- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
FOTO: BBM Bersubsidi Kian Langka
TS
Mr.Josh.Ganteng
FOTO: BBM Bersubsidi Kian Langka
Quote:
PT Pertamina (Persero) mulai mengatur penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai upaya untuk menghindari habisnya kuota BBM yang telah ditetapkan, yakni sebesar 46 juta kiloliter.
Akibat "penjatahan" tersebut, terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari ini. Kelangkaan tersebut mengakibatkan pengguna kendaraan bermotor harus mengantre berjam-jam agar bisa mendapatkan BBM bersubsidi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pengurangan kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter menjadi penyebab Pertamina melakukan pengaturan kuota per harinya.
Menghadapi hal tersebut, kata dia, Pertamina hanya memiliki dua pilihan. Pertama, menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun. Kedua, mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun.
Ali meminta masyarakat, terutama pengguna mobil pribadi yang terbiasa mengonsumsi BBM bersudsidi, agar membiasakan diri menggunakan BBM nonsubsidi sehingga membuat ketersediaan BBM bersubsidi untuk masyarakat tidak mampu cukup sampai akhir tahun.
"Untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Pertamina menyediakan BBM nonsubsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan solar nonsubsidi," kata Ali.
Warga antre membeli bahan bakar premium di SPBU Perempatan Sagan, Yogyakarta, Selasa (26/8/2014). Antrean panjang terjadi di sebagian besar SPBU di wilayah DI Yogyakarta akibat kelangkaan dan penerapan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Papan pengumuman bertuliskan stok solar bersubsidi habis dipasang di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, Senin (25/8). Pembatasan penjualan solar bersubsidi bersubsidi mulai berdampak dengan kosongnya stok solar bersubsidi di sejumlah spbu di Jakarta dan sekitarnya.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Antrean pembeli bahan bakar premium memanjang hingga ke luar area SPBU di Jalan Srandakan, Kecamatan Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin eceran mengantrekan jeriken mereka di SPBU di Desa Patalan, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (26/8/2014) pagi. Antrean panjang terjadi di sebagian besar SPBU di wilayah DI Yogyakarta akibat kelangkaan dan penerapan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Papan pengumuman bertuliskan stok solar bersubsidi habis dipasang di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, Senin (25/8). Pembatasan penjualan solar bersubsidi bersubsidi mulai berdampak dengan kosongnya stok solar bersubsidi di sejumlah spbu di Jakarta dan sekitarnya.
Pengendara motor melewati SPBU yang memasang tanda berisikan 'BBM bersubsidi habis' di Jakarta, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
SUMBER
Akibat "penjatahan" tersebut, terjadi kelangkaan BBM bersubsidi di berbagai daerah di Indonesia dalam beberapa hari ini. Kelangkaan tersebut mengakibatkan pengguna kendaraan bermotor harus mengantre berjam-jam agar bisa mendapatkan BBM bersubsidi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan pengurangan kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter menjadi penyebab Pertamina melakukan pengaturan kuota per harinya.
Menghadapi hal tersebut, kata dia, Pertamina hanya memiliki dua pilihan. Pertama, menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun. Kedua, mengatur volume penyaluran setiap harinya sehingga kuota BBM bersubsidi bisa cukup hingga akhir tahun.
Ali meminta masyarakat, terutama pengguna mobil pribadi yang terbiasa mengonsumsi BBM bersudsidi, agar membiasakan diri menggunakan BBM nonsubsidi sehingga membuat ketersediaan BBM bersubsidi untuk masyarakat tidak mampu cukup sampai akhir tahun.
"Untuk tetap menjamin ketersediaan BBM di masyarakat, Pertamina menyediakan BBM nonsubsidi yang meliputi Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan solar nonsubsidi," kata Ali.
Warga antre membeli bahan bakar premium di SPBU Perempatan Sagan, Yogyakarta, Selasa (26/8/2014). Antrean panjang terjadi di sebagian besar SPBU di wilayah DI Yogyakarta akibat kelangkaan dan penerapan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Papan pengumuman bertuliskan stok solar bersubsidi habis dipasang di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, Senin (25/8). Pembatasan penjualan solar bersubsidi bersubsidi mulai berdampak dengan kosongnya stok solar bersubsidi di sejumlah spbu di Jakarta dan sekitarnya.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Antrean pembeli bahan bakar premium memanjang hingga ke luar area SPBU di Jalan Srandakan, Kecamatan Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin eceran mengantrekan jeriken mereka di SPBU di Desa Patalan, Jetis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (26/8/2014) pagi. Antrean panjang terjadi di sebagian besar SPBU di wilayah DI Yogyakarta akibat kelangkaan dan penerapan kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Penjual bensin premium eceran antre membeli bahan bakar di sebuah SPBU di Bantul, Desa Pendowoharjo, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (25/8/2014). Pembatasan pasokan premium membuat para pengguna bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tersebut dalam empat hari terakhir harus mengantre di sejumlah SPBU di kawasan Bantul.
Papan pengumuman bertuliskan stok solar bersubsidi habis dipasang di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta, Senin (25/8). Pembatasan penjualan solar bersubsidi bersubsidi mulai berdampak dengan kosongnya stok solar bersubsidi di sejumlah spbu di Jakarta dan sekitarnya.
Pengendara motor melewati SPBU yang memasang tanda berisikan 'BBM bersubsidi habis' di Jakarta, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
Pengendara motor mengantre di SPBU untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di Bali, Selasa (26/8/2014). Kelangkaan BBM mulai muncul di beberapa daerah menyusul wacana kenaikan harga BBM karena komsumsi BBM melebihi batas maksimal 46 juta kiloliter.
SUMBER
Dimana-mana BBM Berubsidi Langka
0
2.9K
Kutip
22
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan