downeyjuniorAvatar border
TS
downeyjunior
NETRALITAS PERS DIPERTANYAKAN
Pemilihan Umum atau yang biasa disebut pemilu adalah cara untuk memilih pemimpin negara yang menggunakan sistem demokrasi. Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem demokrasi. Pemilu di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 1955 setelah kemerdekaan. Pemilu di Indonesia berlangsung setiap 5 tahun sekali.

Hingar bingar ajang pemilu ini tentu menarik minat para calon peserta pemilu, bahkan banyak yang “menjual” dirinya baik melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.

Kebebasan pers di era reformasi memberikan angin segar bagi para pemodal besar untuk mendirikan media baru dan memberikan kebebasan bagi para insan pers untuk menyalurkan aspirasinya. Demokrasi pers memang menjadi euphoria tersendiri bagi para pemodal, insan pers, dan pemangku kepentingan lainnya, namun ternyata kebebasan pers tidak disertai dengan kebebasan isi pemberitaan. Tak sedikit para pemilik media yang memiliki jabatan tertentu di partai politik dan hubungan ini pada akhirnya dapat memengaruhi kerja dan isi pemberitaan media.

Mengingat pentingnya peran pers bagi proses demokratisasi di Indonesia, pemerintah telah mengatur mengenai aturan main media massa melalui undang-undang pers maupun undang-undang penyiaran. Dewan Pers sesuai kewenangan berdasarkan UU No 40/1999 tentang Pers bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sesuai kewenangan berdasarkan UU No 32/2002 tentang Penyiaran, telah membentuk gugus tugas. Gugus tugas itu dibentuk untuk melakukan koordinasi pemantauan isi siaran jurnalistik untuk mencegah dan menjaga siaran yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip independensi dan prinsip-prinsip etika jurnalis.

Pers diminta untuk bersikap netral didalam pemilu. Tetapi dikarenakan banyak pemilik media massa yang terlibat langsung di dalam pemilu, sikap pers yang diharapkan untuk netral dan memberi informasi yang berimbang terhadap masing-masing peserta pemilu terkesan diabaikan. Pemberitaan yang menyudutkan salah satu pasangan peserta pemilu sering kali ditemukan.

Ada beberapa pemilik media yang terlibat langsung dalam pemilu, bahkan menggunakan media yang dimilikinya sebagai sarana untuk menjatuhkan lawan. Dalam hal ini, masyarakat harus pintar memilih mana berita yang netral dan mana berita yang berpihak pada salah satu pasangan peserta pemilu. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat berita-berita tentang pemilu 2014 ini di website satudunia, http://iklancapres.org/
0
5.9K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan