informal Group yang bertajuk Terobosan Energi Menuju Indonesia Super Digital di Gedung Joang 45, Kamis siang (4/9).

Diskusi yang dipandu moderator Basri Cako, dihadiri oleh Ketua Lembang 9 institut, Alwi Hamu, Pendiri IP Center, Iwan Piliang, Praktisi IT, Beny Adam.

Menurut Kang Dicky, sistem kerja model generator over unity dengan aliran arus listrik AC-DC mampu memenuhi kebutuhan listrik satu kepala keluarga (keluarga). “Energi yang bersumber pada aki atau accu dibagi tidak akan habis, karena sistem bisa melakukan pengisian ulang secara automatis, “ jelasnya.

Dibandingkan dengan sistem kerja generator komersial yang selama ini diproduksi massal oleh korporasi, Genetor Kang Dicky relative terjangkau oleh lapisan manapun (comfortable) dan kapabel sebagai solusi keterbatasan atau bahkan kelangkaan energi listrik. (lihat video inventory Kang Dicky).

“Terbukti, selalu ada solusi, persoalannya, apakah berpihak pada korporasi atau rakyat? “ katanya menjawab persoalan-persoalan seputar kebijakan pemerintah selama ini tentang energi.

Pendiri IP Center, Iwan Piliang optimis, menyatakan, program menuju Indonesia Super Digital bisa direalisasi. Karena, ketersediaan listri sebagai sumber enegri bisa didapat dengan cara yang terjangkau bagi rakyat di segala lapisan.

“Program satu anak satu computer yang pernah disampai di Kadin, bisa dilakukan. Dulu, alasan Kadin, karena soal ketersediaan listrik. Sekarang, generator yang simple, sederhana bisa dibawa kemana-mana, bisa mendukung program satu anak, satu computer, “ katanya.

Dia mencontohkan di India, program satu juta anak satu computer berhasil diilakukan. “SDM kita melimpah, otak SDM kita tidak kalah dengan cara lain, persoalannya pada good will , “ tegasnya. ***